6 Kiat Melatih Siswa Berpikir dengan Logika

Sabtu, 02 April 2022 - 15:11 WIB
loading...
6 Kiat Melatih Siswa Berpikir dengan Logika
Suasana belajar di salah satu sekolah. Foto/Dok/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Mampu berpikir dengan logika adalah salah satu aspek penting dalam kepemimpinan. Oleh karena itu, siswa harus dilatih untuk berpikir logis sejak kecil supaya terbiasa hingga nanti dewasa.

Berpikir logis sering dikaitkan berpikir kritis, yang merupakan salah satu keterampilan abad 21. Siswa generasi Z dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan logis. Berpikir kritis mendorong siswa untuk menerima informasi, menganalisisnya, dan membuat penilaian tentangnya, dan semua hal ini membutuhkan imajinasi dan rasa ingin tahu.

Siswa yang mampu berpikir dengan logika harus memikirkan tentang bagaimana informasi baru itu sesuai dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki, ataupun yang belum mereka ketahui. Untuk melatih siswa kemampuan ini, guru harus mengetahui bahwa ada beberapa kunci dan tips yang dapat dilakukan di sekolah dilansir dari laman resmi Akupintar berikut ini.

Baca: Luncurkan Gen Aktif, BenihBaik-Kemendikbud Dukung Pelajar Jadi Generasi Sehat dan Kreatif

Cara Mengajari Siswa Berpikir Logis

1. Beri kesempatan siswa melakukan hobi yang bersifat kreatif

Cara melatih siswa untuk berpikir dengan logika yang pertama adalah dengan memberikan kesempatan dan pengalaman mereka melakukan hal-hal kreatif. Beberapa contoh hobi yang mampu mendorong pemikiran logis siswa antara lain: menggambar, melukis, menulis, dan memainkan musik. Tidak hanya menjadi lebih kreatif, kegiatan ini akan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah agar bisa menjadi lebih baik sebagai seorang pemimpin.

Selain mampu mendorong kemampuan bernalar, melakukan hobi yang bersifat kreatif akan mengurangi stres pada siswa sehingga membuat mereka lebih mudah fokus, berpikir dengan lebih jernih, dan siswa akan dapat melihat segala sesuatunya dengan cara pandang baru. Hasilnya adalah siswa akan lebih mudah membuat keputusan logis dan tidak hanya dipengaruhi oleh insting atau perasaan saja.

2. Melatih siswa untuk bertanya

Kenapa demikian? Karena dengan sering mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang dipelajari atau dilihat menjadi salah satu cara untuk melatih kemampuan berpikir logis siswa. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan membantu siswa mendapatkan informasi dan melihat situasi secara detail.

3. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi siswa

Hal ini bertujuan untuk membuat siswa memiliki sudut pandang yang lebih luas. Ketika memiliki empati dan simpati terhadap orang lain, siswa tidak akan terlalu egois. Dengan memahami sudut pandang orang lain, kemampuan berpikir logis akan lebih mudah berkembang dan membuat siswa lebih adil dalam menilai sesuatu.

Baca juga: Nadiem: Rapor Pendidikan Indonesia Integrasikan Data Hasil Asesmen Nasional

Ketika bersosialisasi, ada banyak hal yang dapat siswa pelajari dari orang lain. Semakin banyak siswa mempelajari, semakin siswa memiliki banyak variasi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Untuk mencapai hal tersebut, ajak siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan, mengikuti perlombaan, komunitas-komunitas, dan lain sebagainya.

4. Menganjurkan siswa untuk mempelajari keterampilan baru

Mempelajari keterampilan baru adalah salah satu cara meningkatkan logika berpikir siswa. Misalnya dengan mempelajari bahasa asing yang belum pernah dipelajari sebelumnya, mempelajari framework thinking, dan sebagainya.

Mempelajari hal baru seperti ini otomatis memaksa diri siswa untuk memusatkan perhatian dan pikiran untuk menemukan cara terbaik dalam mempelajarinya. Setiap proses yang akan siswa lakukan dari mulai belajar di hari pertama hingga akhirnya benar-benar menguasai keterampilan baru ini membuat siswa berpikir dan membuat perencanaan yang cermat.

5. Mengajak siswa untuk selalu mencari bukti

Apakah yang dimaksud dari poin di atas adalah mengajak siswa bermain detektif? Ya, kurang lebih seperti itu. Saat ini banyak sekali berita-berita atau informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan berkembang dengan bebas. Ketika mengemukakan pendapat, ajak siswa untuk mencari evidence yang relevan dan dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan ini dapat membuat siswa tidak terburu-buru dalam bertindak melainkan mencari alasan yang tepat terhadap sesuatu hal. Nah, jika sudah siswa terbiasa, maka mereka tidak akan mudah dalam mempercayai sesuatu atau terpengaruh hal-hal yang kurang baik.

6. Dorong siswa untuk menjelaskan

Strategi pembelajaran untuk meningkatkan skill berpikir siswa adalah dengan mendorong mereka untuk menjelaskan jawaban atau tindakan mereka. Hal ini dapat mencegah siswa untuk menjadi plin-plan dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

Ajak siswa untuk memanfaatkan pengetahuannya dan keterampilan penalaran mereka untuk memberikan penjelasan, serta alasan untuk membuat kesimpulan tentang hal tersebut. Bagaimana cara siswa menjelaskan, bagaimana siswa memberikan bukti-bukti yang menguatkan penjelasannya akan membuat siswa semakin terasah kemampuan berpikir logisnya.
(nz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1227 seconds (0.1#10.140)