Mengenal Rachmah Ida, Profesor Pertama Studi Media di Indonesia yang Masuk Top 100 Scientist
loading...
A
A
A
485 Kali Sitasi
Pada 2014, Prof Ida kembali menulis buku Metode Penelitian : Studi Media dan Kajian Budaya untuk didedikasikan kepada mahasiswa. Prof Ida ingin mengajari mahasiswa cara meneliti yang benar dari kacamata pendekatan perspektif media dan kajian budaya.
Buku tersebut kemudian mempunyai sitasi yang sangat besar. Dilansir dari Google Cendekia, buku Metode Penelitian : Studi Media dan Kajian Budaya telah dikutip sebanyak 485 kali.
“Bagi saya kebahagiaan tersendiri karena ilmu itu akhirnya bisa sampai ke mahasiswa saya terutama dan masyarakat umum secara luas, scholars, dan akademisi di Indonesia,” tuturnya.
Menginspirasi Peneliti Luar Negeri
Di salah satu chapter dalam jurnal internasional Journal of The Humanities and Social Sciences of Southeast Asia and Oceania, karya Prof Ida berhasil memberikan dampak yang besar di dunia penelitian. Tulisan tersebut banyak menjadi sitasi dan menginspirasi beberapa peneliti asing di luar negeri.
Prof Ida menulis karya berjudul “Politics and The Media in Twenty-First Century Indonesia : Decade of Democracy. Jurnal tersebut merupakan jurnal hasil karangan Prof Krishna Sen dan David T Hill.
“Dalam salah satu chapter itu, saya menunjukkan bagaimana pemilik media bersekongkol dengan penguasa, yang disebut oligarki media,” jelasnya.
Tulisan itu membuka mata banyak peneliti luar negeri memahami bahwa pemilik media di Indonesia sangat dekat dengan penguasa. Hal tersebut terbukti dengan sejak zaman Orde Baru hingga sekarang kepemilikan media di indonesia tidak berubah. Hampir semua media dekat dengan kekuasaan.
Pada 2014, Prof Ida kembali menulis buku Metode Penelitian : Studi Media dan Kajian Budaya untuk didedikasikan kepada mahasiswa. Prof Ida ingin mengajari mahasiswa cara meneliti yang benar dari kacamata pendekatan perspektif media dan kajian budaya.
Buku tersebut kemudian mempunyai sitasi yang sangat besar. Dilansir dari Google Cendekia, buku Metode Penelitian : Studi Media dan Kajian Budaya telah dikutip sebanyak 485 kali.
“Bagi saya kebahagiaan tersendiri karena ilmu itu akhirnya bisa sampai ke mahasiswa saya terutama dan masyarakat umum secara luas, scholars, dan akademisi di Indonesia,” tuturnya.
Menginspirasi Peneliti Luar Negeri
Di salah satu chapter dalam jurnal internasional Journal of The Humanities and Social Sciences of Southeast Asia and Oceania, karya Prof Ida berhasil memberikan dampak yang besar di dunia penelitian. Tulisan tersebut banyak menjadi sitasi dan menginspirasi beberapa peneliti asing di luar negeri.
Prof Ida menulis karya berjudul “Politics and The Media in Twenty-First Century Indonesia : Decade of Democracy. Jurnal tersebut merupakan jurnal hasil karangan Prof Krishna Sen dan David T Hill.
“Dalam salah satu chapter itu, saya menunjukkan bagaimana pemilik media bersekongkol dengan penguasa, yang disebut oligarki media,” jelasnya.
Tulisan itu membuka mata banyak peneliti luar negeri memahami bahwa pemilik media di Indonesia sangat dekat dengan penguasa. Hal tersebut terbukti dengan sejak zaman Orde Baru hingga sekarang kepemilikan media di indonesia tidak berubah. Hampir semua media dekat dengan kekuasaan.
(nz)