5 Tips Lolos Beasiswa ke Amerika dari Alumni Unair Awardee Fulbright
loading...
A
A
A
3. Bangun Pengalaman
“Pengalaman organisasi bisa menjadi modal agar pihak penyelenggara beasiswa tertarik dengan kita. Personal experience saya, semasa kuliah saya aktif di berbagai organisasi yang relevan dengan prodi yang saya inginkan,” tuturnya.
Imamatul juga menceritakan, keaktifannya di kegiatan pengabdian masyarakat hingga terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi tahun 2017 menjadi daya dukung utama kelulusannya menjadi penerima beasiswa Fulbright.
Baca juga: Ini Tips Lolos UTBK-SBMPTN 2022 Jurusan Soshum, Layak Dicoba
4. TOEFL IBT, Tes Akademik, dan Interview
Selain keaktifan di bidang non-akademik, keaktifan di dunia akademik juga harus dipersiapkan. Sebab, ada tes akademis yang dilakukan dalam proses seleksi. Begitu pula untuk TOEFL IBT, harus dipersiapkan jauh-jauh hari agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kalau interview sendiri sebenarnya lebih ke rajin-rajin nyari tutorial di internet aja. Karena interview-nya melibatkan dosen hingga direktur, sehingga perlu strategi menjawab yang diplomatis,” lugasnya.
5. Pantang Menyerah
Beasiswa Fulbright ini bukan beasiswa pertama yang dicoba oleh Imamatul, melainkan percobaan yang kedelapan. Sehingga Imamatul berpesan kepada para pejuang beasiswa agar tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan beasiswa. “Kita gak tau rezeki kita dimana. Kalau sekarang belum lolos coba lagi tahun depan. Kalau beasiswa yang pertama belum lolos, coba beasiswa lainnya,” pungkasnya.
“Pengalaman organisasi bisa menjadi modal agar pihak penyelenggara beasiswa tertarik dengan kita. Personal experience saya, semasa kuliah saya aktif di berbagai organisasi yang relevan dengan prodi yang saya inginkan,” tuturnya.
Imamatul juga menceritakan, keaktifannya di kegiatan pengabdian masyarakat hingga terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi tahun 2017 menjadi daya dukung utama kelulusannya menjadi penerima beasiswa Fulbright.
Baca juga: Ini Tips Lolos UTBK-SBMPTN 2022 Jurusan Soshum, Layak Dicoba
4. TOEFL IBT, Tes Akademik, dan Interview
Selain keaktifan di bidang non-akademik, keaktifan di dunia akademik juga harus dipersiapkan. Sebab, ada tes akademis yang dilakukan dalam proses seleksi. Begitu pula untuk TOEFL IBT, harus dipersiapkan jauh-jauh hari agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kalau interview sendiri sebenarnya lebih ke rajin-rajin nyari tutorial di internet aja. Karena interview-nya melibatkan dosen hingga direktur, sehingga perlu strategi menjawab yang diplomatis,” lugasnya.
5. Pantang Menyerah
Beasiswa Fulbright ini bukan beasiswa pertama yang dicoba oleh Imamatul, melainkan percobaan yang kedelapan. Sehingga Imamatul berpesan kepada para pejuang beasiswa agar tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan beasiswa. “Kita gak tau rezeki kita dimana. Kalau sekarang belum lolos coba lagi tahun depan. Kalau beasiswa yang pertama belum lolos, coba beasiswa lainnya,” pungkasnya.
(nz)