Penting! Ini Skill yang Wajib Dimiliki untuk Menjadi Founder Startup
loading...
A
A
A
1. Jiwa Entrepreneur yang Kuat
Menurut Cambridge Dictionary, entrepeneur ialah seseorang yang memulai bisnisnya sendiri atau seseorang yang bisa melihat peluang baru untuk memulai usaha. Terlepas dari background dan skill teknis yang dimiliki founder, tapi yang jelas mereka adalah entrepreneur siap menanggung risiko setiap langkahnya dalam bisnis.
Founder juga sudah seharusnya memiliki langkah strategis demi memaksimalkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Bagaimanapun, entrepreneurship selalu dipenuhi hal-hal yang sulit dan pada umumnya orang-orang tidak mau melakukan. Padahal di balik kesulitan tersedia terdapat peluang.
2. Kreatif dalam Berpikir dan Bertindak
Industri startup bergerak sangat cepat dengan beragam inovasi dan kreativitas yang muncul di dalamnya. Sebagai founder, sudah semestinya mengembangkan kreativitas secara konsisten. Dengan skill ini, bisnis pun lebih memiliki keunggulan meskipun para kompetitor juga sedang melakukan pengembangan yang juga unik dan kreatif. Kreativitas yang dihasilkan melalui setiap aspek bisnisnya juga harus menyesuaikan dengan kondisi pasar.
3. Yakin dan Percaya Diri Saja Tidak Cukup
Ada satu gagasan yang cukup populer yaitu anjuran untuk berani resign dari pekerjaan dan mendirikan usaha sendiri, dalam hal ini adalah bisnis startup. Setelah memiliki bekal kemampuan, pengalaman, dan modal finansial, seseorang bisa saja resign dari pekerjaan dan memiliki keyakinan untuk sukses di bisnis.
Tapi, yakin dan percaya diri saja tidak cukup. Keterampilan teknis berbeda dengan keterampilan bisnis atau setidaknya keterampilan manajerial. Founder juga secara konstan memikirkan strategi untuk membangun brand, networking, mengelola SDM, update harga produk dan layanan, menyusun strategi pasar, dan tentunya menghadapi ketidakpastian.
Poin terakhir, yaitu menghadapi ketidakpastian, sangat terasa di masa pandemi. Agar lebih rinci, kita bisa membahasnya menjadi satu poin baru sebagai hal yang dibutuhkan seorang founder.
4. Menghadapi Ketidakpastian
Menurut Cambridge Dictionary, entrepeneur ialah seseorang yang memulai bisnisnya sendiri atau seseorang yang bisa melihat peluang baru untuk memulai usaha. Terlepas dari background dan skill teknis yang dimiliki founder, tapi yang jelas mereka adalah entrepreneur siap menanggung risiko setiap langkahnya dalam bisnis.
Founder juga sudah seharusnya memiliki langkah strategis demi memaksimalkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Bagaimanapun, entrepreneurship selalu dipenuhi hal-hal yang sulit dan pada umumnya orang-orang tidak mau melakukan. Padahal di balik kesulitan tersedia terdapat peluang.
2. Kreatif dalam Berpikir dan Bertindak
Industri startup bergerak sangat cepat dengan beragam inovasi dan kreativitas yang muncul di dalamnya. Sebagai founder, sudah semestinya mengembangkan kreativitas secara konsisten. Dengan skill ini, bisnis pun lebih memiliki keunggulan meskipun para kompetitor juga sedang melakukan pengembangan yang juga unik dan kreatif. Kreativitas yang dihasilkan melalui setiap aspek bisnisnya juga harus menyesuaikan dengan kondisi pasar.
3. Yakin dan Percaya Diri Saja Tidak Cukup
Ada satu gagasan yang cukup populer yaitu anjuran untuk berani resign dari pekerjaan dan mendirikan usaha sendiri, dalam hal ini adalah bisnis startup. Setelah memiliki bekal kemampuan, pengalaman, dan modal finansial, seseorang bisa saja resign dari pekerjaan dan memiliki keyakinan untuk sukses di bisnis.
Tapi, yakin dan percaya diri saja tidak cukup. Keterampilan teknis berbeda dengan keterampilan bisnis atau setidaknya keterampilan manajerial. Founder juga secara konstan memikirkan strategi untuk membangun brand, networking, mengelola SDM, update harga produk dan layanan, menyusun strategi pasar, dan tentunya menghadapi ketidakpastian.
Poin terakhir, yaitu menghadapi ketidakpastian, sangat terasa di masa pandemi. Agar lebih rinci, kita bisa membahasnya menjadi satu poin baru sebagai hal yang dibutuhkan seorang founder.
4. Menghadapi Ketidakpastian