Sociopreneur, Tren Karier Baru bagi Milenial dan Gen Z
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rektor Universitas Pertamina, Prof. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, Ph.D., mengapresiasi para wisudawan yang telah menuntaskan masa studi di tengah kondisi dunia yang sedang berjuang melawan Covid-19. Tak hanya menyelesaikan studi dengan baik, para alumni juga berhasil meraih sejumlah prestasi gemilang di berbagai bidang
Salah satu wisudawan berprestasi tersebut adalah Astri Yana, dari Program Studi Manajemen. Astri memiliki ketertarikan pada kegiatan sociopreneur . Alumni asal Palembang tersebut mengembangkan sebuah platform sociopreneur yang diberi nama SATU. Singkatan dari kata 'Saling Bantu'.
“Aplikasi ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang memiliki barang-barang layak pakai namun sudah tidak digunakan, untuk dijual dan hasilnya didonasikan melalui peran organisasi sosial kemasyarakatan,” ujar Astri dalam acara Wisuda ke-6 Universitas Pertamina di Grha Pertamina, Sabtu (21/5/2022).
Melalui SATU, lanjut Astri, donatur, pembeli, dan penerima donasi dapat saling terhubung satu sama lain. Penjualan barang bekas, dilakukan dengan skema lelang. Selain donasi lelang, aplikasi ini juga memiliki dua fitur lain, yakni donasi barang dan patungan berkah.
Ide bisnis Astri tersebut, diganjar Gold Award di ajang International Business Idea Challenge (IBIC) yang dilaksanakan oleh Malaysia Multimedia University pada 2020 lalu.
British Council mencatat, hingga 2018 industri sociopreneur berkontribusi sebesar 1,91 persen dari PDB Indonesia. Angka ini setara dengan Rp19,4 miliar. Industri kreatif menjadi sektor usaha yang paling banyak jumlahnya dengan total 22 persen. Dilanjutkan dengan agrikultur dan perikanan 16 persen, pendidikan 15 persen, dan layanan 13 persen.
Selain mengikuti kegiatan sosial di luar kampus, Astri juga tercatat aktif berkontribusi pada kegiatan pengabdian masyarakat yang digagas oleh kampus. Asri merupakan salah satu pengajar sukarela, dalam kegiatan mentoring belajar untuk siswa Sekolah Dasar besutan Universitas Pertamina, bernama Temani Aku Untuk Belajar.
“Melalui keaktifan di berbagai kegiatan sukarela ini lah, saya menjadi semakin tertarik dengan sociopreneur. Di Indonesia sendiri, industri sociopreneur masih didominasi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini sangat berpotensi menyerap tenaga kerja wanita dan disable, yang memiliki keterbatasan bekerja di perusahaan makro,” tutur penerima Beasiswa Ekonomi Universitas Pertamina tersebut.
Salah satu wisudawan berprestasi tersebut adalah Astri Yana, dari Program Studi Manajemen. Astri memiliki ketertarikan pada kegiatan sociopreneur . Alumni asal Palembang tersebut mengembangkan sebuah platform sociopreneur yang diberi nama SATU. Singkatan dari kata 'Saling Bantu'.
“Aplikasi ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang memiliki barang-barang layak pakai namun sudah tidak digunakan, untuk dijual dan hasilnya didonasikan melalui peran organisasi sosial kemasyarakatan,” ujar Astri dalam acara Wisuda ke-6 Universitas Pertamina di Grha Pertamina, Sabtu (21/5/2022).
Melalui SATU, lanjut Astri, donatur, pembeli, dan penerima donasi dapat saling terhubung satu sama lain. Penjualan barang bekas, dilakukan dengan skema lelang. Selain donasi lelang, aplikasi ini juga memiliki dua fitur lain, yakni donasi barang dan patungan berkah.
Ide bisnis Astri tersebut, diganjar Gold Award di ajang International Business Idea Challenge (IBIC) yang dilaksanakan oleh Malaysia Multimedia University pada 2020 lalu.
British Council mencatat, hingga 2018 industri sociopreneur berkontribusi sebesar 1,91 persen dari PDB Indonesia. Angka ini setara dengan Rp19,4 miliar. Industri kreatif menjadi sektor usaha yang paling banyak jumlahnya dengan total 22 persen. Dilanjutkan dengan agrikultur dan perikanan 16 persen, pendidikan 15 persen, dan layanan 13 persen.
Selain mengikuti kegiatan sosial di luar kampus, Astri juga tercatat aktif berkontribusi pada kegiatan pengabdian masyarakat yang digagas oleh kampus. Asri merupakan salah satu pengajar sukarela, dalam kegiatan mentoring belajar untuk siswa Sekolah Dasar besutan Universitas Pertamina, bernama Temani Aku Untuk Belajar.
“Melalui keaktifan di berbagai kegiatan sukarela ini lah, saya menjadi semakin tertarik dengan sociopreneur. Di Indonesia sendiri, industri sociopreneur masih didominasi oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini sangat berpotensi menyerap tenaga kerja wanita dan disable, yang memiliki keterbatasan bekerja di perusahaan makro,” tutur penerima Beasiswa Ekonomi Universitas Pertamina tersebut.