Ciptakan Alat Pemurni Air, Mahasiswa UPER Juara di Ajang Internasional

Rabu, 01 Juni 2022 - 15:46 WIB
loading...
Ciptakan Alat Pemurni...
Tiga mahasiswa Prodi Teknik Elektro Universitas Pertamina (UPER) menciptakan alat pemasok sekaligus permurni air. Foto/Dok/UPER
A A A
JAKARTA - Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Pertamina (UPER) menciptakan alat pemasok sekaligus permurni air dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT). Ketiga mahasiswa tersebut adalah: Muhammad Rozan Miqdad, Nadiya Mayuda Putri, dan Fadhlan Adha.

Gagasan ini berhasil menghantarkan ketiga mahasiswa meraih Juara 3 dan gelar ‘ Honorable Mention ’ pada kompetisi bergengsi internasional bertajuk ‘NXPlorers’. Ajang ini diinisiasi oleh perusahaan migas multinasional, Shell.



Menurut Rozan, salah satu anggota tim, daerah yang dipilih adalah kawasan Kampung Baru Kubur, Jakarta Utara. Kawasan ini sering mengalami kelangkaan air bersih karena lokasinya yang jauh dari sumber air bersih.

“Sumber air terdekat yang kami pilih untuk dialirkan ke wilayah ini adalah Kali Krukut. Namun, kondisinya kurang layak untuk dikonsumsi karena tercemar dengan berbagai zat. Sehingga, sebelum dialirkan kami perlu untuk memurnikan airnya dengan metode reverse osmosis menggunakan Water Treatment Plant (WTP),” ungkap Rozan dalam keterangan pers, Rabu (1/6/2022).

Reverse Osmosis (RO) merupakan teknologi pemurnian air dengan menggunakan lapisan penyaring berteknologi tinggi untuk menghilangkan ion, molekul, dan partikel besar dari air. Proses penyaringan ini menghasilkan air yang tidak hanya aman untuk penggunaan mandi, cuci, kakus (MCK) sehari-hari, tetapi juga aman untuk dikonsumsi secara langsung.



Ada pun untuk menyuplai kebutuhan listrik, menurut Nadiya, tim menambahkan inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) jenis bifacial. Penggunaan panel surya bifacial ini, menurut Nadiya, diharapkan dapat menghasilkan energi yang lebih besar daripada penggunaan panel surya biasa.

“Bedanya dengan panel surya biasa, panel surya jenis ini memungkinkan untuk menghasilkan daya dari kedua sisinya. Satu sisi menerima cahaya dari matahari, sisi satunya menerima cahaya dari permukaan yang dapat memantulkan cahaya matahari. Untuk mengoptimalkan kinerjanya, PLTS bifacial ini juga terintegrasi dengan solar tracking,” pungkas Nadiya.

Selain jauh dari sumber air bersih, wilayah Kampung Baru Kubur yang padat penduduknjuga sering mengalami kebocoran pipa penyalur air bersih akibat ativitas warga. Sehingga, pasokan air yang jumlahnya sudah sedikit, menjadi terkontaminasi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1745 seconds (0.1#10.140)