Pemberdayaan Masyarakat Adat, Kemendikbudristek Gelar Ritual Buka Kampung

Selasa, 21 Juni 2022 - 16:02 WIB
loading...
Pemberdayaan Masyarakat Adat, Kemendikbudristek Gelar Ritual Buka Kampung
Kemendikbudristek melakukan pemberdayaan masyarakat adat melalui ritual Buka Kampung. Foto/Kemendikbudristek.
A A A
JAKARTA - Kemendikbudristek melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat melakukan pemberdayaan masyarakat adat melalui ritual Buka Kampung. Ritual ini dilaksanakan 8 kampung adat di Banda sejak 12-20 Juni 2022. Ritual digelar untuk menyambut datangnya KRI Dewa Ruci yang membawa Muhibah Jalur Rempah.

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi menuturkan bahwa ritual buka kampung merupakan identitas bagi masyarakat adat Banda. Ritual adat ini menjadi penuntun bagi masyarakat Banda dalam menjaga hubungan antara alam, sesama manusia, leluhur, dan Tuhannya, ke depannya semoga generasi muda di Banda Neira dapat terus menjaga dan melestarikan tradisi ini.

Baca: Sikapi Fenomena Hybrid, Arsitektur UPH Beri Inspirasi Dialog Multidisiplin Melalui ‘archUPH wave 2022’

“Buka Kampung juga menjadi salah satu ritual yang masuk dalam rangkaian ruwatan nusantara yang perwakilan tokoh adatnya akan diundang saat gelaran G20 bidang kebudayaan bulan September. Melalui buka kampung kita dituntun untuk membersihkan hati dan menjaga hubungan dengan Tuhan, sesama, dan lingkungan dan niscaya akan membawa kehidupan yang berkelanjutan,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (21/6/2022).

Usman, Ketua Adat Lonthoir menjelaskan, Buka Kampung merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh masyarakat adat di Banda. Buka Kampung memiliki makna untuk memohon izin kepada leluhur ketika akan melakukan upacara adat atau kegiatan yang besar.

Baca juga: Bertekad Harumkan Nama Bangsa, Mobil Formula UGM Siap Berlaga di Belanda

Ritual buka kampung kali ini dilakukan oleh Kampung Adat Namasawar, Kampung Adat Lonthoir, Kampung Adat Salamon, Kampung Adat Waer, Kampung Adat Pulau Ai, Kampung Adat Pulau Hatta, Kampung Adat Kampung Baru, dan Kampung Adat Ratu (Dwi Warna).

Rangkaian prosesi ritual Buka Kampung ini dimeriahkan oleh Tarian Cakalele dan Belang Adat, keduanya memiliki nilai historis tentang peperangan namun kini ditampilkan sebagai tarian dan kegiatan penyambutan. Tari Cakalele dan Belang Adat yang biasanya hanya ditampilkan sebagai bagian dari prosesi ritual buka kampung ini juga memberikan makna untuk tetap gigih dalam berjuang dan berkorban untuk bangsa Indonesia.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6766 seconds (0.1#10.140)