Kisah Perjuangan Dosen Achmad, 12 Kali Gagal Raih Beasiswa Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Achmad Hidayatullah, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya ini merupakan sosok yang pantang menyerah dalam hal pendidikan.
Saat memperjuangkan beasiswa ke luar negeri, ternyata pernah 12 kali gagal ditolak kampus impiannya di luar negeri. Bahkan sejak kecil, ia selalu mencari cara sendiri untuk bisa bersekolah.
Sebelum pada akhirnya, ia bisa menempuh pendidikan di luar negeri, sebagai mahasiswa University Of Szeged Hungary Eropa.
Menurut Dayat, panggilan akrabnya, sebelum ia diterima di University Of Szeged Hungary ia mengatakan sempat pada percobaan kampus ke-13 dan 14 ia dinyatakan lolos.
Ia menjelaskan kegagalan yang ia alami hampir membuatnya stres dan putus asa. “Saya sempat frustasi karena tidak lolos-lolos studi. Saya menyendiri mencari tempat sepi dan menghindari keramaian,” ujarnya dilansir dari laman UM Surabaya, Rabu (29/6/2022).
Pria tahan banting untuk urusan pendidikan ini menjelaskan, jika usaha ke-12 gagal, lebih baik ia kuliah di dalam negeri. Bahkan ia sempat menyampaikan kepada keluarganya.
Namun ternyata buah dari kerja kerasnya, ia diterima di dua kampus luar negeri yakni National Dong Hwa University Taiwan dan University Of Szeged Hungaria. Setelah berpikir panjang, ia memutuskan mengambil di Hungaria Eropa Tengah.
Pria kelahiran tahun 1990 dan asli Madura ini memang tahan banting kalau urusan pendidikan.
Saat memperjuangkan beasiswa ke luar negeri, ternyata pernah 12 kali gagal ditolak kampus impiannya di luar negeri. Bahkan sejak kecil, ia selalu mencari cara sendiri untuk bisa bersekolah.
Sebelum pada akhirnya, ia bisa menempuh pendidikan di luar negeri, sebagai mahasiswa University Of Szeged Hungary Eropa.
Menurut Dayat, panggilan akrabnya, sebelum ia diterima di University Of Szeged Hungary ia mengatakan sempat pada percobaan kampus ke-13 dan 14 ia dinyatakan lolos.
Ia menjelaskan kegagalan yang ia alami hampir membuatnya stres dan putus asa. “Saya sempat frustasi karena tidak lolos-lolos studi. Saya menyendiri mencari tempat sepi dan menghindari keramaian,” ujarnya dilansir dari laman UM Surabaya, Rabu (29/6/2022).
Pria tahan banting untuk urusan pendidikan ini menjelaskan, jika usaha ke-12 gagal, lebih baik ia kuliah di dalam negeri. Bahkan ia sempat menyampaikan kepada keluarganya.
Namun ternyata buah dari kerja kerasnya, ia diterima di dua kampus luar negeri yakni National Dong Hwa University Taiwan dan University Of Szeged Hungaria. Setelah berpikir panjang, ia memutuskan mengambil di Hungaria Eropa Tengah.
Pria kelahiran tahun 1990 dan asli Madura ini memang tahan banting kalau urusan pendidikan.