UI, ASEAN University Network, dan PPI Dunia Gelar Webinar Penanganan Covid-19
loading...
A
A
A
Adapun pemateri itu adalah sebagai perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Universitas Teknologi Malaysia (UTM) (ITTP), dan PPID. Webinar ini terbagi atas 2 sesi, yaitu sesi survey (tautan: https://bit.ly/G20HarmonizingSurvey) dan FGD pada pagi hari dan sesi Webinar pada siang hari bersama pemateri kunci.
Sesi FGD sendiri terbagi 2, yaitu sesi yang membahas harmonisasi tes dan vaksin Covid-19 yang difasilitasi oleh Prof. Fatma Lestari dari FKM/DRRC UI dengan Dr. dr. Brian Sriprahastuti, MPH dari KSP dan sesi yang membahas interoperabilitas data Covid-19 yang difasilitasi oleh Dr. Hendy Wijaya dari FKM/DRRC UI.
Sekretaris Universitas UI dr. Agustin Kusumayati MSc. PhD, berterima kasih kepada FKM UI yang telah mendukung acara ini yang akan memberikan benefit nyata di tingkat region.
Direktur DRP UI Munawar Khalil, S.Si., M.Eng.Sc., Ph.D. menambahkan Universitas Indonesia mendukung sepenuhnya pelaksanaan webinar ini. “Webinar ini adalah kontribusi nyata FKM UI bagi pelaksanaan G20 di Indonesia," terangnya.
Dalam sesi materi Prof. Fatma Lestari mengatakan bahwa riset kebijakan G20 di bidang kesehatan oleh tim FKM UI telah membuahkan beberapa rekomendasi untuk penguatan harmonisasi tes, vaksin dan data interopabilitas Covid-19.
Sejalan dengan itu, Prof. DR. Ing. Eko Supriyanto (UTM-ITTP) menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan transformatif antar negara G20.
Sementara itu dr. Imran Pambudi, MPHM dari Kemenkes RI menginformasikan tentang implementasi penggunaan G20 universal verifier untuk negara G20 berbasis QR code sertifikat vaksin.
“Pada intinya segala implementasi kebijakan harus berdasarkan data formal“ Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH dari FKM menegaskan
Berbagi pengalaman sebagai pelaku perjalanan antar negara G20, dr. Anthony P. Sunjaya PhD. (candidate), mengatakan pentingnya penggunaan framework dan decision making matrix untuk menentukan regulasi dan protokol.
Sebagai kesimpulannya disepakati bahwa harmonisasi protokol itu sangat perlu dan sharing data sebagai bagian harmonisasi protokol Covid-19 harus diteruskan dengan memperhatikan data data apa saja yang dapat dishare yaitu data dalam bentuk aggregated/federated data, data genom, dan format common data module.
Sesi FGD sendiri terbagi 2, yaitu sesi yang membahas harmonisasi tes dan vaksin Covid-19 yang difasilitasi oleh Prof. Fatma Lestari dari FKM/DRRC UI dengan Dr. dr. Brian Sriprahastuti, MPH dari KSP dan sesi yang membahas interoperabilitas data Covid-19 yang difasilitasi oleh Dr. Hendy Wijaya dari FKM/DRRC UI.
Sekretaris Universitas UI dr. Agustin Kusumayati MSc. PhD, berterima kasih kepada FKM UI yang telah mendukung acara ini yang akan memberikan benefit nyata di tingkat region.
Direktur DRP UI Munawar Khalil, S.Si., M.Eng.Sc., Ph.D. menambahkan Universitas Indonesia mendukung sepenuhnya pelaksanaan webinar ini. “Webinar ini adalah kontribusi nyata FKM UI bagi pelaksanaan G20 di Indonesia," terangnya.
Dalam sesi materi Prof. Fatma Lestari mengatakan bahwa riset kebijakan G20 di bidang kesehatan oleh tim FKM UI telah membuahkan beberapa rekomendasi untuk penguatan harmonisasi tes, vaksin dan data interopabilitas Covid-19.
Sejalan dengan itu, Prof. DR. Ing. Eko Supriyanto (UTM-ITTP) menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan transformatif antar negara G20.
Sementara itu dr. Imran Pambudi, MPHM dari Kemenkes RI menginformasikan tentang implementasi penggunaan G20 universal verifier untuk negara G20 berbasis QR code sertifikat vaksin.
“Pada intinya segala implementasi kebijakan harus berdasarkan data formal“ Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH dari FKM menegaskan
Berbagi pengalaman sebagai pelaku perjalanan antar negara G20, dr. Anthony P. Sunjaya PhD. (candidate), mengatakan pentingnya penggunaan framework dan decision making matrix untuk menentukan regulasi dan protokol.
Sebagai kesimpulannya disepakati bahwa harmonisasi protokol itu sangat perlu dan sharing data sebagai bagian harmonisasi protokol Covid-19 harus diteruskan dengan memperhatikan data data apa saja yang dapat dishare yaitu data dalam bentuk aggregated/federated data, data genom, dan format common data module.