Minat Riset Siswa Madrasah Meningkat, Pendaftar MYRES 2022 Tembus 9 Ribu Peserta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Madrasah Young Researchers Super Camp ( MYRES ) dibanjiri pendaftar. Hingga Minggu (10/7/2022), Sub Direktorat Kesiswaan, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama mencatat ada 9.220 pendaftar.
Direktur KSKK Madrasah, Moh. Isom mengatakan trennya cenderung naik apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Pada 2018, pendaftar mencapai 668. Sedangkan di tahun 2019 sudah mencapai 1018. Dua tahun di masa pandemi Covid-19, yakni 2020 naik lagi menjadi 5.700 pendaftar, begitu juga pada 2021 naik menjadi 7.718 pendaftar. Dan kini di tahun 2022, pendaftarnya mencapai 9.220," ujar Isom dilansir dari laman resmi Ditjen Pendis Kemenag, Senin(11/7/2022).
Dari data tersebut, Isom berkesimpulan bahwa minat siswa-siswi madrasah di bidang riset meningkat.
Menariknya lagi, kata dia, dari tiga kategori yang dilombakan, yakni 1) Ilmu Keagamaan Islam (IKI), 2) Ilmu Sosial dan Kemanusiaan/Humaniora (ISH), dan 3) Ilmu Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi (MST). "Kategori ketigalah yang paling banyak peminatnya, yakni sejumlah 3.603 pendaftar," ujarnya.
Selanjutnya, peminat Ilmu Sosial dan Kemanusiaan/Humaniora mencapai 3.811 dan Ilmu Keagamaan Islam mencapai 1.806 pendaftar.
Memang minat riset ini belum merata di seluruh Indonesia. Untuk saat ini provinsi yang mendominasi pendaftar terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, dan Aceh.
Sedangkan provinsi yang pendaftarnya kurang dari 100 adalah Selain 10 provinsi di atas, provinsi yang pendaftarnya kurang dari 100 adalah Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau dan Bengkulu.
Direktur KSKK Madrasah, Moh. Isom mengatakan trennya cenderung naik apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Pada 2018, pendaftar mencapai 668. Sedangkan di tahun 2019 sudah mencapai 1018. Dua tahun di masa pandemi Covid-19, yakni 2020 naik lagi menjadi 5.700 pendaftar, begitu juga pada 2021 naik menjadi 7.718 pendaftar. Dan kini di tahun 2022, pendaftarnya mencapai 9.220," ujar Isom dilansir dari laman resmi Ditjen Pendis Kemenag, Senin(11/7/2022).
Dari data tersebut, Isom berkesimpulan bahwa minat siswa-siswi madrasah di bidang riset meningkat.
Menariknya lagi, kata dia, dari tiga kategori yang dilombakan, yakni 1) Ilmu Keagamaan Islam (IKI), 2) Ilmu Sosial dan Kemanusiaan/Humaniora (ISH), dan 3) Ilmu Matematika, Sains dan Pengembangan Teknologi (MST). "Kategori ketigalah yang paling banyak peminatnya, yakni sejumlah 3.603 pendaftar," ujarnya.
Selanjutnya, peminat Ilmu Sosial dan Kemanusiaan/Humaniora mencapai 3.811 dan Ilmu Keagamaan Islam mencapai 1.806 pendaftar.
Memang minat riset ini belum merata di seluruh Indonesia. Untuk saat ini provinsi yang mendominasi pendaftar terbanyak adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, dan Aceh.
Sedangkan provinsi yang pendaftarnya kurang dari 100 adalah Selain 10 provinsi di atas, provinsi yang pendaftarnya kurang dari 100 adalah Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau dan Bengkulu.