Institut LSPR Resmikan Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender

Minggu, 17 Juli 2022 - 15:37 WIB
loading...
Institut LSPR Resmikan Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender
Institut LSPR Jakarta meresmikan Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender di Auditorium Prof. Djayusman, LSPR Jakarta, Jumat (15/7). Foto/Dok/LSPR
A A A
JAKARTA - Institut LSPR Jakarta meresmikan Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender di Auditorium Prof. Djayusman, LSPR Jakarta pada Jumat (15/7/2022). Pusat kajian ini bertujuan untuk membantu permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.

Salah satu permasalahan yang ada adalah alur komunikasi isu kesehatan yang terkadang tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, akan menjadikan beragam program literasi kesehatan menjadi tidak efektif.



Hal tekait dengan isu gender juga masih sering muncul baik dalam ranah komunikasi maupun bisnis. Pusat kajian akan melakukan beragam penelitian dan pengabdian pada masyarakat baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak luar.

Pusat kajian literasi Diresmikan langsung oleh Dr. Andre Ikhsano selaku Rektor Institut LSPR Jakarta dan Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR selaku founder & CEO LSPR Institut.

Hadir dalam acara ini sebagai pembicara kunci drg. Agus Suprato, M.Kes-Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan (Deputi III)- Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan(Kemenko PMK).



“Selamat atas peresmian Pusat Kajian Literasi Kesehatan dn Gender LSPR. Riset bidang tembakau ini, karena sesuai dengan alur riset Kesehata Nasional untuk kepentingan pembangunan nasional,” kata Agus dalam keterangan pers, Minggu (17/7/2022).

Pada kesempatan tersebut juga ada pemaparan hasil penelitian tentang ‘Pengetahuan dan Dukungan Sivitas Akademisi Atas Upaya Pengendalian Tembakau di Indonesi’.

Ketua tim peneliti sekaligus Ketua Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR Institut, Dr. Lestari Nurhajati menyatakan bahwa hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi acuan keilmuan bagi berbagai pihak, termasuk para pengambil kebijakan di pemerintah.

Hal ini senada dengan pernyataan pembicara lainnya yakni Prof. Eni Maryani, Ketua Asosiasi Akademisi Komunikasi Indonesia (AAKIPT).

“Pada dasarnya peran serta akademisi dalam isu pengendalian tembakau ini sangat penting, tidak hanya untuk menjaga Kesehatan masyarakat tapi juga untuk memberikan masukan pada para pemangku kepentingan yang terlibat,” ujar Eni.

Sementara itu, penanggap pada kegiatan ini yakni, Febrima Wulan AS, SKM, MPH, Ketua Tim Advokasi, Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat, Kemenkes RI menyambut secara baik hasil penelitian yang sudah dilakukan Tim Peneliti LSPR.

“Riset seperti ini sangat membantu upaya sosialisasi isu pengendalian tembakau, dan selamat untuk tim LSPR yang sudah bekerja keras,” terangnya.

Penanggap lainnya, yakni dr. Sumarjati Arjoso, SKM, selaku Ketua TCSC IAKMI (Tobbaco Control Support Centre – Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, memberikan apresiasi hasil riset tersebut dan melihat potensi peningkatan dukungan dan kerja sama berbagai pihak atas isu pengendalian tembakau ini.

“Kami mengapreasi apa yang menjadi perhatian Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR. Mendatang kita juga membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk perubahan PP 109/2012,” papar Sumarjati.

Selanjutnya, Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR Institut ini akan terus melakukan berbagai penelitian dan pengabdian masyarakat, yang kemanfaatannya diharapkan mampu memberikan manfaat seluas-luasnya bagi bangsa dan negara Indonesia.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2076 seconds (0.1#10.140)