Mahasiswa UGM Harumkan Nama Indonesia pada Ajang Moot Court Nuremberg 2022
loading...
A
A
A
"Itu adalah proses yang cukup intens yang membutuhkan pemeriksaan harian. Setiap argumen individu perlu dipastikan agar argumen itu memiliki dasar yang kuat dalam hukum dan membingkai fakta kasus dengan cara yang paling membantu untuk memenangkan kasus."
Kecemerlangan Dylan ini bahkan mendapat pujian dari Maastricht University di Belanda karena Dylan yang tengah mengambil double degree (hukum) di Maastrich University, Belanda, merupakan mahasiswa tahun pertama di kampus tersebut. Selain dari kampus, apresiasi juga disampaikan oleh Hakim Agung Gayus Lumbuun dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Dalam pesannya, Gayus menyambut baik prestasi putra terbaik bangsa dalam ajang simulasi sidang pengadilan pidana internasional di Belanda ini. "Ini adalah pencapaian luar biasa bagi mahasiswa hukum dari Indonesia. Patut mendapat apresiasi setinggi-tingginya," ujar Gayus.
Hal senada disampaikan Moeldoko. Menurut dia, kesuksesan mahasiswa mahasiswa Indonesia di ajang kompetisi internasional ini harus terus dilanjutkan. "Harus semakin banyak mahasiswa Indonesia yang mampu bersaing dengan negara lain di ajang internasional," katanya.
The Nuremberg Moot Court adalah salah satu kompetisi moot court paling bergengsi di bidang hukum pidana internasional. Tahun ini, penyelenggaraan dilakukan secara online dikarenakan masih dalam situasi pandemi.
Ajang simulasi sidang internasional ini menampilkan 199 mahasiswa dari 45 universitas yang berlokasi di 41 negara. Prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa Indonesia kali ini tidak hanya mampu memenangkan kompetisi sebagai juara pertama, tapi wakil tim Indonesia yaitu Dylan Jesse Andrian terpilih menjadi Best Speaker dari kompetisi internasional bergengsi ini.
Sebelumnya, pada seleksi nasional 16th Indonesian National Round of the IHL Moot Court Competition 2021 dari berbagai kampus di Indonesia, Dylan juga dinobatkan sebagai Best Oralist.
Kemudian pada ajang Humanitarian Law Palang Merah Internasional ke 20, Law Moot Court Competition 2022, Dylan juga mendapatkan prestasi sebagai Best Mooter.
Hal ini menunjukkan betapa cerahnya masa depan Indonesia dalam kaitannya dengan hukum hak asasi manusia internasional dan hukum pidana internasional.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
Kecemerlangan Dylan ini bahkan mendapat pujian dari Maastricht University di Belanda karena Dylan yang tengah mengambil double degree (hukum) di Maastrich University, Belanda, merupakan mahasiswa tahun pertama di kampus tersebut. Selain dari kampus, apresiasi juga disampaikan oleh Hakim Agung Gayus Lumbuun dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Dalam pesannya, Gayus menyambut baik prestasi putra terbaik bangsa dalam ajang simulasi sidang pengadilan pidana internasional di Belanda ini. "Ini adalah pencapaian luar biasa bagi mahasiswa hukum dari Indonesia. Patut mendapat apresiasi setinggi-tingginya," ujar Gayus.
Hal senada disampaikan Moeldoko. Menurut dia, kesuksesan mahasiswa mahasiswa Indonesia di ajang kompetisi internasional ini harus terus dilanjutkan. "Harus semakin banyak mahasiswa Indonesia yang mampu bersaing dengan negara lain di ajang internasional," katanya.
The Nuremberg Moot Court adalah salah satu kompetisi moot court paling bergengsi di bidang hukum pidana internasional. Tahun ini, penyelenggaraan dilakukan secara online dikarenakan masih dalam situasi pandemi.
Ajang simulasi sidang internasional ini menampilkan 199 mahasiswa dari 45 universitas yang berlokasi di 41 negara. Prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa Indonesia kali ini tidak hanya mampu memenangkan kompetisi sebagai juara pertama, tapi wakil tim Indonesia yaitu Dylan Jesse Andrian terpilih menjadi Best Speaker dari kompetisi internasional bergengsi ini.
Sebelumnya, pada seleksi nasional 16th Indonesian National Round of the IHL Moot Court Competition 2021 dari berbagai kampus di Indonesia, Dylan juga dinobatkan sebagai Best Oralist.
Kemudian pada ajang Humanitarian Law Palang Merah Internasional ke 20, Law Moot Court Competition 2022, Dylan juga mendapatkan prestasi sebagai Best Mooter.
Hal ini menunjukkan betapa cerahnya masa depan Indonesia dalam kaitannya dengan hukum hak asasi manusia internasional dan hukum pidana internasional.
Lihat Juga: Dosen UNJ Gelar Pelatihan Website Weebly untuk Tingkatkan ICT Literacy Mahasiswa Vietnam
(mpw)