Presiden Timor Leste José Ramos-Horta akan Berikan Kuliah Umum di UIN Jakarta

Senin, 18 Juli 2022 - 19:08 WIB
loading...
Presiden Timor Leste José Ramos-Horta akan Berikan Kuliah Umum di UIN Jakarta
UIN Jakarta menggelar Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian: Peran Islam Indonesia dalam Tatanan Dunia Berkeadilan, Rabu (20/7). Foto/Dok/UIN
A A A
JAKARTA - Presiden Republik Demokratik Timor Leste atau República Democrática de Timor-Leste, Dr. José Ramos-Horta GColIH GCL, akan menyampaikan kuliah umum bagi sivitas akademi UIN Jakarta.

Kuliah Umum akan disampaikan dalam Seminar Internasional Pendidikan Perdamaian: Peran Islam Indonesia dalam Tatanan Dunia Berkeadilan, Rabu (20/7/2022).



Kunjungan dan kuliah umumnya ini diharapkan menjadi dukungan UIN Jakarta bagi Pemerintah RI dalam mendorong terwujudnya Timor Leste sebagai negara demokratis dan sejahtera.

Kunjungan dan kuliah umum Presiden Ramos-Horta di UIN Jakarta dilakukan sebagai bagian dari lawatan pemimpin tertinggi Timor Leste itu ke Indonesia. Secara khusus, Presiden Ramos akan menyampaikan topik kuliah umum berjudul "Culture, Language, and Nation Building".

Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Amany Lubis, M.A., menuturkan, UIN Jakarta memfasilitasi kunjungan dan kuliah umum Presiden Ramos-Horta sebagai bentuk dukungan UIN Jakarta terhadap diplomasi kenegaraan Pemerintah Indonesia di tingkat regional dan internasional sekaligus menguatkan peran Indonesia dalam presidensi G20.



Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di lingkungan Kementerian Agama RI, UIN Jakarta mengemban misi pengarusutamaan moderasi beragama bagi terciptanya perdamaian, keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi.

Amany menambahkan, kunjungan dan kuliah umum Presiden José Ramos-Horta di UIN Jakarta merupakan momen penting untuk membangun masyarakat madani yang kritis dan berimbang dalam mewujudkan tatanan dunia yang damai dan berkeadilan.

"Sikap pemerintah Republik Indonesia yang secara konsisten mendukung perkembangan negara Timor Leste sebagai negara demokratis dan sejahtera perlu disikapi dengan baik oleh perguruan tinggi keagamaan Islam," tambahnya.

Selain itu, lanjut Amany, sebagai negara tetangga dengan populasi mayoritas pemeluk Katolik, minoritas Muslim di Timor Leste memerlukan dukungan global agar dapat hidup berdampingan dengan damai.

"Di sini, peran strategis perguruan tinggi keagamaan Islam berfungsi untuk menyebarkan gagasan moderasi beragama di dunia internasional sehingga Islam moderat dapat berkembang dan turut serta membangun masyarakat madani," tandasnya lagi.

Diketahui, Presiden José Ramos Horta kembali terpilih sebagai presiden di negara muda ini melalui proses pemilihan umum yang demokratis dan dipuji dunia internasional karena berlangsung damai di tengah potensi konflik dan kekerasan akibat separatisme.

Bersama Carlos Filipe Ximenes Belo, ia dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian tahun 1996 atas upayanya dalam mendorong pembangunan Timor Leste serta komitmennya dalam perdamaian dunia, tatanan masyarakat yang berkeadilan dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.

Sementara itu, Timor Leste sendiri merupakan salah satu negara tetangga Indonesia. Negara seluas 14.874 KM2 ini memiliki populasi 1,41 juta jiwa (2021) dengan PDB per kapita USD1,456 (2020).

Sebagian besar masyarakatnya merupakan pemeluk Katolik (90 Persen), kendati pemeluk agama-agama lain juga bebas menjalankan keyakinan keagamaannya seperti Protestan (5 persen), Muslim (2 persen), Hindu, Buddha, dan keyakinan tradisional.

Sejak 2011 lalu, Timor Leste telah mengajukan keinginannya bergabung dalam Perhimbunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Dekan FITK, Dr. Sururin M.Ag, menambahkan, kehadiran dan kuliah umum Presiden Ramos Horta di UIN Jakarta juga merupakan peristiwa simbolik untuk menguatkan persepsi publik di Indonesia dan dunia terhadap misi perdamaian dan keadilan sosial yang diemban UIN Jakarta sebagai World Class University.

Hal ini sejalan dengan tujuan kampanye keberpihakan perguruan tinggi keagamaan Islam dalam mendorong tatanan dunia yang damai dan berkeadilan sosial sebagai implementasi moderasi beragama.

Selain itu, dengan memfasilitasi kehadiran dan kuliah umum Presiden Ramos Horta juga diharapkan menjadi bagian dari dukungan atas kebijakan luar negeri Pemerintah Indonesia yang secara konsisten menerima dan bekerja sama dengan negara Republik Demokratik Timor Leste.

"Terakhir, ini sesuai tujuan kita dalam menyediakan forum dialog intelektual bertaraf internasional bersama tokoh dunia yang memperjuangkan perdamaian dan hak asasi manusia melalui diplomasi dan sikap damai," pungkasnya.

Dalam kunjungan dan kuliah umum Presiden Ramos Horta, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FITK UIN Jakarta, selaku panitia kegiatan juga mengundang sejumlah intelektual Muslim dan Timor Leste untuk mempresentasikan gagasannya dalam talkshow “Peran Islam Indonesia dalam Tatanan Dunia Global yang Berkeadilan”.

Di antaranya Guru Besar UIN Jakarta-Ketua Dewan Pers Nasional Prof. Dr. H. Azyumardi Azra, M.Phil., M.A., C.B.E, Guru Besar UIN Jakarta sekaligus Aktivis Filantropi Islam Prof. Amelia Fauziah, M.A., Ph.D., dan Presiden Komunitas Muslim Timor Leste Dr. Arif Abdullah Sagran, M.Si.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0985 seconds (0.1#10.140)