Inovasi ITS, Nanopartikel Tembaga Jadi Filter Antivirus di Rumah Sakit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hilirisasi hasil penelitian kembali dilakukan oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS . Tim melakukan implementasi juga menyalurkan dua pembersih udara (air purifier) antivirus berbasis Nano-Copper, Coppertech di RSUD Ibnu Sina, Kabupaten Gresik.
Belum stabilnya kasus Covid-19 di Indonesia, masih menandakan bahwa pandemi belum sepenuhnya usai. Sebagai rumah sakit rujukan di Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban dan sekitarnya, RSUD Ibnu Sina memiliki potensi risiko lebih besar terhadap penyebaran Covid-19 serta penyakit lainnya yang menular melalui udara.
Baca: UI GreenCityMetric Umumkan Daftar Kota Berkelanjutan di Indonesia, Semarang Terbaik Pertama
Rata-rata jumlah pasien di rumah sakit tersebut terbilang cukup besar. Hal itu menyebabkan kebersihan udara dari kontaminan mikrobiologi patogen menjadi fokusan utama untuk mencegah penularan penyakit terhadap tenaga kesehatan dan pengunjung rumah sakit.
Ketua tim Abmas tersebut Azzah Dyah Pramata mengungkapkan, hasil penelitan ini merupakan pengembangan alat pembersih udara AERIS yang diciptakan beberapa waktu lalu. “Bedanya, untuk produk Coppertech ini mempunyai jangkauan area lebih luas dan memiliki tambahan sistem yang lebih kompleks,” ulasnya, melalui siaran pers, Jumat (22/7/2022).
Inovasi penelitian yang dilakukan dapat terwujud berkat penelitian gabungan dari program matching fund Kedaireka. Berhasil didanai oleh AUN-SEED JICA, penelitian yang dilakukan ini telah melewati serangkaian seleksi dan berhasil mendapatkan partner kolaborasi mitra industri.
Dari kerja sama tersebut, kedua pihak mempunyai fokusan masing-masing. “Pihak mitra yang melakukan modifikasi air purifier dengan fitur teknologi agar dapat bersaing dengan pasar. Sedangkan dari ITS sendiri berperan dalam pengembangan teknologi filter dengan penambahan Nano-Copper-nya,” terangnya.
Menurut Azzah, Coppertech sendiri merupakan alat pembersih udara yang dapat menyaring partikel debu hingga membasmi virus. Hal ini karena Coppertech dilengkapi dengan teknologi yang memanfaatkan filter udara sekaligus disinfektan dengan bahan aktif Nano-Copper. Penggunaan nanopartikel ini telah dikembangkan melalui penelitian, dan memberikan hasil 99 persen efektivitas antibakteri dalam waktu 30 detik dan antivirus kurang dari 11 menit kontak dengan filter.
Keunggulan lain dari alat ini adalah penggunaan remote operation dan smart detection yang dapat mengevaluasi kualitas udara, manampilkan kandungan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM2,5), kelembaban, suhu, peringatan penggantian filter serta indikator kualitas udara. Air purifier medical grade ini. memanfaatkan blower axial untuk menghisap udara di dalam ruangan dan memurnikannya melalui delapan tahap filtrasi.
Untuk filtrasi pertama, udara akan melewati pre-filtration yang berfungsi menyaring debu atau partikel, lalu udara akan diproses melalui cold catalyst, dan karbon aktif berbentuk honey comb untuk pembasmian bakteri. Dalam proses ini juga terdapat proses penghilangan formaldehyde yang biasanya terkandung dalam udara.
Memasuki filter selanjutnya, terdapat proses penyaringan dengan Nano-Copper fiber. Nano-Copper bekerja sebagai filtrasi dengan bentuk larutan copper yang dicampur dengan partikel Ag (sebagai zat penstabil) yang selanjutnya disisipkan dalam nanofiber.
Belum stabilnya kasus Covid-19 di Indonesia, masih menandakan bahwa pandemi belum sepenuhnya usai. Sebagai rumah sakit rujukan di Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban dan sekitarnya, RSUD Ibnu Sina memiliki potensi risiko lebih besar terhadap penyebaran Covid-19 serta penyakit lainnya yang menular melalui udara.
Baca: UI GreenCityMetric Umumkan Daftar Kota Berkelanjutan di Indonesia, Semarang Terbaik Pertama
Rata-rata jumlah pasien di rumah sakit tersebut terbilang cukup besar. Hal itu menyebabkan kebersihan udara dari kontaminan mikrobiologi patogen menjadi fokusan utama untuk mencegah penularan penyakit terhadap tenaga kesehatan dan pengunjung rumah sakit.
Ketua tim Abmas tersebut Azzah Dyah Pramata mengungkapkan, hasil penelitan ini merupakan pengembangan alat pembersih udara AERIS yang diciptakan beberapa waktu lalu. “Bedanya, untuk produk Coppertech ini mempunyai jangkauan area lebih luas dan memiliki tambahan sistem yang lebih kompleks,” ulasnya, melalui siaran pers, Jumat (22/7/2022).
Inovasi penelitian yang dilakukan dapat terwujud berkat penelitian gabungan dari program matching fund Kedaireka. Berhasil didanai oleh AUN-SEED JICA, penelitian yang dilakukan ini telah melewati serangkaian seleksi dan berhasil mendapatkan partner kolaborasi mitra industri.
Dari kerja sama tersebut, kedua pihak mempunyai fokusan masing-masing. “Pihak mitra yang melakukan modifikasi air purifier dengan fitur teknologi agar dapat bersaing dengan pasar. Sedangkan dari ITS sendiri berperan dalam pengembangan teknologi filter dengan penambahan Nano-Copper-nya,” terangnya.
Menurut Azzah, Coppertech sendiri merupakan alat pembersih udara yang dapat menyaring partikel debu hingga membasmi virus. Hal ini karena Coppertech dilengkapi dengan teknologi yang memanfaatkan filter udara sekaligus disinfektan dengan bahan aktif Nano-Copper. Penggunaan nanopartikel ini telah dikembangkan melalui penelitian, dan memberikan hasil 99 persen efektivitas antibakteri dalam waktu 30 detik dan antivirus kurang dari 11 menit kontak dengan filter.
Keunggulan lain dari alat ini adalah penggunaan remote operation dan smart detection yang dapat mengevaluasi kualitas udara, manampilkan kandungan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (PM2,5), kelembaban, suhu, peringatan penggantian filter serta indikator kualitas udara. Air purifier medical grade ini. memanfaatkan blower axial untuk menghisap udara di dalam ruangan dan memurnikannya melalui delapan tahap filtrasi.
Untuk filtrasi pertama, udara akan melewati pre-filtration yang berfungsi menyaring debu atau partikel, lalu udara akan diproses melalui cold catalyst, dan karbon aktif berbentuk honey comb untuk pembasmian bakteri. Dalam proses ini juga terdapat proses penghilangan formaldehyde yang biasanya terkandung dalam udara.
Memasuki filter selanjutnya, terdapat proses penyaringan dengan Nano-Copper fiber. Nano-Copper bekerja sebagai filtrasi dengan bentuk larutan copper yang dicampur dengan partikel Ag (sebagai zat penstabil) yang selanjutnya disisipkan dalam nanofiber.