FKUI Jalin Kolaborasi untuk Bangun SDM Kesehatan Kompeten

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 14:55 WIB
loading...
FKUI Jalin Kolaborasi...
BMHS resmi berkolaborasi dengan FKUI dalam inisiatif pengembangan SDM kesehatan yang kompeten. Foto/BMHS
A A A
JAKARTA - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FKUI ) menjalin kerja sama dengan Bundamedik Healthcare System (BMHS) dalam pengembangan SDM kesehatan yang kompeten. Khususnya menyiapkan dokter muda Indonesia dengan pengetahuan dan kompetensi mutakhir di bidang kedokteran.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menyambut baik kerja sama antara FKUI dengan BMHS. “Pelayanan kesehatan terus berkembang dan penting bagi kita semua untuk mengedepankan teknologi, bukan hanya dari sisi layanan kesehatan yang kita hadirkan melainkan juga kemajuan di bidang penelitian dan riset,” katanya, melalui siaran pers, Sabtu (13/8/2022).

Baca juga: Rektor Undip Sambut Mahasiswa Baru, Tegas Larang Perpeloncoan

“Sebagai institusi pendidikan yang menjunjung tinggi semangat kolaborasi yang inklusif, kami senang sekali dapat bekerja sama dengan BMHS yang selama ini telah memiliki kedekatan dengan FKUI dalam bidang penelitian, pendidikan dan pelatihan. Kami pun siap mendukung upaya BMHS untuk mendukung peningkatan capacity building bagi tenaga kesehatan di ekosistem BMHS dan sektor kesehatan pada umumnya,” lanjutnya.

Kolaborasi antara keduanya menitikberatkan pada penelitian, pendidikan, dan pelatihan untuk para dokter lulusan FKUI di dalam ekosistem BMHS yang memiliki fasilitas unggul berupa jaringan rumah sakit, fasilitas Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB), pusat riset ilmu reproduksi, dan unit diklat yang sudah terakreditasi.

Untuk tahap awal, keduanya akan menyasar dokter muda di bidang obstetri dan ginekologi untuk jenjang spesialis (Sp1), subspesialis (Sp2) dan program fellowship. Program akan difokuskan pada 3 pilar utama yaitu pendidikan, penelitian, dan pelatihan Kerja sama kedua institusi tersebut juga mencakup kompetensi dan keahlian terkini lain di bidang kedokteran termasuk Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB), teknologi robotic surgery, dan keahlian minimal invasive surgery dengan prosedur Laparascopy.

Kerja sama ini pun menjadi tonggak sejarah penting bagi BMHS yang memiliki sejarah panjang dan kedekatan dengan FKUI. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi kerja sama tersebut sebagai bentuk dukungan masyarakat dan swasta terhadap upaya Kementerian Kesehatan dalam mentransformasi sistem kesehatan Indonesia.

Baca juga: Wamenag Tutup Gelaran Pesona ke-1 PTKN

Komisaris Utama BMHS dr. Ivan Sini menyatakan, keterbukaan masyarakat Indonesia dalam menerima inovasi teknologi di bidang kesehatan perlu diimbangi dengan SDM yang unggul demi menciptakan layanan kesehatan berkualitas. “Di tengah gencarnya investasi maupun inovasi BMHS untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian SDM kesehatan, kerja sama dengan FKUI sebagai institusi pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia merupakan langkah yang sangat penting bagi kami,” ujarnya.

Kolaborasi ini diharapkan mampu mendukung upaya menciptakan tenaga kesehatan yang cakap, adaptif dan terus berkembang mengikuti kemajuan terkini di bidang kedokteran. “Makin berkualitas SDM kesehatan kita, makin tangguh pula layanan kesehatan di Indonesia, dan akan semakin banyak masyarakat yang yakin akan kualitas layanan kesehatan di dalam negeri,” tuturnya.

Pengembangan kompetensi SDM tenaga kesehatan melalui kolaborasi dengan sektor pendidikan menjadi salah satu fokus BMHS pada tahun 2022. BMHS percaya bahwa upaya pemenuhan SDM kesehatan yang kompeten dan terampil menjadi kunci dalam menghadirkan sistem pelayanan kesehatan yang tangguh dan berkualitas.

“Di tengah berkembangnya ekosistem BMHS yang kini melingkupi 9 RS Bunda, 10 klinik bayi tabung Morula, 120 klinik satelit fertilitas KFI, 34 Laboratorium Patologi dan Genomik Diagnos, lebih 150 jejaring klinik layanan primer Klinik Pintar, tim Evakuasi Medik ER, medical tourism agency IMTB, dan lainnya, diperlukan peningkatan cepat untuk penambahan jumlah staff yang berkompentesi. Kami percaya proses pendidikan dan pelatihan yang komprehensif adalah kunci keberhasilan layanan medis,” pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1625 seconds (0.1#10.140)