UT Makin Diminati Generasi Muda, Inovasi IT Terus Diperluas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Terbuka (UT) saat ini tidak hanya diincar oleh para pekerja atau orang dewasa yang ingin kembali kuliah . Namun lulusan SMA atau generasi muda yang melek teknologi informasi juga berminat kuliah di kampus yang pembelajarannya berbasis online ini.
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah sebuah keniscayaan. Dengan meratanya teknologi maka semakin banyak masyarakat yang akan memiliki literasi teknologi yang juga lebih baik, terutama pada generasi muda.
Baca juga: 5 Universitas yang Menyediakan Program Kedokteran Forensik, Tertarik Mencobanya?
Ojat mengatakan, UT saat ini telah semakin diterima oleh para generasi muda termasuk para lulusan SMA. Hal ini dibuktikan dengan jumlah mahasiswa UT yang berusia di bawah 30 tahun saat ini sudah mencapai 70%. "Mereka itu adalah pengguna informasi teknologi yang sangat intens," katanya pada Dies Natalis ke-38 UT dan Disporseni Nasional UT 2022, melalui YouTube UT, Senin (5/9/2022).
Ojat mengatakan, semester ini jumlah calon mahasiswa baru di Universitas Terbuka meningkat sangat signifikan. Biasanya, setiap semester baru calon mahasiswa yang mendaftar antara 30 ribu sampai 40 ribu saja. Namun, ujarnya, semester ini jumlah mahasiswa baru UT meningkat tajam 3-4 kali lipat menjadi 144 ribu.
"Kalau dijumlahkan dari semester awal 2021 75 ribu, itu sudah ada 200 ribu mahasiswa baru yang saat ini kuliah dan aktif di UT. Angka 70% itu berbanding terbalik dengan keadaan 20 tahun lalu. Hal ini mencerminkan UT semakin diterima dan dicintai oleh orang-orang muda," jelas rektor.
Rektor mengatakan, makin banyaknya fresh graduate yang melanjutkan kuliah di UT maka perlahan tapi pasti stigma UT hanya sebagai tempat kuliah bagi para guru ataupun orang yang sudah bekerja saja semakin dapat dikikis melalui edukasi publik yang baik.
Dia mengatakan, UT menargetkan pencapaian 1 juta mahasiswa secara bertahap dalam tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, pihaknya pun menyiapkan terobosan dan juga hasil inovasi di bidang pembelajaran agar pelayanan kepada mahasiswa juga semakin baik.
Seperti terobosan terkini, terang rektor, UT telah mengembangkan Sistem Ujian Online (SUO) yang dilengkapi dengan online proctoring sehingga memungkinkan mahasiswa melaksanakan ujian di mana saja.
"Online proctoring merupakan sistem ujian yang tanpa diawasi oleh kehadiran manusia. Ada pesawat tanpa awak, maka pelaksanaan UAS di UT juga dapat diawasi tanpa awak dan ini breakthrough bagi UT," ungkap Ojat.
Baca juga: 5 Universitas Negeri dengan Biaya Kuliah Termurah, Bisa Jadi Pilihan Alternatif
Dia mengatakan, UT juga telah menyalip dan semakin di depan dalam pemanfaatan teknologi. Saat ini UT juga tengah mengembangkan beragam program metaverse dalam mendukung layanan akademik dan non akademik.
"Hal ini sebagai bentuk realiasi UT sebagai cyber university. Dengan demikian pengalaman mahasiswa akan semakin lengkap sehingga mereka semakin mempunyai daya saing lebih tinggi dan kompetitif," katanya.
Salah satu layanan bantuan belajar yang disediakan UT dan diminati mahasiswa saat pandemi adalah Tutorial Webinar (Tuweb). Tuweb ini melengkapi layanan tutorial online secara asynchronous yang sudah lama diikuti mahasiswa UT.
Selain itu, dalam hal pengukuran hasil belajar, UT juga mendesain ujian dengan take home exam (THE), yang dapat dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dan di luar negeri.
Pada kesempatan Dies ke-38 ini UT juga meluncurkan Sistem Informasi Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban Keuangan (SIPPP). Yakni sebuah sistem informasi tata kelola yang terintegrasi dan menghubungkan seluruh sumber daya yang ada di UT. Sistem ini dikembangkan dengan arsitektur microservice.
Dengan adanya SIPPP dimungkinkan pengambilan keputusan yang cepat oleh manajemen karena informasi data tersedia secara realtime. Selain itu menggunakan dokumen digital sehingga hemat kertas. Dan juga pengaplikasian teknologi kecerdasan buatan memungkinkan fungsi analisis akan semakin baik.
Selain SIPPP, ada juga peluncuran Aplikasi Kerja Sama atau AKSARA. Sedangkan sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia di UT diluncurkan UT-Corpu dan pencanangan kegiatan Budaya Kerja Organisasi.
Rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-38 UT telah dimulai sejak 22 Juni 2022 yang melibatkan seluruh civitas akademika termasuk para mahasiswa dan seluruh pegawai yang berpartisipasi pada lomba-lomba Disporseni Nasional. Serta kegiatan lain seperti seminar hingga pengukuhan guru besar. Puncak Dies ke-38 digelar pada 4 September 2022 yang juga dihadiri Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah sebuah keniscayaan. Dengan meratanya teknologi maka semakin banyak masyarakat yang akan memiliki literasi teknologi yang juga lebih baik, terutama pada generasi muda.
Baca juga: 5 Universitas yang Menyediakan Program Kedokteran Forensik, Tertarik Mencobanya?
Ojat mengatakan, UT saat ini telah semakin diterima oleh para generasi muda termasuk para lulusan SMA. Hal ini dibuktikan dengan jumlah mahasiswa UT yang berusia di bawah 30 tahun saat ini sudah mencapai 70%. "Mereka itu adalah pengguna informasi teknologi yang sangat intens," katanya pada Dies Natalis ke-38 UT dan Disporseni Nasional UT 2022, melalui YouTube UT, Senin (5/9/2022).
Ojat mengatakan, semester ini jumlah calon mahasiswa baru di Universitas Terbuka meningkat sangat signifikan. Biasanya, setiap semester baru calon mahasiswa yang mendaftar antara 30 ribu sampai 40 ribu saja. Namun, ujarnya, semester ini jumlah mahasiswa baru UT meningkat tajam 3-4 kali lipat menjadi 144 ribu.
"Kalau dijumlahkan dari semester awal 2021 75 ribu, itu sudah ada 200 ribu mahasiswa baru yang saat ini kuliah dan aktif di UT. Angka 70% itu berbanding terbalik dengan keadaan 20 tahun lalu. Hal ini mencerminkan UT semakin diterima dan dicintai oleh orang-orang muda," jelas rektor.
Rektor mengatakan, makin banyaknya fresh graduate yang melanjutkan kuliah di UT maka perlahan tapi pasti stigma UT hanya sebagai tempat kuliah bagi para guru ataupun orang yang sudah bekerja saja semakin dapat dikikis melalui edukasi publik yang baik.
Dia mengatakan, UT menargetkan pencapaian 1 juta mahasiswa secara bertahap dalam tiga tahun ke depan. Oleh karena itu, pihaknya pun menyiapkan terobosan dan juga hasil inovasi di bidang pembelajaran agar pelayanan kepada mahasiswa juga semakin baik.
Seperti terobosan terkini, terang rektor, UT telah mengembangkan Sistem Ujian Online (SUO) yang dilengkapi dengan online proctoring sehingga memungkinkan mahasiswa melaksanakan ujian di mana saja.
"Online proctoring merupakan sistem ujian yang tanpa diawasi oleh kehadiran manusia. Ada pesawat tanpa awak, maka pelaksanaan UAS di UT juga dapat diawasi tanpa awak dan ini breakthrough bagi UT," ungkap Ojat.
Baca juga: 5 Universitas Negeri dengan Biaya Kuliah Termurah, Bisa Jadi Pilihan Alternatif
Dia mengatakan, UT juga telah menyalip dan semakin di depan dalam pemanfaatan teknologi. Saat ini UT juga tengah mengembangkan beragam program metaverse dalam mendukung layanan akademik dan non akademik.
"Hal ini sebagai bentuk realiasi UT sebagai cyber university. Dengan demikian pengalaman mahasiswa akan semakin lengkap sehingga mereka semakin mempunyai daya saing lebih tinggi dan kompetitif," katanya.
Salah satu layanan bantuan belajar yang disediakan UT dan diminati mahasiswa saat pandemi adalah Tutorial Webinar (Tuweb). Tuweb ini melengkapi layanan tutorial online secara asynchronous yang sudah lama diikuti mahasiswa UT.
Selain itu, dalam hal pengukuran hasil belajar, UT juga mendesain ujian dengan take home exam (THE), yang dapat dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dan di luar negeri.
Pada kesempatan Dies ke-38 ini UT juga meluncurkan Sistem Informasi Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pertanggungjawaban Keuangan (SIPPP). Yakni sebuah sistem informasi tata kelola yang terintegrasi dan menghubungkan seluruh sumber daya yang ada di UT. Sistem ini dikembangkan dengan arsitektur microservice.
Dengan adanya SIPPP dimungkinkan pengambilan keputusan yang cepat oleh manajemen karena informasi data tersedia secara realtime. Selain itu menggunakan dokumen digital sehingga hemat kertas. Dan juga pengaplikasian teknologi kecerdasan buatan memungkinkan fungsi analisis akan semakin baik.
Selain SIPPP, ada juga peluncuran Aplikasi Kerja Sama atau AKSARA. Sedangkan sebagai upaya pengembangan sumber daya manusia di UT diluncurkan UT-Corpu dan pencanangan kegiatan Budaya Kerja Organisasi.
Rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-38 UT telah dimulai sejak 22 Juni 2022 yang melibatkan seluruh civitas akademika termasuk para mahasiswa dan seluruh pegawai yang berpartisipasi pada lomba-lomba Disporseni Nasional. Serta kegiatan lain seperti seminar hingga pengukuhan guru besar. Puncak Dies ke-38 digelar pada 4 September 2022 yang juga dihadiri Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
(nnz)