2 Figur Publik Indonesia yang Pernah Kuliah di University of Manchester
loading...
A
A
A
2. Adamas Belva Syah Devara
Adamas Belva Syah Devara atau yang biasa disapa Belva adalah pendiri dan CEO Ruangguru, perusahaan rintisan digital yang fokus pada bidang pendidikan. Belva juga pernah menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo namun mengundurkan diri pada 2020 lalu.
Baca juga: 100 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2022, Cek Kampusmu Peringkat Berapa?
Pada 2007, ia mendapat beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan studi ke Nanyang Technological University. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda prodi Ilmu Komputer dan Bisnis di NTU.
Pada 2009, Belva terpilih oleh universitas untuk ikut serta dalam program pertukaran pelajar ke University of Manchester selama tiga tahun.
Belva kemudian memutuskan kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan ternama. Selama 2 tahun meniti karier, ia pun melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Stanford.
Setahun berikutnya ia juga diterima di Harvard yang membuatnya menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di dua universitas paling bergengsi dunia itu.
Adamas Belva Syah Devara atau yang biasa disapa Belva adalah pendiri dan CEO Ruangguru, perusahaan rintisan digital yang fokus pada bidang pendidikan. Belva juga pernah menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo namun mengundurkan diri pada 2020 lalu.
Baca juga: 100 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2022, Cek Kampusmu Peringkat Berapa?
Pada 2007, ia mendapat beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan studi ke Nanyang Technological University. Ia merupakan orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda prodi Ilmu Komputer dan Bisnis di NTU.
Pada 2009, Belva terpilih oleh universitas untuk ikut serta dalam program pertukaran pelajar ke University of Manchester selama tiga tahun.
Belva kemudian memutuskan kembali ke Indonesia dan bekerja di perusahaan ternama. Selama 2 tahun meniti karier, ia pun melanjutkan pendidikan pascasarjananya di Stanford.
Setahun berikutnya ia juga diterima di Harvard yang membuatnya menjadi orang Indonesia pertama yang diterima di program gelar ganda di dua universitas paling bergengsi dunia itu.
(nnz)