IPB University Launching 4 Hasil Penelitian Unggulan, Ini Daftarnya
loading...
A
A
A
Sementara itu, Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi, mengatakan IPB University sering dinobatkan sebagai perguruan tinggi yang paling produktif dalam berbagai indikator dalam hal penelitian. Ini terbukti pada klasterisasi terakhir pada tahun 2020 dimana IPB University berhasil menjadi rangking satu.
“Di dalam perangkingan internasional by subject pertanian, IPB University sudah nomor 1 di Asia Tenggara. Untuk di Asia, IPB University meraih rangking 6. Jadi di Asia Tenggara tidak perlu melirik ke negara tetangga, IPB University sudah nomor 1,” imbuhnya.
Menjelaskan tentang inovasi yang dilaunching, Dr Ernan menambahkan bahwa umumnya padi produktif adalah padi-padi sawah. Daratan di Indonesia berupa daratan lahan basah dan lahan kering. Lahan-lahan paling produktif itu selama ini di lahan basah mineral.
“Selain itu, kentang yang dilaunching ini memiliki produktivitas yang tinggi Sipiwan 25 ton per hektar dan yang Sipitri 35 ton per hektar. Ini cocok untuk berbagai keperluan di antaranya kentang goreng,” jelasnya.
Sementara untuk Cabai Bonita, lanjutnya, adalah cabai non hibrida dengan produktivitas yang setara dengan produktivitas cabai hibrida. Produktivitasnya mencapai 13-15 ton per hektar dan potensinya bisa sampai 20 ton per hektar.
Terkait pakan hewan, menurutnya komponen pakan untuk ternak dan hewan kesayangan khususnya kucing biasanya berasal dari impor. Maka peneliti IPB University menawarkan produk lokal.
“Tentu dari keempat hasil penelitian unggulan yang launching hari ini akan bermanfaat untuk kita semua,” tutupnya.
“Di dalam perangkingan internasional by subject pertanian, IPB University sudah nomor 1 di Asia Tenggara. Untuk di Asia, IPB University meraih rangking 6. Jadi di Asia Tenggara tidak perlu melirik ke negara tetangga, IPB University sudah nomor 1,” imbuhnya.
Menjelaskan tentang inovasi yang dilaunching, Dr Ernan menambahkan bahwa umumnya padi produktif adalah padi-padi sawah. Daratan di Indonesia berupa daratan lahan basah dan lahan kering. Lahan-lahan paling produktif itu selama ini di lahan basah mineral.
“Selain itu, kentang yang dilaunching ini memiliki produktivitas yang tinggi Sipiwan 25 ton per hektar dan yang Sipitri 35 ton per hektar. Ini cocok untuk berbagai keperluan di antaranya kentang goreng,” jelasnya.
Sementara untuk Cabai Bonita, lanjutnya, adalah cabai non hibrida dengan produktivitas yang setara dengan produktivitas cabai hibrida. Produktivitasnya mencapai 13-15 ton per hektar dan potensinya bisa sampai 20 ton per hektar.
Terkait pakan hewan, menurutnya komponen pakan untuk ternak dan hewan kesayangan khususnya kucing biasanya berasal dari impor. Maka peneliti IPB University menawarkan produk lokal.
“Tentu dari keempat hasil penelitian unggulan yang launching hari ini akan bermanfaat untuk kita semua,” tutupnya.
(mpw)