10 Satuan Pendidikan Vokasi Pamerkan Karya Busana Terbaik di JMFW 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hadirnya Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 menjadi ajang pembuktian talenta-talenta pendidikan vokasi yang memiliki kompetensi unggul di bidang fashion. Tercatat ada 10 satuan pendidikan vokasi yang ikut meramaikan ajang JMFW tahun ini.
Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Saryadi mengatakan, pada JMFW yang digelar di ICE BSD, Tangerang 20-22 Oktober 2022 ada 60 koleksi Mahakarya Vokasi Adibusana dari 10 satuan pendidikan vokasi yang ditampilkan. Yaitu:
1. Universitas Kristen Maranatha Bandung: Mengusung tema Batik Tiga Negeri yang memadukan batik dengan material denim dari pakaian bekas/cacat produksi.
2. Politeknik Negeri Media Kreatif: Mengusung tema Beauty of Stack yang memanfaatkan limbah produksi kain perca.
3. ISWI Fashion Academy Jakarta: Mengusung tema Senduro Flower atau lebih dikenal dengan bunga edelweis menampilkan koleksi sporty casual.
4. Institut Seni Indonesia Denpasar: Mengusung tema Fragmen Kamuflase, yakni memanfaatkan sisa tekstil pra maupun pasca produksi diolah dengan metode upcycle.
5. SMK Negeri 3 Blitar: Mengusung tema Kavacia yang terinspirasi dari keindahan dari balon udara dan suasana di Kapadok Turki.
Baca juga: Dies Natalis Ke-37, UMB Mantap Menuju World Class University
6. SMK Negeri 3 Malang: Mengusung tema Verond yang terinspirasi dari terasering sehingga pada koleksi ini potongan-potongan kain dibentuk menyerupai kontur terasering.
7. SMK NU Banat Kudus: Mengusung tema lorek, sesuai namanya menggunakan corak lurik yang kental akan budaya.
8. SMKN 7 Malang: Mengusung tema Gasthuisel yang terinspirasi dari Wisma Tumpel yang terletak di Kota Malang.
9. SMKN 1 Buduran Sidoarjo: Mengusung tema Playful Comfort dengan memadukan warna abu-abu, peach, dan orange untuk memberikan kesan chic dan playful.
10. SMK Syubannul Wathon Tegalrejo: Mengusung tema Kalawastra, yakni memadukan lurik warna kuning dengan warna hitam untuk menciptakan kesan elegan.
Saryadi menyampaikan, dari enam SMK yang tampil, empat di antaranya adalah SMK Pusat Keungulan (PK), yaitu SMKN 1 Buduran Sidoarjo, SMKN 3 Blitar, SMK NU Banat, dan SMK Syubannul Wathon. "Program SMK PK ini kami harapkan dapat memperkuat teaching factory serta semakin menyelaraskan proses pembelajaran dengan kebutuhan industri," katanya, melalui siaran pers, Minggu (23/10/2022).
Menurutnya, Ditjen Pendidikan Vokasi juga membuka peluang investasi industri ke SMK melalui SMK PK Skema Pemadanan Dukungan. Skema serupa juga diterapkan untuk pendidikan tinggi vokasi melalui Program Matching Fund. Dia mengatakan, saat ini sudah banyak pula inovasi yang dihasilkan dari program ini.
Terakhir, adalah inovasi yang dihasilkan dari Program Riset Keilmuan Terapan dengan skema pendanaan dari LPDP. "Pada JMFW 2023 ini, hasil riset di bidang fashion pada program ini juga ikut ambil bagian. Pertama adalah dari Universitas Maranatha yang mengangkat Batik Lasem sebagai objek penelitiannya," ujarnya.
Kedua, Saryadi melanjutkan, adalah hasil riset dari Polimedia yang sudah tampil pada JMFW 2023 pada hari kedua JMFW 2023, yakni mengusung tema sustainbility dengan memanfaatkan sisa masker sebagai salah satu bahan utama dalam koleksinya.
Sementara Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati menjelaskan, Mahakarya Vokasi Adibusana yang ditampilkan di JMFW 2023 ini adalah bukti pendidikan vokasi ada dan terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa. "Mahakarya ini juga hanya akan terwujud melalui kolaborasi dan inovasi," ucapnya.
Baca juga: Kauny Quran dan STID DI Al-Hikmah Teken Kerja Sama
Kiki menuturkan, proses yang paling sulit dalam mengikuti ajang ini adalah dalam proses seleksinya. Sebab, menurutnya, begitu banyak talenta-talenta vokasi di bidang fashion di Indonesia. Mulai dari jenjang kursus dan pelatihan, SMK, hingga perguruan tinggi.
Namun dengan bantuan kurator, jelas Kiki, dari ribuan kompetensi keahlian dan 15 perguruan tinggi vokasi yang memiliki jurusan fashion, terpilihlah 10 satuan pendidikan vokasi yang menampikan 60 karyanya di JMFW 2023 ini.
Dia menambahkan, pihaknya juga tengah menyusun strategi agar dapat berkontribusi bagi pemulihan ekonomi bangsa. Ini sesuai dengan misi yang mengemban nilai pendidikan, ekonomi, dan sosial. “Kami pun mendorong insan vokasi terus melakukan pengembangan agar industri kita bisa bersaing hingga global,” jelasnya.
Kurator JMFW 2023 Yosepin Sri Ningsih menuturkan, hasil desain busana muslim yang ditampilkan telah melewati proses kurasi. “Hasil karya vokasi ini luar biasa hingga membuat kurator kebingungan menentukan peserta yang lolos seleksi,” ujarnya.
Yosepin pun berharap, talenta Indonesia yang lahir dari pendidikan vokasi bisa menjadi leader, hingga akhirnya Indonesia menjadi produsen busana muslim dunia.
Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Saryadi mengatakan, pada JMFW yang digelar di ICE BSD, Tangerang 20-22 Oktober 2022 ada 60 koleksi Mahakarya Vokasi Adibusana dari 10 satuan pendidikan vokasi yang ditampilkan. Yaitu:
1. Universitas Kristen Maranatha Bandung: Mengusung tema Batik Tiga Negeri yang memadukan batik dengan material denim dari pakaian bekas/cacat produksi.
2. Politeknik Negeri Media Kreatif: Mengusung tema Beauty of Stack yang memanfaatkan limbah produksi kain perca.
3. ISWI Fashion Academy Jakarta: Mengusung tema Senduro Flower atau lebih dikenal dengan bunga edelweis menampilkan koleksi sporty casual.
4. Institut Seni Indonesia Denpasar: Mengusung tema Fragmen Kamuflase, yakni memanfaatkan sisa tekstil pra maupun pasca produksi diolah dengan metode upcycle.
5. SMK Negeri 3 Blitar: Mengusung tema Kavacia yang terinspirasi dari keindahan dari balon udara dan suasana di Kapadok Turki.
Baca juga: Dies Natalis Ke-37, UMB Mantap Menuju World Class University
6. SMK Negeri 3 Malang: Mengusung tema Verond yang terinspirasi dari terasering sehingga pada koleksi ini potongan-potongan kain dibentuk menyerupai kontur terasering.
7. SMK NU Banat Kudus: Mengusung tema lorek, sesuai namanya menggunakan corak lurik yang kental akan budaya.
8. SMKN 7 Malang: Mengusung tema Gasthuisel yang terinspirasi dari Wisma Tumpel yang terletak di Kota Malang.
9. SMKN 1 Buduran Sidoarjo: Mengusung tema Playful Comfort dengan memadukan warna abu-abu, peach, dan orange untuk memberikan kesan chic dan playful.
10. SMK Syubannul Wathon Tegalrejo: Mengusung tema Kalawastra, yakni memadukan lurik warna kuning dengan warna hitam untuk menciptakan kesan elegan.
Saryadi menyampaikan, dari enam SMK yang tampil, empat di antaranya adalah SMK Pusat Keungulan (PK), yaitu SMKN 1 Buduran Sidoarjo, SMKN 3 Blitar, SMK NU Banat, dan SMK Syubannul Wathon. "Program SMK PK ini kami harapkan dapat memperkuat teaching factory serta semakin menyelaraskan proses pembelajaran dengan kebutuhan industri," katanya, melalui siaran pers, Minggu (23/10/2022).
Menurutnya, Ditjen Pendidikan Vokasi juga membuka peluang investasi industri ke SMK melalui SMK PK Skema Pemadanan Dukungan. Skema serupa juga diterapkan untuk pendidikan tinggi vokasi melalui Program Matching Fund. Dia mengatakan, saat ini sudah banyak pula inovasi yang dihasilkan dari program ini.
Terakhir, adalah inovasi yang dihasilkan dari Program Riset Keilmuan Terapan dengan skema pendanaan dari LPDP. "Pada JMFW 2023 ini, hasil riset di bidang fashion pada program ini juga ikut ambil bagian. Pertama adalah dari Universitas Maranatha yang mengangkat Batik Lasem sebagai objek penelitiannya," ujarnya.
Kedua, Saryadi melanjutkan, adalah hasil riset dari Polimedia yang sudah tampil pada JMFW 2023 pada hari kedua JMFW 2023, yakni mengusung tema sustainbility dengan memanfaatkan sisa masker sebagai salah satu bahan utama dalam koleksinya.
Sementara Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati menjelaskan, Mahakarya Vokasi Adibusana yang ditampilkan di JMFW 2023 ini adalah bukti pendidikan vokasi ada dan terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa. "Mahakarya ini juga hanya akan terwujud melalui kolaborasi dan inovasi," ucapnya.
Baca juga: Kauny Quran dan STID DI Al-Hikmah Teken Kerja Sama
Kiki menuturkan, proses yang paling sulit dalam mengikuti ajang ini adalah dalam proses seleksinya. Sebab, menurutnya, begitu banyak talenta-talenta vokasi di bidang fashion di Indonesia. Mulai dari jenjang kursus dan pelatihan, SMK, hingga perguruan tinggi.
Namun dengan bantuan kurator, jelas Kiki, dari ribuan kompetensi keahlian dan 15 perguruan tinggi vokasi yang memiliki jurusan fashion, terpilihlah 10 satuan pendidikan vokasi yang menampikan 60 karyanya di JMFW 2023 ini.
Dia menambahkan, pihaknya juga tengah menyusun strategi agar dapat berkontribusi bagi pemulihan ekonomi bangsa. Ini sesuai dengan misi yang mengemban nilai pendidikan, ekonomi, dan sosial. “Kami pun mendorong insan vokasi terus melakukan pengembangan agar industri kita bisa bersaing hingga global,” jelasnya.
Kurator JMFW 2023 Yosepin Sri Ningsih menuturkan, hasil desain busana muslim yang ditampilkan telah melewati proses kurasi. “Hasil karya vokasi ini luar biasa hingga membuat kurator kebingungan menentukan peserta yang lolos seleksi,” ujarnya.
Yosepin pun berharap, talenta Indonesia yang lahir dari pendidikan vokasi bisa menjadi leader, hingga akhirnya Indonesia menjadi produsen busana muslim dunia.
(nnz)