Kisah Mahasiswa Indonesia di Korsel: Mulai dari Koper Menggelinding Sampai Tidur di Sauna
loading...
A
A
A
KOREA SELATAN - Menimba ilmu di negeri orang bukan perkara mudah. Perbedaan budaya serta tradisi antara satu negara dengan negara lainnya terkadang menciptakan hambatan bagi mahasiswa yang akan menempuh studi di luar negeri.
Hal itu juga diakui dua mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang saat ini tengah menjalani program Global Class Binus University di Korea Selatan (Korsel).
Vennicia, salah satu mahasiswa Binus mengaku bahwa ia pernah mengalami peristiwa menegangkan saat baru pertama kali tiba di Korea Selatan.
Kejadian ini bermula saat mahasiswi Binus jurusan Hubungan Internasional itu akan bertolak menuju kampusnya di universitas Sungkyunkwan.
Kala itu, ia membawa dua koper dan satu ransel berisi perlengkapanya selama menempuh pendidikan di Korea Selatan.
Pada saat tiba di stasiun subway, Venni tercengang karena ternyata mekanisme transportasi publik di Korea Selatan sangat berbeda dengan apa yang ada di Indonesia.
Ia juga tidak mengetahui fasilitas mobilitas apa yang tersedia di stasiun tersebut, yang ia lihat saat itu hanyalah tangga dan escalator.
Dengan susah payah, Venni pun berupaya membawa semua peralatannya dengan menggunakan fasilitas yang terlihat tersebut.
Hal itu juga diakui dua mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang saat ini tengah menjalani program Global Class Binus University di Korea Selatan (Korsel).
Vennicia, salah satu mahasiswa Binus mengaku bahwa ia pernah mengalami peristiwa menegangkan saat baru pertama kali tiba di Korea Selatan.
Kejadian ini bermula saat mahasiswi Binus jurusan Hubungan Internasional itu akan bertolak menuju kampusnya di universitas Sungkyunkwan.
Kala itu, ia membawa dua koper dan satu ransel berisi perlengkapanya selama menempuh pendidikan di Korea Selatan.
Pada saat tiba di stasiun subway, Venni tercengang karena ternyata mekanisme transportasi publik di Korea Selatan sangat berbeda dengan apa yang ada di Indonesia.
Ia juga tidak mengetahui fasilitas mobilitas apa yang tersedia di stasiun tersebut, yang ia lihat saat itu hanyalah tangga dan escalator.
Dengan susah payah, Venni pun berupaya membawa semua peralatannya dengan menggunakan fasilitas yang terlihat tersebut.