Kisah Mahasiswa Indonesia di Korsel: Mulai dari Koper Menggelinding Sampai Tidur di Sauna

Jum'at, 04 November 2022 - 09:33 WIB
loading...
Kisah Mahasiswa Indonesia di Korsel: Mulai dari Koper Menggelinding Sampai Tidur di Sauna
Jurnalis SINDOnews Wiendy Hapsari (kiri) bersama 2 mahasiswa Universitas BINUS yang saat ini tengah menjalani program Global Class Binus University di Korsel. Foto/SINDOnews/Wiendy Hapsari
A A A
KOREA SELATAN - Menimba ilmu di negeri orang bukan perkara mudah. Perbedaan budaya serta tradisi antara satu negara dengan negara lainnya terkadang menciptakan hambatan bagi mahasiswa yang akan menempuh studi di luar negeri.

Hal itu juga diakui dua mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang saat ini tengah menjalani program Global Class Binus University di Korea Selatan (Korsel).



Vennicia, salah satu mahasiswa Binus mengaku bahwa ia pernah mengalami peristiwa menegangkan saat baru pertama kali tiba di Korea Selatan.

Kejadian ini bermula saat mahasiswi Binus jurusan Hubungan Internasional itu akan bertolak menuju kampusnya di universitas Sungkyunkwan.

Kala itu, ia membawa dua koper dan satu ransel berisi perlengkapanya selama menempuh pendidikan di Korea Selatan.



Pada saat tiba di stasiun subway, Venni tercengang karena ternyata mekanisme transportasi publik di Korea Selatan sangat berbeda dengan apa yang ada di Indonesia.

Ia juga tidak mengetahui fasilitas mobilitas apa yang tersedia di stasiun tersebut, yang ia lihat saat itu hanyalah tangga dan escalator.

Dengan susah payah, Venni pun berupaya membawa semua peralatannya dengan menggunakan fasilitas yang terlihat tersebut.

Namun apa daya, saat menaiki escalator, koper besar yang dibawanya tiba-tiba saja menggelinding turun. Hal ini membuat orang-orang yang berada di bawah eskalator menjadi panik.

Yang menarik, pasca kejadian tersebut, ia baru menyadari bahwa di stasiun itu ternyata tersedia fasilitas lift untuk penumpang yang membawa banyak barang seperti dirinya.

“Ini pertama kalinya dalam hidup saya pergi ke luar negeri. Jadi saya nggak paham caranya seperti apa dan ada apa saja di stasiun itu.

Untungnya memang banyak sekali orang baik yang bantu saya saat itu,”ujar Venni seraya tergelak mengenang pengalamannya itu.

Pengalaman yang tak kalah menarik juga dialami Vivian. Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Sungkyunkwan itu pernah mengalami kejadian di mana ia terpaksa tidur di fasilitas sauna publik.

Kejadian ini bermula saat dirinya pertama kali tiba di Korea Selatan dan mendapati kenyataan bahwa reservasi penginapan yang sudah dilakukannya di Indonesia mengalami kegagalan.

Di tengah kebingungan kemana harus menginap sebelum bertolak ke asrama kampus, Vivian pun terpikir untuk memanfaatkan fasilitas sauna publik.

Dengan modal nekat, gadis yang piawai berbahasa Korea ini pun akhirnya bermalam di tempat itu.

Selain pengalaman-pengalaman tersebut, Vivian dan Vennicia juga harus beradaptasi dengan kondisi selama berada di Korea Selatan.

Semisal, untuk mengantisipasi biaya hidup yang mahal, mereka harus melakukan penghematan biaya belanja makanan. Begitu juga dengan biaya transportasi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan rekreasi.

“Sudah tiga bulan kami tidak makan beef, karena harganya memang mahal sekali di sini. Jadi memang harus pintar-pintar berhemat. Kami juga tidak suka ke club. Kami lebih suka rekreasi ke hutan atau sungai, ujar Vivian dan Vennicia kompak.

Mengenai program Binus sendiri, Vivian dan Vennicia mengaku sangat menyambut positif. Mereka berharap ke depannya nanti akan ada lebih banyak lagi mahasiwa-mahasiswa Indonesia yang bisa bertolak untuk mencicipi studi di Korea Selatan.

“Ada banyak pengalaman dan pengetahuan yang kami dapat di sini. Jadi mudah-mudahan nanti bisa bertambah lagi, tutur Vivian.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2214 seconds (0.1#10.140)