Siswa SMP Islam Amalina Unjuk Karya di Pameran DIY
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pameran karya siswa siswi SMP Islam Amalina , Tangerang Selatan, Banten yang digelar Jumat (4/11/2022) berlangsung sangat meriah. Acara tahunan yang dikenal sebagai Do It Yourself Project (DIY) kali ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya yang hanya dilakukan secara on line karena masih dalam suasana pandemi. Pameran DIY diikuti oleh seluruh siswa siswi SMP Islam Amalina dari kelas 7 hingga kelas 9 tanpa kecuali.
“Kita sudah mewajibkan anak-anak SMP Amalina membuat karya nyata dalam bentuk DIY Project ini sejak lama. Tujuannya agar mereka terbiasa membuat karya dengan metodologi atau cara berpikir yang baik. Sehingga bisa menjadi bekal di jenjang pendidikan berikutnya,” ucap Fendra Kusnuryadi, Kepala Sekolah SMP Islam Amalina di sela-sela mengikuti pameran DIY Project di hall SMP Islam Amalina.
Siswa-siswi diberi kesempatan luas untuk memamerkan karyanya di arena pameran yang juga dihadiri seluruh orang tua siswa. Setelah melalui proses berjenjang mulai dari pemilihan judul, pembuatan proposal, pembuatan karya, hingga presentasi di depan para guru dan siswa.
Setelah diseleksi ketat, kemudian ditentukan para pemenang dari masing-masing kategori yaitu Invention, Science, Art and Recycle, dan Technology And Engineering. “Nah, para pemenang diberi kesempatan tampil di hall untuk memamerkan langsung dan menjual produknya ke pengunjung. Jadi ada unsur pelajaran entrepreneurship nya,” jelas Fendra.
Sebelum menjual produknya, siswa mendapatkan bimbingan bagaimana cara menghitung bahan baku dan proses produksi untuk menentukan harga. “DIY Project seperti ini biasanya didapatkan saat kuliah. Tapi kita mulai sejak dini di SMP Amalina,” kata Fendra.
Beberapa karya yang dipamerkan cukup menarik perhatian pengunjung. Seperti penyejuk udara tanpa AC, mesin capit hidrolik dari kardus, sabun pembersih dari minyak jelantah, electric plant shower, tanaman hias dari plastik, alarm deteksi banjir, eco printing, dan masih banyak lagi.
“Alhamdulillah produk penyejuk ruangan ini sudah laku dua ratus ribu rupiah,” kata Daffa Arya Satya, siswa kelas 8 sembari tersenyum.
Sedangkan Danial Kenzie, siswa kelas 8 yang membuat produk sabun pembersih dari minyak jelantah mengaku senang karena produknya langsung habis. “Begitu saya jelaskan proses pembuatan dan manfaatnya, langsung dibeli. Harganya juga murah cuma Rp10.000 per batang,” aku Kenzie.
Sedangkan Naila Nurul Hanifa, siswi kelas 9 yang membuat produk dunia virtual berupa game miniatur Gedung SMP Amalina di Roblox juga menarik perhatian pengunjung. Dengan hanya membayar Rp2.000 pengunjung bisa mencoba berselancar keliling gedung SMP Amalina yang dibuat secara virtual dan mirip dengan suasana aslinya. “Untuk membuat map gedung SMP Amalina ini diperlukan waktu sekitar 5 hari,” kata Naila yang memang suka bermain Roblox ini.
“Kita sudah mewajibkan anak-anak SMP Amalina membuat karya nyata dalam bentuk DIY Project ini sejak lama. Tujuannya agar mereka terbiasa membuat karya dengan metodologi atau cara berpikir yang baik. Sehingga bisa menjadi bekal di jenjang pendidikan berikutnya,” ucap Fendra Kusnuryadi, Kepala Sekolah SMP Islam Amalina di sela-sela mengikuti pameran DIY Project di hall SMP Islam Amalina.
Siswa-siswi diberi kesempatan luas untuk memamerkan karyanya di arena pameran yang juga dihadiri seluruh orang tua siswa. Setelah melalui proses berjenjang mulai dari pemilihan judul, pembuatan proposal, pembuatan karya, hingga presentasi di depan para guru dan siswa.
Setelah diseleksi ketat, kemudian ditentukan para pemenang dari masing-masing kategori yaitu Invention, Science, Art and Recycle, dan Technology And Engineering. “Nah, para pemenang diberi kesempatan tampil di hall untuk memamerkan langsung dan menjual produknya ke pengunjung. Jadi ada unsur pelajaran entrepreneurship nya,” jelas Fendra.
Sebelum menjual produknya, siswa mendapatkan bimbingan bagaimana cara menghitung bahan baku dan proses produksi untuk menentukan harga. “DIY Project seperti ini biasanya didapatkan saat kuliah. Tapi kita mulai sejak dini di SMP Amalina,” kata Fendra.
Beberapa karya yang dipamerkan cukup menarik perhatian pengunjung. Seperti penyejuk udara tanpa AC, mesin capit hidrolik dari kardus, sabun pembersih dari minyak jelantah, electric plant shower, tanaman hias dari plastik, alarm deteksi banjir, eco printing, dan masih banyak lagi.
“Alhamdulillah produk penyejuk ruangan ini sudah laku dua ratus ribu rupiah,” kata Daffa Arya Satya, siswa kelas 8 sembari tersenyum.
Sedangkan Danial Kenzie, siswa kelas 8 yang membuat produk sabun pembersih dari minyak jelantah mengaku senang karena produknya langsung habis. “Begitu saya jelaskan proses pembuatan dan manfaatnya, langsung dibeli. Harganya juga murah cuma Rp10.000 per batang,” aku Kenzie.
Sedangkan Naila Nurul Hanifa, siswi kelas 9 yang membuat produk dunia virtual berupa game miniatur Gedung SMP Amalina di Roblox juga menarik perhatian pengunjung. Dengan hanya membayar Rp2.000 pengunjung bisa mencoba berselancar keliling gedung SMP Amalina yang dibuat secara virtual dan mirip dengan suasana aslinya. “Untuk membuat map gedung SMP Amalina ini diperlukan waktu sekitar 5 hari,” kata Naila yang memang suka bermain Roblox ini.