Australia dan CSIRO Gandeng Kemendikbudristek Gelar RekaPitch Kedaireka-NPAP di Bali

Senin, 07 November 2022 - 19:49 WIB
loading...
Australia dan CSIRO...
CSIRO, bersama jajaran Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, serta Kemendikbudristek, dan para peserta saat Demo Day di Bali. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Badan Sains Nasional Australia, CSIRO, dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ).

Kolaborasi ini diwujudkan dalam program RekaPitch Kedaireka dan National Plastics Action Partnership (NPAP), melalui Plastics Innovation Hub Indonesia.



Prioritas program ini menempa generasi pengusaha Indonesia berikutnya untuk dapat mengatasi krisis sampah plastik di kawasan Indo-Pasifik yang semakin mengkhawatirkan.

Sejak kemitraan yang diluncurkan pada Maret 2022, melalui pelatihan yang ketat, 8 tim dengan performa terbaik telah dipilih untuk melakukan presentasi solusi bisnis berkelanjutan mereka di acara Demo Day pada Jumat (4/11).

Agenda tersebut mengangkat topik Beating Plastic Pollution from Source to Sea, sebagai bagian dari KTT G20 Bali tahun ini.



Kedelapan tim tersebut bersaing untuk meraih kesempatan melaju ke tahap berikutnya yang akan memungkinkan mereka untuk dapat meningkatkan skala bisnis mereka.

Dengan mengangkat berbagai ide bisnis dari produk pertanian bebas plastik hingga menyediakan solusi teknologi yang meningkatkan mata pencaharian pemulung.

Delapan tim tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mencapai tujuan pemerintah Indonesia dalam mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Prof. Nizam, mengatakan, Demo Day yang mengangkat topik Beating Plastic Pollution from Source to Sea diharapkan dapat mengakselerasi perwujudan ekosistem inovasi di Indonesia, utamanya dalam hal mengentaskan masalah-masalah sampah plastik di Indonesia dari hulu ke hilir.

“Program Demo Day ini selaras dengan tema prioritas yang diangkat oleh RekaPitch Kedaireka, yaitu mengenai Green Economy. Semoga luaran dari program ini dapat mempercepat dan meningkatkan ekosistem inovasi di tanah air dalam memecahkan berbagai permasalahan sampah plastik laut bangsa dan dunia, guna mencapai target nasional untuk mengurangi sampah plastik laut sebesar 70% pada 2025.

“Peran startup dalam memajukan inovasi dan pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia menjadi kian penting. Para perusahaan rintisan ini memiliki semangat untuk terus berkembang sehingga ke depannya juga dapat mendorong peran perguruan tinggi untuk dapat menghadirkan nilai ekonomi baru serta mewujudkan ekosistem riset dan kolaborasi inovasi yang berkelanjutan sebagai solusi atas berbagai permasalahan masyarakat global di masa depan,” kata Nizam.

Misi dari Demo Day ini adalah untuk memperkuat komitmen kolektif di antara para aktor nasional maupun internasional, memperkuat strategi kerja sama serta untuk memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi plastik sirkular. Dengan tujuan khusus yang meliputi:

● Menyediakan ruang diskusi dan kolaborasi lintas pemerintah, sektor swasta, LSM, komunitas, dan masyarakat luas untuk mengambil tindakan mengurangi plastik laut hingga 70% pada 2025.

● Menemukan solusi/inovasi terbaik dari tim yang sudah melaksanakan rangkaian seleksi pada Plastic Innovation Hub bersama dengan CSIRO dan Kemendikbud Ristek melalui RekaPitch Kedaireka.

● Memobilisasi lebih banyak komitmen dan investasi dari anggota NPAP dan mitra terkait untuk mengurangi plastik laut hingga 70% pada 2025.

● Menampilkan teknologi, platform, dan metode inovatif untuk mengurangi plastik dari seluruh sektor.

● Membagikan pembaruan tentang kemajuan Indonesia untuk memenuhi pengurangan plastik laut sebesar 70% pada 2025.

CSIRO Counsellor & ASEAN Director, Amelia Fyfield mengatakan Demo Day adalah bagian dari pendekatan holistik yang jauh lebih besar untuk mengatasi sampah plastik di kawasan ini, yang menggunakan kekuatan sains dan inovasi dalam hubungannya dengan perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Ilmu pengetahuan dapat mengubah tantangan lingkungan ini menjadi peluang ekonomi dengan meradikalisasi seluruh siklus hidup plastik dan dengan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan perubahan yang sistemik dan inklusif” kata Penasihat Fyfield.

“Inovasi sama pentingnya dengan ketelitian ilmiah dalam memecahkan masalah global ini, jadi sangat menarik untuk bekerja bersama mitra-mitra kami untuk melatih generasi penerus pembuat perubahan paling menjanjikan di Indonesia,” kata Counselor Fyfield.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Riwayat Pendidikan Matthew...
Riwayat Pendidikan Matthew Baker, Pemain Timnas Indonesia U-17 yang Sempat Tolak Negeri Kanguru
Profil Muhammadiyah...
Profil Muhammadiyah Australia College, Sekolah Milik PP Muhammadiyah di Negeri Kanguru
Profil Pendidikan Sherina...
Profil Pendidikan Sherina Munaf, Kuliah Neurosains di Australia
Universitas BSI Raih...
Universitas BSI Raih 2 Penghargaan Bergengsi di Anugerah Diktisaintek 2024
Jurnalis SINDOnews.com...
Jurnalis SINDOnews.com Raih Silver Winner di Anugerah Diktisaintek 2024
SKB CPNS Kemendikbudristek...
SKB CPNS Kemendikbudristek 2024, Cek Rangkaian Tes dan Bobot Penilaiannya
3 Inisitif Pemda dan...
3 Inisitif Pemda dan Sekolah untuk Mendukung Pendidikan Literasi Finansial
Bagaimana Nasib Program...
Bagaimana Nasib Program Merdeka Belajar Usai Nadiem Tak Jadi Mendikbudristek?
Politikus PKS Respons...
Politikus PKS Respons Positif Kemendikbudristek yang Bakal Dipecah Jadi 3
Rekomendasi
Cara Cek RAM di HP vivo,...
Cara Cek RAM di HP vivo, Pengguna Wajib Tahu!
Muhammadiyah Dukung...
Muhammadiyah Dukung Polres Pelabuhan Tanjung Priok Jaga Kamtibmas dan Giat Keagamaan
Marc Marquez Juara Sprint...
Marc Marquez Juara Sprint Race MotoGP Spanyol 2025, Fabio Quartararo Kecelakaan
Anies, Ganjar, hingga...
Anies, Ganjar, hingga Megawati Hadiri Pengukuhan Pengurus DPP Hanura
Fedor Gorst Sebut Indonesia...
Fedor Gorst Sebut Indonesia Banyak Pemain Biliar Potensial
10 Saham Paling Boncos...
10 Saham Paling Boncos dalam Sepekan 21-25 April 2025, Intip Daftarnya
Berita Terkini
Berapa Gaji Lulusan...
Berapa Gaji Lulusan S1 Columbia University? Angkanya Bikin Penasaran!
1 jam yang lalu
PIS Buka Beasiswa Crewing...
PIS Buka Beasiswa Crewing Talent Scouting, Lulus Dikontrak Jadi Pelaut di Kapal Pertamina
2 jam yang lalu
Haier Group Perkuat...
Haier Group Perkuat Hubungan Budaya Lewat Peluncuran Beasiswa di Indonesia
5 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Danjen...
Riwayat Pendidikan Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi, Lulusan Terbaik Akmil 1995
6 jam yang lalu
8 Beasiswa SMA Luar...
8 Beasiswa SMA Luar Negeri Terbaik 2025, Mana Negara Favoritmu?
7 jam yang lalu
Rayakan Hari Kartini,...
Rayakan Hari Kartini, BINUS Shecodes Society dan IAIS Soroti Peran Perempuan di Era AI
10 jam yang lalu
Infografis
Dokumen CIA Prediksi...
Dokumen CIA Prediksi Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved