Kisah Sukses Penerima Beasiswa PMDSU, Jadi Dosen Sambil Berwirausaha
loading...
A
A
A
JAKARTA - Muhammad Muhsinin, alumni program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul ( PMDSU ) batch I kini menekuni profesi sebagai dosen di Universitas Mataram. Namun di samping itu, ia juga merupakan seorang wirausahawan yang menjual oleh-oleh khas Lombok.
Salah satu yang menjadi khas dari oleh-oleh yang dijual Muhsinin adalah madu. Bukan sembarang madu, tetapi madu budidaya (Madu Trigona dan Apis Cerana) yang dihasilkan dari proses riset dan inovasi teknologi sehingga telah teruji kualitasnya.
Semangat Muhsinin dalam berwirausaha oleh-oleh khas Lombok, terutama madu ini, tidak lepas dari passion dan keahliannya sebagai seorang akademisi dan juga peneliti. Pada tahun 2018 bahkan hingga sekarang, Muhsinin adalah Tim Ahli Klaster Inovasi Lebah Madu di Universitas Mataram.
“Saya memiliki impian jangka panjang yaitu bisa mendirikan perusahaan dengan produk inovasi hasil riset saya sendiri yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Alasan saya menekuni bidang ini karena seorang akademisi dapat menghasilkan inovasi teknologi atau produk inovasi dari hasil riset yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” ujarnya yang juga Tim Pemeriksa Covid-19 (Ekstraksi RNA dan RT-PCR), melalui keterangan resmi, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: 8.000 Mahasiswa UI Terima Beasiswa Selama 2022, dari Jenjang S1 hingga S3
Impian anak seorang pedagang yang kini telah berhasil mewujudkan mimpinya itu ternyata linier dengan cita-citanya sejak awal ingin menjadi adakemisi atau peneliti yang dapat menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Ia optimistis bahwa karier akademisi atau peneliti di Indonesia sangat potensial. Seorang akademisi atau peneliti, menurutnya, memiliki banyak peluang untuk dapat berkolaborasi dengan dunia usaha atau industri diantaranya melalui Kedaireka atau akronim Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka yang merupakan program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang melibatkan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk bersama-sama menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Berkat PMDSU
Usaha dan kerja keras Muhsinin untuk dapat menggapai impiannya menjadi seorang akademisi atau peneliti, yang bahkan kini ia telah menjadi seorang entrepreneur produk hasil penelitiannya sendiri, itu berawal dari keikutsertaannya dalam program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Lelaki kelahiran Labuapi, 10 Desember 1960 tersebut mengungkapkan ketertarikannya terhadap program beasiswa PMDSU ketika mendapat informasi dari dosen pembimbing skripsi di Universitas Mataram. Ia lalu menggali lebih jauh mengenai program beasiswa yang sebelumnya bernama Program Doktor untuk Sarjana Unggul (PDSU) tersebut.
Salah satu yang menjadi khas dari oleh-oleh yang dijual Muhsinin adalah madu. Bukan sembarang madu, tetapi madu budidaya (Madu Trigona dan Apis Cerana) yang dihasilkan dari proses riset dan inovasi teknologi sehingga telah teruji kualitasnya.
Semangat Muhsinin dalam berwirausaha oleh-oleh khas Lombok, terutama madu ini, tidak lepas dari passion dan keahliannya sebagai seorang akademisi dan juga peneliti. Pada tahun 2018 bahkan hingga sekarang, Muhsinin adalah Tim Ahli Klaster Inovasi Lebah Madu di Universitas Mataram.
“Saya memiliki impian jangka panjang yaitu bisa mendirikan perusahaan dengan produk inovasi hasil riset saya sendiri yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Alasan saya menekuni bidang ini karena seorang akademisi dapat menghasilkan inovasi teknologi atau produk inovasi dari hasil riset yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas,” ujarnya yang juga Tim Pemeriksa Covid-19 (Ekstraksi RNA dan RT-PCR), melalui keterangan resmi, Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: 8.000 Mahasiswa UI Terima Beasiswa Selama 2022, dari Jenjang S1 hingga S3
Impian anak seorang pedagang yang kini telah berhasil mewujudkan mimpinya itu ternyata linier dengan cita-citanya sejak awal ingin menjadi adakemisi atau peneliti yang dapat menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Ia optimistis bahwa karier akademisi atau peneliti di Indonesia sangat potensial. Seorang akademisi atau peneliti, menurutnya, memiliki banyak peluang untuk dapat berkolaborasi dengan dunia usaha atau industri diantaranya melalui Kedaireka atau akronim Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka yang merupakan program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang melibatkan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) untuk bersama-sama menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Berkat PMDSU
Usaha dan kerja keras Muhsinin untuk dapat menggapai impiannya menjadi seorang akademisi atau peneliti, yang bahkan kini ia telah menjadi seorang entrepreneur produk hasil penelitiannya sendiri, itu berawal dari keikutsertaannya dalam program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Lelaki kelahiran Labuapi, 10 Desember 1960 tersebut mengungkapkan ketertarikannya terhadap program beasiswa PMDSU ketika mendapat informasi dari dosen pembimbing skripsi di Universitas Mataram. Ia lalu menggali lebih jauh mengenai program beasiswa yang sebelumnya bernama Program Doktor untuk Sarjana Unggul (PDSU) tersebut.