Pacu Publikasi di Jurnal Internasional, Kemendikbudristek Luncurkan Program Insentif

Rabu, 30 November 2022 - 17:14 WIB
loading...
Pacu Publikasi di Jurnal...
Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie pada peluncuran Program Insentif Peningkatan Artikel Ilmiah Bereputasi 2022. Foto/Kemendikbudristek.
A A A
JAKARTA - Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek meluncurkan Program Insentif Peningkatan Artikel Ilmiah Bereputasi 2022. Program ini untuk meningkatkan jumlah publikasi ilmiah di jurnal bereputasi kelas dunia.

Selain itu, program insentif ini juga untuk memacu produktivitas dosen dan tenaga kependidikan untuk melakukan penelitian dan penulisan artikel ilmiah.

Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie menjelaskan, program Insentif Peningkatan Artikel Ilmiah Bereputasi Tahun 2022 dapat terwujud berkat adanya efisiensi belanja APBN di lingkungan Sekretariat Ditjen Diktiristek.

Baca juga: Mahasiswa Lulusan 2022 Miliki Peran Penting pada Generasi Emas 2045

“Program ini merupakan program tambahan hasil dari efisiensi belanja APBN Setditjen Diktiristek. Melalui program ini diharapkan dapat membantu Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) meningkatkan kinerja publikasi ilmiah dan masuk dalam jajaran perguruan tinggi kelas dunia,” katanya, melalui siaran pers, Rabu (30/11/2022).

Dosen dan tenaga kependidikan yang bekerja di Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) yang telah hasilkan artikel ilmiah internasional bereputasi menjadi sasaran program insentif ini.

Selain itu Tjitjik menjelaskan, besaran insentif per artikel ilmiah disesuaikan dengan standar biaya pada masing-masing PTN-BH. Satu orang dosen atau tenaga kependidikan dapat menerima insentif lebih dari satu artikel ilmiah. Tentunya harus memenuhi persyaratan dan kriteria penerima manfaat yang telah ditentukan.

Baca juga: Optimalkan Pendayagunaan Zakat, UPZ Pupuk Kaltim Salurkan Beasiswa Cendekia

“Selain itu untuk pencairannya perlu melengkapi dokumen antara lain proposal usulan, dokumen kontrak, dokumen perubahan RKAT yang memuat dana insentif, dan dokumen pancairan dana,” katanya.

Tjitjik berharap, PTN-BH penerima program dapat mengoptimalkan pemanfaatan program untuk meningkatkan kinerja penelitian dan publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi.

Tjitjik mewanti-wanti pimpinan perguruan tinggi untuk menggunakan dana insentif ini secara akuntabel dan sesuai dengan petunjuk teknis. “Jangan menggunakan dana insentif ini di luar ketentuan yang telah ditetapkan,” pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2502 seconds (0.1#10.140)