Cetak Lulusan Unggul, Unsada Perkuat Kerja Sama dengan Jepang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Darma Persada (Unsada) memperkuat kerja sama dengan Jepang untuk mencetak lulusan yang unggul dan siap kerja . Kerja sama yang dijalin tidak hanya dengan universitas namun juga dengan perusahaan asal Negeri Sakura.
Rektor Unsada Dr Tri Mardjoko mengatakan, kampusnya memiliki kualitas dan daya saing tersendiri untuk mencetak lulusan yang unggul. Unsada yang bernaung di bawah Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) pun memiliki motto Monozukuri atau etos kerja Jepang yang mengasah mahasiswanya kreatif.
Selain itu, jelasnya, kampusnya juga memberikan pelajaran bahasa Jepang bagi semua mahasiswanya meskipun bukan masuk di jurusan Bahasa Jepang. Adanya diskusi dan webinar dengan para pengusaha Jepang, katanya, juga dimaksudnya untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai suasana kerja di perusahaan Jepang.
Baca juga: Mahasiswa, Ditjen Diktiristek Kembali Buka 6 Lowongan Magang Nih
Tri Mardjoko melanjutkan, pihaknya juga memagangkan mahasiswanya di perusahaan Jepang baik di dalam dan luar negeri. Dampak positifnya adalah, dengan magang selama enam bulan itu mempermudah lulusannya untuk diterima di perusahaan Jepang.
"Jadi bahasa Jepang, etos kerja, dan suasana kerja itu kita berikan ke mahasiswa agar mahasiswa kami bisa lebih berdaya saing di perusahaan-perusahaan Jepang," katanya usai menyambut kedatangan Perdana Menteri Jepang yang menjabat pada 2007 sampai 2008 HE Yasuo Fukuda di kampus Unsada Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Selain dengan perusahaan Jepang, katanya, kampusnya juga bekerja dengan organisasi pemerintahan Jepang seperti Kedutaaan Besar Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan External Trade Organization (Jetro) dan juga 11 universitas ternama Jepang.
"Kalau dengan perusahaan itu kita ada beasiswa. Kemudian ada program magang yang banyak sekali. Kemudian dengan universitas ada pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, dan joint riset," ungkapnya.
Dia menyampaikan, Yasuo Fukuda dalam kesempatan kunjunugan itu juga mendorong pimpinan perusahaan Jepang untuk menindaklanjuti kerja sama dan mengintensifkan bantuan untuk kampusnya. Salah satunya Toyota yang akan menyumbangkan laboratorium robotika untuk praktik mahasiswa.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah Bagi Kalian yang Ingin Bekerja di Google
Kedatangan Yasuo Fukuda di kampus Unsada disambut oleh Marsekal Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. H. Ginandjar Kartasasmita selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Melati Sakura bersama Dr. (HC). H. Rachmad Gobel selaku Ketua Umum Yayasan Melati Sakura didampingi Duta Besar Jepang Republik Indonesia, YM Kanasugi Kenji.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Melati Sakura bersama Dr. (HC). H. Rachmad Gobel menambahkan, Jepang masih membutuhkan banyak tenaga kerja dan dia harapkan mahasiswa Unsada pun bisa mengisi kebutuhan tersebut. "Investasi Jepang ke Indonesia kan banyak sekali. Maka kita harus menyiapkan SDMnya," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Jepang memiliki kesadaran tinggi akan pendidikan sebab filosofi mereka adalah sebelum membuat produk yang berkualitas itu harus diciptakan dulu SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, dia mengharapkan kampus bisa memberikan ilmu agar bisa menguasai teknologi dan kebutuhan dunia industri.
Dalam lawatannya ke Unsada, Yasuo Fukuda bersama delegasi mendengarkan pemaparan terkait perkembangan Unsada khususnya hibah yang telah diberikan oleh Jepang ke Unsada. Mengakhiri kunjungannya, Yasuo Fukuda memberikan pidato penutupan dengan harapan hubungan yang telah terjalin semakin kuat ke depannya.
Rektor Unsada Dr Tri Mardjoko mengatakan, kampusnya memiliki kualitas dan daya saing tersendiri untuk mencetak lulusan yang unggul. Unsada yang bernaung di bawah Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ) pun memiliki motto Monozukuri atau etos kerja Jepang yang mengasah mahasiswanya kreatif.
Selain itu, jelasnya, kampusnya juga memberikan pelajaran bahasa Jepang bagi semua mahasiswanya meskipun bukan masuk di jurusan Bahasa Jepang. Adanya diskusi dan webinar dengan para pengusaha Jepang, katanya, juga dimaksudnya untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa mengenai suasana kerja di perusahaan Jepang.
Baca juga: Mahasiswa, Ditjen Diktiristek Kembali Buka 6 Lowongan Magang Nih
Tri Mardjoko melanjutkan, pihaknya juga memagangkan mahasiswanya di perusahaan Jepang baik di dalam dan luar negeri. Dampak positifnya adalah, dengan magang selama enam bulan itu mempermudah lulusannya untuk diterima di perusahaan Jepang.
"Jadi bahasa Jepang, etos kerja, dan suasana kerja itu kita berikan ke mahasiswa agar mahasiswa kami bisa lebih berdaya saing di perusahaan-perusahaan Jepang," katanya usai menyambut kedatangan Perdana Menteri Jepang yang menjabat pada 2007 sampai 2008 HE Yasuo Fukuda di kampus Unsada Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Selain dengan perusahaan Jepang, katanya, kampusnya juga bekerja dengan organisasi pemerintahan Jepang seperti Kedutaaan Besar Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA), Japan External Trade Organization (Jetro) dan juga 11 universitas ternama Jepang.
"Kalau dengan perusahaan itu kita ada beasiswa. Kemudian ada program magang yang banyak sekali. Kemudian dengan universitas ada pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, dan joint riset," ungkapnya.
Dia menyampaikan, Yasuo Fukuda dalam kesempatan kunjunugan itu juga mendorong pimpinan perusahaan Jepang untuk menindaklanjuti kerja sama dan mengintensifkan bantuan untuk kampusnya. Salah satunya Toyota yang akan menyumbangkan laboratorium robotika untuk praktik mahasiswa.
Baca juga: 5 Jurusan Kuliah Bagi Kalian yang Ingin Bekerja di Google
Kedatangan Yasuo Fukuda di kampus Unsada disambut oleh Marsekal Madya TNI (Purn.) Prof. Dr. Ir. H. Ginandjar Kartasasmita selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Melati Sakura bersama Dr. (HC). H. Rachmad Gobel selaku Ketua Umum Yayasan Melati Sakura didampingi Duta Besar Jepang Republik Indonesia, YM Kanasugi Kenji.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Melati Sakura bersama Dr. (HC). H. Rachmad Gobel menambahkan, Jepang masih membutuhkan banyak tenaga kerja dan dia harapkan mahasiswa Unsada pun bisa mengisi kebutuhan tersebut. "Investasi Jepang ke Indonesia kan banyak sekali. Maka kita harus menyiapkan SDMnya," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Jepang memiliki kesadaran tinggi akan pendidikan sebab filosofi mereka adalah sebelum membuat produk yang berkualitas itu harus diciptakan dulu SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, dia mengharapkan kampus bisa memberikan ilmu agar bisa menguasai teknologi dan kebutuhan dunia industri.
Dalam lawatannya ke Unsada, Yasuo Fukuda bersama delegasi mendengarkan pemaparan terkait perkembangan Unsada khususnya hibah yang telah diberikan oleh Jepang ke Unsada. Mengakhiri kunjungannya, Yasuo Fukuda memberikan pidato penutupan dengan harapan hubungan yang telah terjalin semakin kuat ke depannya.
(nnz)