14.504 Mahasiswa Rampungkan Kampus Mengajar, Berkontribusi Atasi Learning Loss
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Kampus Mengajar angkatan 4 telah berakhir. Mahasiswa Kampus Mengajar telah menyelesaikan tugasnya dan berdampak pada pembelajaran di 2.876 SD dan SMP yang tersebar di seluruh Indonesia selama 5 bulan. Program Kampus Mengajar angkatan 4 diikuti oleh 14.504 mahasiswa yang berasal dari 559 perguruan tinggi .
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengungkapkan program Kampus Mengajar berhasil mengurangi kesenjangan pembelajaran (learning loss) akibat pandemi Covid-19. Nizam menyebut, hasil asesmen yang dilakukan terhadap program Kampus Mengajar menunjukkan bahwa program ini sukses meningkatkan pemahaman literasi dan numerasi siswa di SD dan SMP.
Baca juga: Beri Panggung Bagi Komunitas Seni di Bandung, UNPAR Gelar Festival Seni Artsperiment Dengung
Nizam menambahkan program Kampus Mengajar merupakan bentuk kolaborasi erat antara mahasiswa dengan guru-guru di sekolah. Dengan bertugas sebagai mitra guru, mahasiswa berkesempatan untuk mendarmabaktikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah didapat di perguruan tingginya masing-masing. Lebih jauh, mahasiswa bersama-sama dengan guru merancang strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan, serta mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang luas untuk pengembangan potensi diri siswa.
“Semoga program ini terus bisa memberikan manfaat bagi semuanya, baik bagi mahasiswa, maupun bagi sekolah. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah mendampingi adik-adik mahasiswa selama mengikuti program Kampus Mengajar,” tutup Nizam, melalui siaran pers, Selasa (6/12/2022).
Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani mengatakan program Kampus Mengajar sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan solusi yang ditawarkan oleh Kemendikbudristek untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, serta meningkatkan literasi dan numerasi mahasiswa di satuan pendidikan sasaran.
Baca juga: Kapolda Jatim Jadi Wisudawan Terbaik Unair, Saat Kuliah Sempat Rahasiakan Identitas
“Transfer ilmu yang dilakukan para mahasiswa telah sangat membantu guru-guru dalam menghadirkan inovasi-inovasi baru dalam metode pembelajaran,” ungkap Nunuk.
Tidak hanya itu, menurut Nunuk praktik baik yang sudah dilaksanakan pada program Kampus Mengajar akan menjadi inspirasi bagi para guru untuk untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan memerdekakan bagi murid.
Senada, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah usai mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 4. Menurutnya, pengalaman yang didapat mahasiswa pada program ini bisa dijadikan bekal yang berharga dan dapat mengasah jiwa pendidik mahasiswa.
“Sehingga meskipun tidak semua akan menjadi guru, adik-adik mahasiswa dapat menjadi pendidik yang mencerahkan dan menggerakan perubahan di lingkungan masing-masing,” tutur Anindito.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengungkapkan program Kampus Mengajar berhasil mengurangi kesenjangan pembelajaran (learning loss) akibat pandemi Covid-19. Nizam menyebut, hasil asesmen yang dilakukan terhadap program Kampus Mengajar menunjukkan bahwa program ini sukses meningkatkan pemahaman literasi dan numerasi siswa di SD dan SMP.
Baca juga: Beri Panggung Bagi Komunitas Seni di Bandung, UNPAR Gelar Festival Seni Artsperiment Dengung
Nizam menambahkan program Kampus Mengajar merupakan bentuk kolaborasi erat antara mahasiswa dengan guru-guru di sekolah. Dengan bertugas sebagai mitra guru, mahasiswa berkesempatan untuk mendarmabaktikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah didapat di perguruan tingginya masing-masing. Lebih jauh, mahasiswa bersama-sama dengan guru merancang strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan, serta mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang luas untuk pengembangan potensi diri siswa.
“Semoga program ini terus bisa memberikan manfaat bagi semuanya, baik bagi mahasiswa, maupun bagi sekolah. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah mendampingi adik-adik mahasiswa selama mengikuti program Kampus Mengajar,” tutup Nizam, melalui siaran pers, Selasa (6/12/2022).
Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani mengatakan program Kampus Mengajar sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan solusi yang ditawarkan oleh Kemendikbudristek untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, serta meningkatkan literasi dan numerasi mahasiswa di satuan pendidikan sasaran.
Baca juga: Kapolda Jatim Jadi Wisudawan Terbaik Unair, Saat Kuliah Sempat Rahasiakan Identitas
“Transfer ilmu yang dilakukan para mahasiswa telah sangat membantu guru-guru dalam menghadirkan inovasi-inovasi baru dalam metode pembelajaran,” ungkap Nunuk.
Tidak hanya itu, menurut Nunuk praktik baik yang sudah dilaksanakan pada program Kampus Mengajar akan menjadi inspirasi bagi para guru untuk untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan memerdekakan bagi murid.
Senada, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah usai mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 4. Menurutnya, pengalaman yang didapat mahasiswa pada program ini bisa dijadikan bekal yang berharga dan dapat mengasah jiwa pendidik mahasiswa.
“Sehingga meskipun tidak semua akan menjadi guru, adik-adik mahasiswa dapat menjadi pendidik yang mencerahkan dan menggerakan perubahan di lingkungan masing-masing,” tutur Anindito.
(nnz)