Kemendikbudristek Dorong Juru Rias Pengantin Berkreasi dan Berinovasi

Selasa, 13 Desember 2022 - 14:03 WIB
loading...
A A A
Baca juga: Kiat Menjadi Penerjemah Profesional, Profesi yang Dicari dan Dibayar Mahal

Kendati demikian, Wartanto menekankan agar inovasi yang dilakukan tetap harus berpegang dan tidak melenceng dari pakem tradisi yang ada. Dengan demikian, seorang perias pengantin tidak kehilangan kreativitas dan inovasinya, tetapi tetap bisa melestarikan tradisi budaya tersebut.

Sementara itu, Pemilik LKP Joko Parikesit, Joko, yang menjadi salah satu peserta dalam acara tersebut mengatakan bahwa keahlian merias memang bisa didapatkan dari mana saja, termasuk dari media sosial. Namun untuk menjadi perias pengantin jelas diperlukan ilmu khusus yang bisa didapat melalui jalur pendidikan formal maupun nonformal seperti LKP.

“Karena perias pengantin itu memang ada ilmunya. Tidak hanya sekadar bisa make up saja. Akan tetapi, mereka harus tahu aturannya, misalnya, kain jariknya harus menggunakan motif apa, hitungan paes-nya bagaimana,” kata Joko yang membawa beberapa peserta didiknya dari Bojonegoro untuk mengikuti lomba.

Lebih lanjut, Joko yang sudah membakukan riasan pengantin gaya Bojonegoro tersebut mengatakan bahwa profesi perias memang cukup digemari saat ini, utamanya di kalangan anak-anak muda.

Sementara itu, Ketua Umum Katalia, Siti Kundari Mulyono, mengatakan bahwa Wonderful Wedding 2022 sendiri merupakan kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ibu dan “National Wonderful Wedding”. Acara yang bertajuk Mantu Massal tersebut diikuti oleh 110 pasangan pengantin duafa yang telah terdaftar di Dinas Sosial dan juga 110 perias pengantin modifikasi.

Selain bertujuan untuk mengangkat dan melestarikan budaya bangsa, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan sejarah dan budaya daerah kepada generasi muda, khususnya terkait riasan pengantin. “Kami juga ingin memberi motivasi kepada generasi muda untuk mencintai budaya lokal rias pengantin,” katanya.

Semua perias pengantin yang mengikuti kegiatan ini merupakan anggota Katalia. Di akhir acara, berdasarkan keputusan dewan juri, terpilihlah 15 orang perias pengantin terbaik, termasuk perias pengantin termuda yang masih berusia 11 tahun atas nama Drupadi.

Drupadi yang masih duduk di bangku sekolah tersebut mengaku memang hobi dan tertarik dengan seni tata rias. Keikutsertaannya dalam lomba tersebut tidak lepas dari dukungan orang tua dan juga pamannya yang juga pemilik LKP Joko Parikesit. “Kebetulan sekolah juga sudah selesai ujian dan sudah izin dengan guru di sekolah,” pungkas Drupadi.
(nnz)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3702 seconds (0.1#10.140)