Respons Perkembangan Zaman, Nizar: Kualitas Pendidikan Madrasah Sangat Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama ( Kemenag ) dalam bidang pendidikan berkomitmen untuk terus menghasilkan mutu lulusan madrasah yang memiliki kompetensi keilmuan dengan dasar keimanan yang baik.
Hal ini disampaikan Sekretasi Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali saat membuka Seminar Nasional Diseminasi Hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di Jakarta, Senin (12/12/2022).
Dikatakan Nizar Ali, salah satu upaya yang dilakukan Kemenag adalah melakukan asesmen kompetensi peserta didik AKMI. Menurutnya, AKMI adalah upaya kita untuk terus melakukan upgrading kualitas pendidikan madrasah kita.
“Ke depan madrasah kita tidak boleh lagi menjadi penyumbang rendahnya nilai pendidikan kita, tapi menjadi penyumbang dari berbagai prestasi kita sebagai sebuah bangsa,” terang Nizar.
Nizar mencontohkan, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) 3 Serpong menjadi yang terbaik dalam perolehan rerata nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Bersama Masuk Pergguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 seluruh Indonesia.
“Madrasah sekarang sudah bisa menjadi partner sekolah, banyak prestasi madrasah yang sudah sangat baik di beberapa tahun ini,” katanya.
Dirjen Pendidikan Islam Moh Ali Ramdhani menyampaikan AKMI menjadi salah satu instrumen Kementerian Agama dalam merespon perkembangan zaman, khususnya dalam konteks pendidikan agama dan keagamaan.
Menurutnya, dunia saat ini dihadapkan pada fakta VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), yakni dunia yang bergejolak, penuh ketidakpastian, serba kompleks, dan serba tidak jelas.
“Kita juga tengah berada pada Era digital, kita perlu beradaptasi. Karena itu, guru harus menjadi pengantar batas-batas dan memfilter informasi dari luar," tegas Kang Dhani, sapaan akrabnya.
"Kita perlu menyiapkan generasi emas 2045. Anak madrasah bukan sebagai penonton, harus berperan penting. Karena itu anak-anak harus dikuatkan dengan literasi. AKMI adalah jawabannya,” tambahnya.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Moh. Isom menjelaskan AKMI dilaksanakan berbasis komputer, dengan dua mode yakni secara online penuh dan semi online.
Tahun 2022, menurutnya, dilaksanakan oleh 11.061 madrasah, yang terdiri dari 706 madrasah negeri dan 10.895 madrasah swasta.“AKMI 2022 dilaksanakan pada tanggal 19 September s.d. 06 Oktober 2022”
Bagi mode online, siswa akan mengerjakan soal secara online langsung pada server pusat. Sedangkan di mode semi online, siswa mengerjakan soal secara offline pada server madrasah dan jawaban siswa akan dikirim oleh operator madrasah secara online ke server pusat
Diseminasi yang dilaksanakan selama tiga hari, 12-15 Desember 2022 merupakan bagian dari program Realizing Education Promise Madrasah Education Quality Reform(REP-MEQR) atau biasa disebut Madrasah Reform.
Giat ini mengundang Kepala Kanwil Kemenag se-Indonesia, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Kasi Kurikulum Evaluasi dan Kesiswaan serta Help Desk Kanwil.
Hal ini disampaikan Sekretasi Jenderal Kementerian Agama, Nizar Ali saat membuka Seminar Nasional Diseminasi Hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) di Jakarta, Senin (12/12/2022).
Dikatakan Nizar Ali, salah satu upaya yang dilakukan Kemenag adalah melakukan asesmen kompetensi peserta didik AKMI. Menurutnya, AKMI adalah upaya kita untuk terus melakukan upgrading kualitas pendidikan madrasah kita.
“Ke depan madrasah kita tidak boleh lagi menjadi penyumbang rendahnya nilai pendidikan kita, tapi menjadi penyumbang dari berbagai prestasi kita sebagai sebuah bangsa,” terang Nizar.
Nizar mencontohkan, Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) 3 Serpong menjadi yang terbaik dalam perolehan rerata nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Bersama Masuk Pergguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 seluruh Indonesia.
Baca Juga
“Madrasah sekarang sudah bisa menjadi partner sekolah, banyak prestasi madrasah yang sudah sangat baik di beberapa tahun ini,” katanya.
Dirjen Pendidikan Islam Moh Ali Ramdhani menyampaikan AKMI menjadi salah satu instrumen Kementerian Agama dalam merespon perkembangan zaman, khususnya dalam konteks pendidikan agama dan keagamaan.
Menurutnya, dunia saat ini dihadapkan pada fakta VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), yakni dunia yang bergejolak, penuh ketidakpastian, serba kompleks, dan serba tidak jelas.
“Kita juga tengah berada pada Era digital, kita perlu beradaptasi. Karena itu, guru harus menjadi pengantar batas-batas dan memfilter informasi dari luar," tegas Kang Dhani, sapaan akrabnya.
"Kita perlu menyiapkan generasi emas 2045. Anak madrasah bukan sebagai penonton, harus berperan penting. Karena itu anak-anak harus dikuatkan dengan literasi. AKMI adalah jawabannya,” tambahnya.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Moh. Isom menjelaskan AKMI dilaksanakan berbasis komputer, dengan dua mode yakni secara online penuh dan semi online.
Tahun 2022, menurutnya, dilaksanakan oleh 11.061 madrasah, yang terdiri dari 706 madrasah negeri dan 10.895 madrasah swasta.“AKMI 2022 dilaksanakan pada tanggal 19 September s.d. 06 Oktober 2022”
Bagi mode online, siswa akan mengerjakan soal secara online langsung pada server pusat. Sedangkan di mode semi online, siswa mengerjakan soal secara offline pada server madrasah dan jawaban siswa akan dikirim oleh operator madrasah secara online ke server pusat
Diseminasi yang dilaksanakan selama tiga hari, 12-15 Desember 2022 merupakan bagian dari program Realizing Education Promise Madrasah Education Quality Reform(REP-MEQR) atau biasa disebut Madrasah Reform.
Giat ini mengundang Kepala Kanwil Kemenag se-Indonesia, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Kasi Kurikulum Evaluasi dan Kesiswaan serta Help Desk Kanwil.
(mpw)