Ukrida Gelar Bakti Sosial di Cianjur dengan Memadukan Keilmuan dan Kemanusiaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Kristen Krida Wacana ( Ukrida ) menerjunkan tim menuju wilayah terdampak gempa di Cianjur. Ukrida melakukan bakti sosial dengan memberikan bantuan kemanusiaan juga melakukan program pengabdian masyarakat dengan dana hibah Kemendikbudristek untuk program Desa Bangkit.
Tim Bakti Sosial Ukrida dikoordinir oleh Wakil Rektor III Ukrida Denni Boy Saragih dan Tim Lapangan dr. Billy, Dr. dr. Yosephin Sri Sutanti, dan didampingi dr. Fanny serta dr. Herna Hutabarat dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Ukrida.
Tim Bakti Sosial Ukrida melaksanakan misi dalam koordinasi dengan Gerakan Kemanusiaan Indonesia (GKI) dan posko GKI tersebut sekaligus menjadi tempat persinggahan Tim Ukrida. Pelayanan pertama dilakukan oleh Tim Bakti Sosial Ukrida melalui pengobatan kepada warga di Desa Mangun Jaya, Pasir Muncang, Kecamatan Cugenang.
Baca juga: Daftar 10 Jurusan yang Harus Melampirkan Portofolio saat Mendaftar SNBP 2023
Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan juga tetap menuntut kewaspadaan karena masih terjadi ancaman gempa susulan, dimana hingga hari ke-4 telah terjadi 21 kali gempa. Kondisi wilayah yang porak poranda agak menyulitkan tim untuk menjangkau lokasi, sehingga memang sangat dibutuhkan koordinasi dengan masyarakat setempat.
Menurut keterangan dokter Yosephin saat mengunjungi lokasi yang memerlukan pelayanan, Tim Bakti Sosial Ukrida didampingi oleh kelompok Anak KAMpung Situ (AKAMSI) yang berperan sebagai local leader. Dari informasi yang diperoleh melalui Tim Bakti Sosial daerah terdampak gempa, yang agak sulit dijangkau adalah dusun Cimaja, Kampung Cibeureum, Cugenang. Tim Bakti Sosial Ukrida melaksanakan tugas secara bergantian, didukung oleh alumni FKIK Ukrida, yaitu dr. Vera, dr. Hetty, dan dr. Winny, serta 13 orang mahasiswa anggota Pecinta Alam Ukrida (Palada).
Koordinator Tim Lapangan, Dr. dr. Yosephin mengatakan kebutuhan pengobatan kepada masyarakat sudah bisa terpenuhi, hanya yang belum bisa tercukupi adalah pendampingan trauma healing. “Selain itu, kami juga melakukan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk bisa menolong diri sendiri melalui obat-obatan P3K,” ujarnya, melalui siaran pers, Selasa (13/12/2022).
Sementara itu, Ukrida merupakan salah satu dari 15 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menerima hibah dari Dikti untuk program Desa Bangkit, dan fokusnya diarahkan bagi desa-desa terdampak gempa di Cianjur. Perolehan dana hibah ini merupakan Program Insentif Pengabdian Masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM berbasis Kinerja IKU bagi PTS 2022 dari Ditjen Diktiristek yang diterima oleh Ukrida.
Baca juga: Jurusan Kuliah yang Lulusannya Dibutuhkan Kementerian Keuangan, Nomor Terakhir Perpustakaan
Penerimaan insentif yang diarahkan untuk gempa Cianjur berdasarkan proposal Ukrida adalah:
1. Pendampingan menuju Pemulihan Kesehatan Fisik dan Mental yang Mandiri bagi Masyarakat terdampak Gempa di Cianjur (Pengusul: Dr. dr. Yosephin Sri Sutanti, M.S., Sp.OK).
2. Pemulihan Ekonomi Pelaku UMKM Pasca Gempa di Cianjur (Pengusul: Dr. lambok DR Tampubolon, M.Si.)
3. Peningkatan Motivasi Belajar dan Literasi Well Being kepada Guru, Siswa, dan warga desa Cugenang, Cianjur (Pengusul: Dr. Iwan Aang Soenandi).
4. Kajian Pemeriksaan dan Perbaikan Struktur Bangunan Fasilitas Umum pasca Gempa Cianjur 2022 (Pengusul: Dr. Usman Wijaya, S.T., M.T.)
Selain itu, Ukrida juga melaksanakan pembekalan kepada Relawan Gempa Cianjur, berupa kemampuan dan keterampilan secara medis dan psikologis bagi masyarakat yang terdampak gempa. Pembekalan tersebut dilaksanakan pada Desember lalu.
Sementara itu narasumber dari Gerakan Pembumian Pancasila adalah Drs. Agung Sigit, Dr. Antonius DR Manurung, Dr. Gunawan Djayaputra. Kolaborasi ini memperkuat komitmen Ukrida melaksanakan misi kemanusiaan, serta penerapan nilai-nilai budayanya, yaitu Loving, Englightening, Advanced, Determined (LEAD) secara konkrit melalui aksi peduli korban gempa di Cianjur. Melalui pengabdian kepada masyarakat Ini Ukrida memadukan unsur keilmuan dan kemanusiaan yang berdampak bagi masyarakat.
Tindak lanjut kegiatan Tim Bakti Sosial Ukrida berupa pelatihan pemeriksaan fisik dan pengobatan dasar bagi kader di pengungsian, dukungan psikososial bagi anak-anak dengan bernyanyi, bermain, olahraga, diskusi seputar gempa, pemeriksaan kesehatan fisik dan mental melalui pemeriksaan biasa dan skrining menggunakan kuesioner.
Tim Bakti Sosial Ukrida dikoordinir oleh Wakil Rektor III Ukrida Denni Boy Saragih dan Tim Lapangan dr. Billy, Dr. dr. Yosephin Sri Sutanti, dan didampingi dr. Fanny serta dr. Herna Hutabarat dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Ukrida.
Tim Bakti Sosial Ukrida melaksanakan misi dalam koordinasi dengan Gerakan Kemanusiaan Indonesia (GKI) dan posko GKI tersebut sekaligus menjadi tempat persinggahan Tim Ukrida. Pelayanan pertama dilakukan oleh Tim Bakti Sosial Ukrida melalui pengobatan kepada warga di Desa Mangun Jaya, Pasir Muncang, Kecamatan Cugenang.
Baca juga: Daftar 10 Jurusan yang Harus Melampirkan Portofolio saat Mendaftar SNBP 2023
Kegiatan kemanusiaan yang dilakukan juga tetap menuntut kewaspadaan karena masih terjadi ancaman gempa susulan, dimana hingga hari ke-4 telah terjadi 21 kali gempa. Kondisi wilayah yang porak poranda agak menyulitkan tim untuk menjangkau lokasi, sehingga memang sangat dibutuhkan koordinasi dengan masyarakat setempat.
Menurut keterangan dokter Yosephin saat mengunjungi lokasi yang memerlukan pelayanan, Tim Bakti Sosial Ukrida didampingi oleh kelompok Anak KAMpung Situ (AKAMSI) yang berperan sebagai local leader. Dari informasi yang diperoleh melalui Tim Bakti Sosial daerah terdampak gempa, yang agak sulit dijangkau adalah dusun Cimaja, Kampung Cibeureum, Cugenang. Tim Bakti Sosial Ukrida melaksanakan tugas secara bergantian, didukung oleh alumni FKIK Ukrida, yaitu dr. Vera, dr. Hetty, dan dr. Winny, serta 13 orang mahasiswa anggota Pecinta Alam Ukrida (Palada).
Koordinator Tim Lapangan, Dr. dr. Yosephin mengatakan kebutuhan pengobatan kepada masyarakat sudah bisa terpenuhi, hanya yang belum bisa tercukupi adalah pendampingan trauma healing. “Selain itu, kami juga melakukan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk bisa menolong diri sendiri melalui obat-obatan P3K,” ujarnya, melalui siaran pers, Selasa (13/12/2022).
Sementara itu, Ukrida merupakan salah satu dari 15 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang menerima hibah dari Dikti untuk program Desa Bangkit, dan fokusnya diarahkan bagi desa-desa terdampak gempa di Cianjur. Perolehan dana hibah ini merupakan Program Insentif Pengabdian Masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM berbasis Kinerja IKU bagi PTS 2022 dari Ditjen Diktiristek yang diterima oleh Ukrida.
Baca juga: Jurusan Kuliah yang Lulusannya Dibutuhkan Kementerian Keuangan, Nomor Terakhir Perpustakaan
Penerimaan insentif yang diarahkan untuk gempa Cianjur berdasarkan proposal Ukrida adalah:
1. Pendampingan menuju Pemulihan Kesehatan Fisik dan Mental yang Mandiri bagi Masyarakat terdampak Gempa di Cianjur (Pengusul: Dr. dr. Yosephin Sri Sutanti, M.S., Sp.OK).
2. Pemulihan Ekonomi Pelaku UMKM Pasca Gempa di Cianjur (Pengusul: Dr. lambok DR Tampubolon, M.Si.)
3. Peningkatan Motivasi Belajar dan Literasi Well Being kepada Guru, Siswa, dan warga desa Cugenang, Cianjur (Pengusul: Dr. Iwan Aang Soenandi).
4. Kajian Pemeriksaan dan Perbaikan Struktur Bangunan Fasilitas Umum pasca Gempa Cianjur 2022 (Pengusul: Dr. Usman Wijaya, S.T., M.T.)
Selain itu, Ukrida juga melaksanakan pembekalan kepada Relawan Gempa Cianjur, berupa kemampuan dan keterampilan secara medis dan psikologis bagi masyarakat yang terdampak gempa. Pembekalan tersebut dilaksanakan pada Desember lalu.
Sementara itu narasumber dari Gerakan Pembumian Pancasila adalah Drs. Agung Sigit, Dr. Antonius DR Manurung, Dr. Gunawan Djayaputra. Kolaborasi ini memperkuat komitmen Ukrida melaksanakan misi kemanusiaan, serta penerapan nilai-nilai budayanya, yaitu Loving, Englightening, Advanced, Determined (LEAD) secara konkrit melalui aksi peduli korban gempa di Cianjur. Melalui pengabdian kepada masyarakat Ini Ukrida memadukan unsur keilmuan dan kemanusiaan yang berdampak bagi masyarakat.
Tindak lanjut kegiatan Tim Bakti Sosial Ukrida berupa pelatihan pemeriksaan fisik dan pengobatan dasar bagi kader di pengungsian, dukungan psikososial bagi anak-anak dengan bernyanyi, bermain, olahraga, diskusi seputar gempa, pemeriksaan kesehatan fisik dan mental melalui pemeriksaan biasa dan skrining menggunakan kuesioner.
(nnz)