UT-Pemkab Sukamara Jalin Kerja Sama Kuliahkan Guru dengan Beasiswa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Terbuka ( UT ) dan Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah menjalin kerja sama bidang pendidikan. Salah satunya adalah pemberian beasiswa untuk menguliahkan para guru.
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, Pandemi Covid-19 menyebabkan pergeseran metode pembelajaran ke arah pembelajaran secara daring, namun realisasinya terjadi pengurangan kualitas pengetahuan dan keterampilan (learning loss) secara akademis. Hal ini dikarenakan masih banyaknya institusi pendidikan yang saat pandemi kurang menerapkan kaidah mutu pendidikan jarak jauh (PJJ) dengan baik, sehingga menimbulkan respon negatif dari masyarakat terkait pembelajaran daring.
Baca juga: Universitas Mercu Buana Lantik 2.540 Wisudawan, Ini Pesan Rektor
Rektor pun menjelaskan bahwa terkait hal ini, UT saat itu ditetapkan pemerintah agar menjadi agen yang berperan penting dalam membantu seluruh institusi dan masyarakat melalui penyelenggaraan PJJ dengan metode pedagogi online yang berkualitas. Sejak pandemi ini pun, UT mendapatkan banyak kunjungan serta diundang berbagai institusi untuk memberikan pencerahan terkait bagaimana seharusnya mengoperasikan PJJ dengan benar.
Rektor UT pun menambahkan, penyelenggaraan pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh oleh UT semata-mata dalam upaya memenuhi tuntutan pemerintah untuk memberikan pendidikan tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat. “Para pekerja (working people) yang ingin meningkatkan kompetensinya memiliki problema tersendiri, karena mereka terikat pada tanggung jawabnya. Di sini UT hadir untuk menjadi solusi bagi permasalahan ini, ” ujarnya, dikutip dari laman UT, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: 9 Jurusan Kuliah yang Paling diminati di UGM Tahun 2022
Sementara Bupati Sukamara H Windu Subagio mengatakan, pada kesempatan ini pihaknya memberikan fasilitas perkuliahan gratis kepada para pendidik di jenjang TK dan PAUD di daerahnya untuk bisa kuliah di UT. Tahap awal, katanya, pihaknya akan mengkuliahkan 25 guru.
Dia mengungkapkan, saat ini jumlah guru TK dan PAUD di daerahnya berjumlah 109 orang dan belum memiliki gelar sarjana. Untuk itu, pihaknya berencana untuk menguliahkan para guru PAUD dan TK secara bertahap.
"UT merupakan satu solusi bagi seluruh masyarakat yang dalam hidupnya masih ada kegiatan lain yang tidak memungkinkan dia untuk kuliah dalam sistem konvensional atau tatap muka," terang Windu.
Windu pun mengungkapkan nota kesepahaman ini dibuat dengan harapan dapat meningkatkan mutu dan kompetensi para pendidik PAUD dan Sekolah Dasar di Kabupaten Sukamara. Dia menyampaikan rasa syukurnya telah menjadi bagian dari keluarga besar UT yaitu dengan menjadi mahasiswa UT. Sebab dengan berkuliah tentu dapat menjadi sarana untuk menambah ilmu dan wawasan, sekaligus meningkatkan kompetensinya di UT.
“Kerja sama dengan UT ini merupakan sebuah amanat Undang-Undang demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Pekerjaan kita ini adalah dalam rangka mendirikan tonggak pilar-pilar negara, khususnya di bidang pendidikan," pungkasnya.
Rektor UT Prof Ojat Darojat mengatakan, Pandemi Covid-19 menyebabkan pergeseran metode pembelajaran ke arah pembelajaran secara daring, namun realisasinya terjadi pengurangan kualitas pengetahuan dan keterampilan (learning loss) secara akademis. Hal ini dikarenakan masih banyaknya institusi pendidikan yang saat pandemi kurang menerapkan kaidah mutu pendidikan jarak jauh (PJJ) dengan baik, sehingga menimbulkan respon negatif dari masyarakat terkait pembelajaran daring.
Baca juga: Universitas Mercu Buana Lantik 2.540 Wisudawan, Ini Pesan Rektor
Rektor pun menjelaskan bahwa terkait hal ini, UT saat itu ditetapkan pemerintah agar menjadi agen yang berperan penting dalam membantu seluruh institusi dan masyarakat melalui penyelenggaraan PJJ dengan metode pedagogi online yang berkualitas. Sejak pandemi ini pun, UT mendapatkan banyak kunjungan serta diundang berbagai institusi untuk memberikan pencerahan terkait bagaimana seharusnya mengoperasikan PJJ dengan benar.
Rektor UT pun menambahkan, penyelenggaraan pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh oleh UT semata-mata dalam upaya memenuhi tuntutan pemerintah untuk memberikan pendidikan tinggi kepada seluruh lapisan masyarakat. “Para pekerja (working people) yang ingin meningkatkan kompetensinya memiliki problema tersendiri, karena mereka terikat pada tanggung jawabnya. Di sini UT hadir untuk menjadi solusi bagi permasalahan ini, ” ujarnya, dikutip dari laman UT, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: 9 Jurusan Kuliah yang Paling diminati di UGM Tahun 2022
Sementara Bupati Sukamara H Windu Subagio mengatakan, pada kesempatan ini pihaknya memberikan fasilitas perkuliahan gratis kepada para pendidik di jenjang TK dan PAUD di daerahnya untuk bisa kuliah di UT. Tahap awal, katanya, pihaknya akan mengkuliahkan 25 guru.
Dia mengungkapkan, saat ini jumlah guru TK dan PAUD di daerahnya berjumlah 109 orang dan belum memiliki gelar sarjana. Untuk itu, pihaknya berencana untuk menguliahkan para guru PAUD dan TK secara bertahap.
"UT merupakan satu solusi bagi seluruh masyarakat yang dalam hidupnya masih ada kegiatan lain yang tidak memungkinkan dia untuk kuliah dalam sistem konvensional atau tatap muka," terang Windu.
Windu pun mengungkapkan nota kesepahaman ini dibuat dengan harapan dapat meningkatkan mutu dan kompetensi para pendidik PAUD dan Sekolah Dasar di Kabupaten Sukamara. Dia menyampaikan rasa syukurnya telah menjadi bagian dari keluarga besar UT yaitu dengan menjadi mahasiswa UT. Sebab dengan berkuliah tentu dapat menjadi sarana untuk menambah ilmu dan wawasan, sekaligus meningkatkan kompetensinya di UT.
“Kerja sama dengan UT ini merupakan sebuah amanat Undang-Undang demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Pekerjaan kita ini adalah dalam rangka mendirikan tonggak pilar-pilar negara, khususnya di bidang pendidikan," pungkasnya.
(nnz)