Mahasiswa ITS Rancang Jembatan Gantung Futuristik dengan Kearifan Lokal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dua mahasiswa asal Departemen Teknik Infrastruktur Sipil, Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) merancang konsep jembatan gantung kokoh bernama Arcano Bridge. Inovasi ini menjadi solusi kerusakan jembatan sebagai penghubung jalan yang dapat mengganggu mobilitas hingga mengacaukan aktivitas masyarakat.
Mereka adalah Boy Triono Haloho dan Moch Dimas Gumilang yang tergabung dalam tim Risomas Reborn. Bertindak selaku ketua tim, Boy Triono Haloho mengatakan, ide awal pembuatan rancangan ini berasal dari keprihatinan ia dan rekannya terhadap terjadinya kerusakan pada Jembatan Gantung di Mamasa, Sulawesi Barat. Mencegah hal tersebut terulang, tim ini pun menggagas rancangan Jembatan Arcano yang lebih kokoh dengan spesifikasi material yang lebih tangguh. "Desainnya juga futuristik dan lebih unik dengan kearifan lokal," tambahnya,melalui siaran pers, Sabtu (24/12/2022).
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan TNI AL, Bisa Jadi Pilihan Karier Masa Depan
Boy menjelaskan, Jembatan Arcano merupakan rancangan jembatan gantung yang memiliki bentang tengah sepanjang 100 meter, bentang kiri dan kanan masing-masing 15,4 meter. Mahasiswa asal Medan ini menyampaikan, untuk menjamin kekokohannya, jembatan penyeberangan orang ini didesain dengan baja mutu A36 dan kabel baja bermutu fy 2000 MPa. Terkait estetika arsitekturnya, pada railing jembatan ini dihiasi dengan motif Pa'tedong asal Sulawesi Selatan.
Baca juga: Tips Sukses Berkarier di Kemenhub ala Dirjen Perhubungan Udara
Selanjutnya, mahasiswa angkatan 2020 ini mengungkapkan, butuh waktu dua hari bagi tim Risomas Reborn untuk menyelesaikan rancangan tersebut mulai dari penentuan ide hingga penggambaran desain jembatan. Boy juga memaparkan bahwa nama Arcano sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti bersinar atau dikagumi. Nama ini diberikan sekaligus sebagai harapan ketika dibangun nantinya Jembatan Arcano akan dikagumi oleh pengguna yang melewatinya.
Berkat karyanya tersebut, tim asuhan Dr Eng Yuyun Tajunnisa ini berhasil menyabet Juara II pada Lomba Konsep Rancangan Jembatan Gantung Penyeberangan Orang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), beberapa hari lalu. Terakhir, alumnus SMA Negeri 11 Medan ini berharap Jembatan Arcano akan dapat direalisasikan dan berguna untuk khalayak. "Dari segala aspek, kami yakin jembatan ini akan memudahkan masyarakat," tandasnya optimistis.
Mereka adalah Boy Triono Haloho dan Moch Dimas Gumilang yang tergabung dalam tim Risomas Reborn. Bertindak selaku ketua tim, Boy Triono Haloho mengatakan, ide awal pembuatan rancangan ini berasal dari keprihatinan ia dan rekannya terhadap terjadinya kerusakan pada Jembatan Gantung di Mamasa, Sulawesi Barat. Mencegah hal tersebut terulang, tim ini pun menggagas rancangan Jembatan Arcano yang lebih kokoh dengan spesifikasi material yang lebih tangguh. "Desainnya juga futuristik dan lebih unik dengan kearifan lokal," tambahnya,melalui siaran pers, Sabtu (24/12/2022).
Baca juga: 10 Jurusan Kuliah yang Dibutuhkan TNI AL, Bisa Jadi Pilihan Karier Masa Depan
Boy menjelaskan, Jembatan Arcano merupakan rancangan jembatan gantung yang memiliki bentang tengah sepanjang 100 meter, bentang kiri dan kanan masing-masing 15,4 meter. Mahasiswa asal Medan ini menyampaikan, untuk menjamin kekokohannya, jembatan penyeberangan orang ini didesain dengan baja mutu A36 dan kabel baja bermutu fy 2000 MPa. Terkait estetika arsitekturnya, pada railing jembatan ini dihiasi dengan motif Pa'tedong asal Sulawesi Selatan.
Baca juga: Tips Sukses Berkarier di Kemenhub ala Dirjen Perhubungan Udara
Selanjutnya, mahasiswa angkatan 2020 ini mengungkapkan, butuh waktu dua hari bagi tim Risomas Reborn untuk menyelesaikan rancangan tersebut mulai dari penentuan ide hingga penggambaran desain jembatan. Boy juga memaparkan bahwa nama Arcano sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti bersinar atau dikagumi. Nama ini diberikan sekaligus sebagai harapan ketika dibangun nantinya Jembatan Arcano akan dikagumi oleh pengguna yang melewatinya.
Berkat karyanya tersebut, tim asuhan Dr Eng Yuyun Tajunnisa ini berhasil menyabet Juara II pada Lomba Konsep Rancangan Jembatan Gantung Penyeberangan Orang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), beberapa hari lalu. Terakhir, alumnus SMA Negeri 11 Medan ini berharap Jembatan Arcano akan dapat direalisasikan dan berguna untuk khalayak. "Dari segala aspek, kami yakin jembatan ini akan memudahkan masyarakat," tandasnya optimistis.
(nnz)