Buruan Daftar! MSIB Angkatan IV Tawarkan 700 Lowongan Magang di Perusahaan Kelas Dunia
loading...
A
A
A
SULAWESI UTARA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) telah membuka program Magang dan Studi Independen (MSIB) angkatan keempat sejak 15 Desember 2022 lalu. Kuota yang diberikan lebih besar dibanding angkatan sebelumnya, mencapai 30.000 mahasiswa.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan, seluruh mahasiswa aktif program D2, D3, D4, dan S1 di perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbudristek, baik negeri maupun swasta bisa mendaftar MSIB yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini, mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengalaman magang di perusahaan-perusahaan kelas dunia.
Baca juga: Cerita Mahasiswa UGM Jadi Relawan di Skotlandia untuk Bantu Veteran Perang
"Saat ini, terdapat lebih dari 700 lowongan magang dan studi independen yang terbuka dengan jumlah kuota lebih dari 11.000. Proses ini masih terus berjalan sehingga jumlah posisi dan kuota nantinya masih akan terus bertambah," kata Nizam usai mendampingi Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara, Jumat (6/1/2023).
Nizam menjelaskan, MSIB angkatan keempat akan membuka kuota magang dan studi independen lebih dari 30.000 mahasiswa atau sekitar 10% lebih banyak dari angkatan sebelumnya.
Pada angkatan pertama, MSIB menerima 12.837 mahasiswa dari 543 perguruan tinggi dengan jumlah mitra sebanyak 121. Pada angkatan kedua, jumlah peserta meningkat hampir dua kali lipat menjadi 24.873 mahasiswa dari 638 perguruan tinggi, dengan jumlah mitra sebanyak 152.
Sementara itu, MSIB angkatan ketiga yang baru berakhir pada Desember 2022 diikuti oleh 27.977 mahasiswa dari 645 perguruan tinggi, yang mengikuti program di 219 mitra. "Dengan demikian, lebih dari 60.000 mahasiswa telah merasakan manfaat mengikuti program ini di lebih dari 200 mitra perusahaan, instansi pemerintahan, BUMN, hingga organisasi nonprofit," kata Nizam.
Baca juga: Mahasiswa Asal Sudan Raih Gelar Doktor dari Unsoed
Menurutnya, beberapa mitra program MSIB di antaranya Google, Microsoft, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Bank Indonesia, Telkom, World Wildlife Fund (WWF) dan mitra lainnya. "Selama mengikuti program, mahasiswa magang akan diberikan proyek nyata yang berdampak pada kinerja perusahaan. Peserta magang juga diberikan pendampingan oleh mentor dan memiliki kesempatan untuk menjadi pegawai tetap," kata Nizam.
Untuk mendaftar ke program MSIB, mahasiswa perlu melakukan registrasi di laman Kampus Merdeka, berdiskusi dengan dosen pembimbing ataupun wali terkait rencana mengikuti program dan konversi sks, serta menyiapkan Curriculum Vitae (CV), Surat Rekomendasi (SR), dan Surat Pernyataan Tanggung jawab Mutlak (SPTJM) yang merupakan dokumen wajib. Saat melakukan pendaftaran program, mahasiswa dapat memilih posisi magang/studi independen sesuai dengan minat dan tujuan di lebih dari satu posisi. Setelah masing-masing mitra melakukan seleksi berkas, tim dari mitra akan melakukan seleksi lanjutan yang tahapannya diserahkan sepenuhnya ke mitra.
Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengapreasi capaian program MBKM perguruan tinggi di Sulawesi Utara. Menurutnya, seluruh sivitas akademika bersemangat menjalankan program dari Kemendikbudristek tersebut.
"Saya melihat warga kampus di sini (Sulut), semangat menjalankan MBKM sangat luar biasa. Banyak mahasiswa di sini yang merupakan alumni dari program magang bersertifikat, alumni program studi independen, alumni kampus mengajar, dan alumni program pertukaran mahasiswa," kata Nadiem Makarim saat berdialog dengan 150 perwakilan dari 15 perguruan tinggi di Sulut yang terlibat dalam program MBKM di Aula Training Center Universitas Negeri Manado (Unima) di Kabupaten Minahasa, Sulut, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: FTUI Rancang Alat Sortir Telur Otomatis untuk Bantu UMKM Peternakan
Rektor Unima, Deitje Adolfien Katuuk menyampaikan terima kasih atas program MBKM yang digulirkan Kemendikbudristek. Sebab, program ini memberikan kepada mahasiswa pembelajaran sekaligus pengalaman yang bermanfaat ketika terjun di dunia kerja.
"Melalui tiga semester yang dijalankan mahasiswa dalam program MBKM, mereka bisa mencari pengalaman yang lebih luas, baik di kampus maupun di luar kampus, juga di dunia usaha dan dunia industri. Ketika lulus dari kampus, mereka bisa beradaptasi dengan tantangan bahkan bisa menjadi pemimpin yang unggul," ujar Deitje.
Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Unima, Alfrina Mewengkang menuturkan, sejak program MBKM diluncurkan pada 2020, Unima selalu aktif dan antusias mengikuti semua program. Pada 2021, mahasiswa Unima yang mengikuti program MBKM mencapai 3.000 dan yang paling banyak adalah program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
"Paling banyak MSIB dan program Kampus Mengajar. Saat ini juga ada mahasiswa program studi Bahasa Prancis sedang mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di salah satu perguruan tinggi di Prancis," kata Alfrina.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan, seluruh mahasiswa aktif program D2, D3, D4, dan S1 di perguruan tinggi di bawah naungan Kemendikbudristek, baik negeri maupun swasta bisa mendaftar MSIB yang merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Melalui program ini, mahasiswa berkesempatan mendapatkan pengalaman magang di perusahaan-perusahaan kelas dunia.
Baca juga: Cerita Mahasiswa UGM Jadi Relawan di Skotlandia untuk Bantu Veteran Perang
"Saat ini, terdapat lebih dari 700 lowongan magang dan studi independen yang terbuka dengan jumlah kuota lebih dari 11.000. Proses ini masih terus berjalan sehingga jumlah posisi dan kuota nantinya masih akan terus bertambah," kata Nizam usai mendampingi Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam kunjungan kerja ke Sulawesi Utara, Jumat (6/1/2023).
Nizam menjelaskan, MSIB angkatan keempat akan membuka kuota magang dan studi independen lebih dari 30.000 mahasiswa atau sekitar 10% lebih banyak dari angkatan sebelumnya.
Pada angkatan pertama, MSIB menerima 12.837 mahasiswa dari 543 perguruan tinggi dengan jumlah mitra sebanyak 121. Pada angkatan kedua, jumlah peserta meningkat hampir dua kali lipat menjadi 24.873 mahasiswa dari 638 perguruan tinggi, dengan jumlah mitra sebanyak 152.
Sementara itu, MSIB angkatan ketiga yang baru berakhir pada Desember 2022 diikuti oleh 27.977 mahasiswa dari 645 perguruan tinggi, yang mengikuti program di 219 mitra. "Dengan demikian, lebih dari 60.000 mahasiswa telah merasakan manfaat mengikuti program ini di lebih dari 200 mitra perusahaan, instansi pemerintahan, BUMN, hingga organisasi nonprofit," kata Nizam.
Baca juga: Mahasiswa Asal Sudan Raih Gelar Doktor dari Unsoed
Menurutnya, beberapa mitra program MSIB di antaranya Google, Microsoft, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Bank Indonesia, Telkom, World Wildlife Fund (WWF) dan mitra lainnya. "Selama mengikuti program, mahasiswa magang akan diberikan proyek nyata yang berdampak pada kinerja perusahaan. Peserta magang juga diberikan pendampingan oleh mentor dan memiliki kesempatan untuk menjadi pegawai tetap," kata Nizam.
Untuk mendaftar ke program MSIB, mahasiswa perlu melakukan registrasi di laman Kampus Merdeka, berdiskusi dengan dosen pembimbing ataupun wali terkait rencana mengikuti program dan konversi sks, serta menyiapkan Curriculum Vitae (CV), Surat Rekomendasi (SR), dan Surat Pernyataan Tanggung jawab Mutlak (SPTJM) yang merupakan dokumen wajib. Saat melakukan pendaftaran program, mahasiswa dapat memilih posisi magang/studi independen sesuai dengan minat dan tujuan di lebih dari satu posisi. Setelah masing-masing mitra melakukan seleksi berkas, tim dari mitra akan melakukan seleksi lanjutan yang tahapannya diserahkan sepenuhnya ke mitra.
Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengapreasi capaian program MBKM perguruan tinggi di Sulawesi Utara. Menurutnya, seluruh sivitas akademika bersemangat menjalankan program dari Kemendikbudristek tersebut.
"Saya melihat warga kampus di sini (Sulut), semangat menjalankan MBKM sangat luar biasa. Banyak mahasiswa di sini yang merupakan alumni dari program magang bersertifikat, alumni program studi independen, alumni kampus mengajar, dan alumni program pertukaran mahasiswa," kata Nadiem Makarim saat berdialog dengan 150 perwakilan dari 15 perguruan tinggi di Sulut yang terlibat dalam program MBKM di Aula Training Center Universitas Negeri Manado (Unima) di Kabupaten Minahasa, Sulut, Jumat (6/1/2023).
Baca juga: FTUI Rancang Alat Sortir Telur Otomatis untuk Bantu UMKM Peternakan
Rektor Unima, Deitje Adolfien Katuuk menyampaikan terima kasih atas program MBKM yang digulirkan Kemendikbudristek. Sebab, program ini memberikan kepada mahasiswa pembelajaran sekaligus pengalaman yang bermanfaat ketika terjun di dunia kerja.
"Melalui tiga semester yang dijalankan mahasiswa dalam program MBKM, mereka bisa mencari pengalaman yang lebih luas, baik di kampus maupun di luar kampus, juga di dunia usaha dan dunia industri. Ketika lulus dari kampus, mereka bisa beradaptasi dengan tantangan bahkan bisa menjadi pemimpin yang unggul," ujar Deitje.
Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Unima, Alfrina Mewengkang menuturkan, sejak program MBKM diluncurkan pada 2020, Unima selalu aktif dan antusias mengikuti semua program. Pada 2021, mahasiswa Unima yang mengikuti program MBKM mencapai 3.000 dan yang paling banyak adalah program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
"Paling banyak MSIB dan program Kampus Mengajar. Saat ini juga ada mahasiswa program studi Bahasa Prancis sedang mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di salah satu perguruan tinggi di Prancis," kata Alfrina.
(nnz)