20 Pendidik Terpilih dari Negara ASEAN Ikuti Workshop ICM
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 20 perwakilan terpilih dari negara ASEAN mengikuti workshop yang diselenggarakan sekolah Insan Cendekia Madani (ICM) bersama Binaa For Consulting di Aula Tali Foundation, Jakarta, pada Rabu 27 April 2016.
20 negara ASEAN itu di antaranya, perwakilan Arab Saudi, Singapura, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Pembina ICM, Tamsil Linrung dan Guru Besar Syariah Ummul Qura, Dr Isa Bin Muhammad Al Masmali.
“Ide kegiatan ini dimulai di Mekah pada Ramadan Tahun lalu. Ketika itu, saya dan Tamsil Linrung sedang berdiskusi di Masjidil Haram tentang perkembangan dakwah dan pendidikan Islam," kata Guru Besar Syariah Ummul Qura, Dr Isa Bin Muhammad Al Masmali dalam siaran pers, Kamis (28/4/2016).
"Kami memikirkan bagaimana caranya meningkatkan pelayanan pendidikan dan dakwah khususnya di negara-negara Islam. Maka hadirlah sebuah gagasan untuk membuat workshop ini,” imbuhnya.
Isa melanjutkan, tujuan workshop ini sebagai inisiatif dalam pelayanan pendidikan dan dakwah sehingga bisa berguna dalam meningkatkan pelayanan pendidikan dan dakwah.
“Untuk menguatkan pelayanan pendidikan Islam termasuk peran media dalam dakwah dan pendidikan Islam, agar lebih profesional dan kompetitif,” tambahnya.
Sementara Pembina Insan Cendekia Madani (ICM) Tamsil Linrung berharap, kegiatan ini bisa lebih meningkatkan peran institusi pendidikan Islam dan dakwah untuk memperbaiki pelayanannya. Sehingga, gerakan dakwah dan pendidikan Islam terus berkembang.
Gagasan ini bukan sekadar wacana bagi Tamsil. Hal ini sangat bisa diwujudkan. Bahkan, Tamsil telah memulainya dengan membangun institusi pendidikan Islam berkualitas terbaik seperti ICM.
“Kami membangun ICM untuk membuktikan bahwa pendidikan Islam juga berkualitas dan bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya,” ujarnya.
Selain itu Tamsil juga berharap, terjalin kerja sama antara ICM dan Arab Saudi, agar siswa-siswi ICM bisa menimba ilmu agama di sana.
“Saat ini kami sudah mengirim siswa ke Amerika untuk belajar di Yayasan Nusantara Foundation yang didirikan Imam New York Syamsi Ali. Saya harap kami juga bisa mengirim siswa-siswi ICM ke Arab Saudi,” pungkasnya
20 negara ASEAN itu di antaranya, perwakilan Arab Saudi, Singapura, Thailand, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Pembina ICM, Tamsil Linrung dan Guru Besar Syariah Ummul Qura, Dr Isa Bin Muhammad Al Masmali.
“Ide kegiatan ini dimulai di Mekah pada Ramadan Tahun lalu. Ketika itu, saya dan Tamsil Linrung sedang berdiskusi di Masjidil Haram tentang perkembangan dakwah dan pendidikan Islam," kata Guru Besar Syariah Ummul Qura, Dr Isa Bin Muhammad Al Masmali dalam siaran pers, Kamis (28/4/2016).
"Kami memikirkan bagaimana caranya meningkatkan pelayanan pendidikan dan dakwah khususnya di negara-negara Islam. Maka hadirlah sebuah gagasan untuk membuat workshop ini,” imbuhnya.
Isa melanjutkan, tujuan workshop ini sebagai inisiatif dalam pelayanan pendidikan dan dakwah sehingga bisa berguna dalam meningkatkan pelayanan pendidikan dan dakwah.
“Untuk menguatkan pelayanan pendidikan Islam termasuk peran media dalam dakwah dan pendidikan Islam, agar lebih profesional dan kompetitif,” tambahnya.
Sementara Pembina Insan Cendekia Madani (ICM) Tamsil Linrung berharap, kegiatan ini bisa lebih meningkatkan peran institusi pendidikan Islam dan dakwah untuk memperbaiki pelayanannya. Sehingga, gerakan dakwah dan pendidikan Islam terus berkembang.
Gagasan ini bukan sekadar wacana bagi Tamsil. Hal ini sangat bisa diwujudkan. Bahkan, Tamsil telah memulainya dengan membangun institusi pendidikan Islam berkualitas terbaik seperti ICM.
“Kami membangun ICM untuk membuktikan bahwa pendidikan Islam juga berkualitas dan bisa bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya,” ujarnya.
Selain itu Tamsil juga berharap, terjalin kerja sama antara ICM dan Arab Saudi, agar siswa-siswi ICM bisa menimba ilmu agama di sana.
“Saat ini kami sudah mengirim siswa ke Amerika untuk belajar di Yayasan Nusantara Foundation yang didirikan Imam New York Syamsi Ali. Saya harap kami juga bisa mengirim siswa-siswi ICM ke Arab Saudi,” pungkasnya
(maf)