Pakar Gizi FKUI: Obesitas Banyak Menyasar Anak dan Remaja, Ini Dampaknya
Minggu, 12 Februari 2023 - 08:40 WIB
Berdasarkan kondisi tersebut, dalam disertasi studi doktoralnya, dr. Dian membuat program yang diberi nama From Fat to Fit with SMART Program. Program ini merupakan program penurunan berat badan yang ditujukan untuk meningkatkan pemberdayaan diri pada mahasiswa yang diintervensi dengan metode coaching.
Program dilaksanakan pada mahasiswa UI yang menjalani pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru di Klinik Satelit MAKARA UI dan mengalami obesitas. Pada pelaksanaanya, program ini tidak hanya berfokus untuk menurunkan berat badan tetapi juga menerapkan healthy behaviors habit sehingga mahasiswa mampu menjadi manusia yang lebih berdaya terhadap individu, keluarga, dan komunitasnya.
Kegiatan dalam program tersebut, meliputi pengukuran status antropometrik dan komposisi tubuh, pengisian kuesioner pada awal program, edukasi, dan kembali dilakukan pengukuran status antropometrik dan komposisi tubuh serta pengisian kuesioner pada akhir program.
Pada kelompok intervensi ditambahkan metode coaching sebanyak enam sesi setiap dua minggu oleh health coach yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Pengukuran awal dan akhir berjarak tiga bulan.
“Dari hasil coaching tersebut didapatkan penurunan berat badan belum signifikan, namun penurunan massa lemak terlihat bermakna, hal yang sangat baik pada suatu program penurunan berat badan bahwa massa lemak seharusnya turun terlebih dahulu, kemudian terjadi peningkatan massa otot dan berat badan pada akhirnya akan turun mengikuti,” kata dr. Dian yang juga merupakan anggota Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
Program dilaksanakan pada mahasiswa UI yang menjalani pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru di Klinik Satelit MAKARA UI dan mengalami obesitas. Pada pelaksanaanya, program ini tidak hanya berfokus untuk menurunkan berat badan tetapi juga menerapkan healthy behaviors habit sehingga mahasiswa mampu menjadi manusia yang lebih berdaya terhadap individu, keluarga, dan komunitasnya.
Kegiatan dalam program tersebut, meliputi pengukuran status antropometrik dan komposisi tubuh, pengisian kuesioner pada awal program, edukasi, dan kembali dilakukan pengukuran status antropometrik dan komposisi tubuh serta pengisian kuesioner pada akhir program.
Pada kelompok intervensi ditambahkan metode coaching sebanyak enam sesi setiap dua minggu oleh health coach yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Pengukuran awal dan akhir berjarak tiga bulan.
“Dari hasil coaching tersebut didapatkan penurunan berat badan belum signifikan, namun penurunan massa lemak terlihat bermakna, hal yang sangat baik pada suatu program penurunan berat badan bahwa massa lemak seharusnya turun terlebih dahulu, kemudian terjadi peningkatan massa otot dan berat badan pada akhirnya akan turun mengikuti,” kata dr. Dian yang juga merupakan anggota Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI).
Lihat Juga: 7 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik Versi EduRank, Berapa Biaya Kuliah di UI?
(mpw)
tulis komentar anda