Mengenal Dosen Muda UII Peraih Gelar Doktor Tercepat di Austria
Sabtu, 04 Maret 2023 - 17:45 WIB
Baca juga: Rekomendasi 6 Jurusan Teknik ITS, No 5 Waktu Tunggu Kerja Hanya 2 Bulan dan Gaji Hingga Puluhan Juta
Salah satu penyebab utama yang melandasi konflik antarumat beragama adalah keengganan untuk mencoba melihat pada common ground. Dia melihat, ilmu Manajemen SDM sebagai ilmu yang cukup netral dan relatif ‘aman’ untuk mempromosikan common ground antarumat beragama.
“‘Netral dan aman’ dalam arti, di ilmu manajemen yang tergolong pada rumpun sosial sains, kita tidak berfokus pada bahasan agama mana yang benar dan salah,” imbuhnya.
“Penekanannya lebih kepada bagaimana ajaran agama yang berbeda menghasilkan perilaku manusia yang sama atau berbeda di dalam organisasi,” lanjut dosen yang hobi bermain catur dan futsal itu.
Torehkan Berbagai Prestasi
Selain berhasil menjadi salah satu lulusan tercepat doktoral di Austria, dosen muda UII itu juga berhasil mencatat prestasi membanggakan. Addin berhasil menerbitkan 2 artikel di jurnal Q1 Scopus yang ia tulis seorang diri.
Tiga artikel Q2 sebagai penulis pertama, satu artikel di jurnal internasional yang belum terindeks, satu buku ajar, dan tiga artikel ilmiah populer. Keinginan menjadi dosen turut menjadi motivasi yang kuat bagi Addin untuk mengukir prestasi itu.
Menurutnya, hanya ada dua konsekuensi logis dari pengambilan keputusan untuk menjadi dosen yaitu berkuliah S3, dan bersungguh-sungguh agar dapat menjadi profesor.
Selain itu, tidak kalah penting baginya adalah terus menata diri agar tetap dapat produktif berkarya di tengah tuntutan untuk mengajar dan menjalankan roda organisasi institusi.
“Target sudah saya tentukan, selanjutnya, tugas saya hanya berikhtiar dan bertawakal”, jelas putra dari pasangan Alm. Philipus Linando dan Tazkirowati tersebut.
Salah satu penyebab utama yang melandasi konflik antarumat beragama adalah keengganan untuk mencoba melihat pada common ground. Dia melihat, ilmu Manajemen SDM sebagai ilmu yang cukup netral dan relatif ‘aman’ untuk mempromosikan common ground antarumat beragama.
“‘Netral dan aman’ dalam arti, di ilmu manajemen yang tergolong pada rumpun sosial sains, kita tidak berfokus pada bahasan agama mana yang benar dan salah,” imbuhnya.
“Penekanannya lebih kepada bagaimana ajaran agama yang berbeda menghasilkan perilaku manusia yang sama atau berbeda di dalam organisasi,” lanjut dosen yang hobi bermain catur dan futsal itu.
Torehkan Berbagai Prestasi
Selain berhasil menjadi salah satu lulusan tercepat doktoral di Austria, dosen muda UII itu juga berhasil mencatat prestasi membanggakan. Addin berhasil menerbitkan 2 artikel di jurnal Q1 Scopus yang ia tulis seorang diri.
Tiga artikel Q2 sebagai penulis pertama, satu artikel di jurnal internasional yang belum terindeks, satu buku ajar, dan tiga artikel ilmiah populer. Keinginan menjadi dosen turut menjadi motivasi yang kuat bagi Addin untuk mengukir prestasi itu.
Menurutnya, hanya ada dua konsekuensi logis dari pengambilan keputusan untuk menjadi dosen yaitu berkuliah S3, dan bersungguh-sungguh agar dapat menjadi profesor.
Selain itu, tidak kalah penting baginya adalah terus menata diri agar tetap dapat produktif berkarya di tengah tuntutan untuk mengajar dan menjalankan roda organisasi institusi.
“Target sudah saya tentukan, selanjutnya, tugas saya hanya berikhtiar dan bertawakal”, jelas putra dari pasangan Alm. Philipus Linando dan Tazkirowati tersebut.
tulis komentar anda