Kuliah Umum di UIN Alauddin, Hasto Ajak Mahasiswa Gelorakan Spirit Para Pendiri Bangsa
Selasa, 07 Maret 2023 - 13:58 WIB
“Beliau menggunakan spirit Islam yang dipadukan dengan nasionalisme, sosialisme dan membedah persoalan bangsa dengan metode berpikir materialisme dialektis bagi perjuangan untuk meraih kemerdekaan RI,” kata Hasto.
Ketika mencanangkan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, muncul dari kesadaran Indonesia merupakan bagian dari negara-negara Asia-Afrika yang mengalami penjajahan akibat kapitalisme, kolonialisme, dan imperialisme.
“Kemerdekaan Indonesia untuk membangun persaudaraan dunia. Dengan semangat pembebasan Irian Barat, kita tidak punya apa-apa, Bung Karno menggagas KAA di Bandung, untuk membebaskan Irian Barat dan bangsa-bangsa Asia-Afrika,” kata Hasto.
“Masih banyak bangsa-bangsa Asia-Afrika, khususnya bangsa Islam yang masih terjajah. Kita perjuangkan kemerdekaam mereka bukan karena alasan agama, melainkan karena perintah konstitusi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan,” tegasnya.
Sementara, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof.Dr.Hamdan Juhannis mengatakan Bung Karno adalah tokoh terpenting yang pernah dilahirkan di Indonesia. Baginya, sekiranya ada penulis tokoh dunia paling berpengaruh di abad 20, Soekarno seharusnya masuk 10 besar.
“Tahu Mahathir Mohammad kan? Tokoh dari Malaysia yang sering digelari Soekarno kecil. Jadi sehebat Mahathir saja disebut Soekarno kecil. Jadi betapa besarnya Soekarno,” kata Hamdan Johannis.
Ia menceritakan pengalamannya saat menempuh studi S2 di Montreal, Kanada pada 1997-1999. Saat itu, ia berbincang dengan warga Kanada.
“Saya katakan saya dari Indonesia. Dia jawab, oh Indonesia, Bali. Dia bilang mimpinya ke Bali. Saya tanya apa lagi yang anda tahu soal Indonesia? Dia bilang Soekarno. Jadi dia hanya tahu 2 soal Indonesia, yakni Bali dan Soekarno,” kata Hamdan Johannis.
Hamdan bercerita mengenai hal itu karena ingin mendorong para mahasiswa untuk bertanya kepada diri sendiri, apa yang mereka tahu mengenai Soekarno. “Soekarno adalah founding father, pencetus Pancasila dasar negara, orator ulung, dan juga penulis,” kata Hamdan.
Hamdan bahkan sempet mengetes para mahasiswa, apakah mengenal bapak Proklamator Indonesia itu. Yakni apakah mereka tahu buku yang pernah ditulis oleh Soekarno. Dari sekitar 7 mahasiswa yang maju, tiga orang menyebutkan dengan benar.
Ketika mencanangkan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, muncul dari kesadaran Indonesia merupakan bagian dari negara-negara Asia-Afrika yang mengalami penjajahan akibat kapitalisme, kolonialisme, dan imperialisme.
“Kemerdekaan Indonesia untuk membangun persaudaraan dunia. Dengan semangat pembebasan Irian Barat, kita tidak punya apa-apa, Bung Karno menggagas KAA di Bandung, untuk membebaskan Irian Barat dan bangsa-bangsa Asia-Afrika,” kata Hasto.
“Masih banyak bangsa-bangsa Asia-Afrika, khususnya bangsa Islam yang masih terjajah. Kita perjuangkan kemerdekaam mereka bukan karena alasan agama, melainkan karena perintah konstitusi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, maka penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan,” tegasnya.
Sementara, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof.Dr.Hamdan Juhannis mengatakan Bung Karno adalah tokoh terpenting yang pernah dilahirkan di Indonesia. Baginya, sekiranya ada penulis tokoh dunia paling berpengaruh di abad 20, Soekarno seharusnya masuk 10 besar.
“Tahu Mahathir Mohammad kan? Tokoh dari Malaysia yang sering digelari Soekarno kecil. Jadi sehebat Mahathir saja disebut Soekarno kecil. Jadi betapa besarnya Soekarno,” kata Hamdan Johannis.
Ia menceritakan pengalamannya saat menempuh studi S2 di Montreal, Kanada pada 1997-1999. Saat itu, ia berbincang dengan warga Kanada.
“Saya katakan saya dari Indonesia. Dia jawab, oh Indonesia, Bali. Dia bilang mimpinya ke Bali. Saya tanya apa lagi yang anda tahu soal Indonesia? Dia bilang Soekarno. Jadi dia hanya tahu 2 soal Indonesia, yakni Bali dan Soekarno,” kata Hamdan Johannis.
Hamdan bercerita mengenai hal itu karena ingin mendorong para mahasiswa untuk bertanya kepada diri sendiri, apa yang mereka tahu mengenai Soekarno. “Soekarno adalah founding father, pencetus Pancasila dasar negara, orator ulung, dan juga penulis,” kata Hamdan.
Hamdan bahkan sempet mengetes para mahasiswa, apakah mengenal bapak Proklamator Indonesia itu. Yakni apakah mereka tahu buku yang pernah ditulis oleh Soekarno. Dari sekitar 7 mahasiswa yang maju, tiga orang menyebutkan dengan benar.
tulis komentar anda