BINUS University Kukuhkan Prof Juneman Abraham sebagai Guru Besar Tetap bidang Psikologi Sosial
Selasa, 23 Mei 2023 - 06:27 WIB
JAKARTA - Universitas Bina Nusantara (BINUS) mengukuhkan Prof. Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si. sebagai Guru Besar Tetap bidang Psikologi Sosial Universitas BINUS, di Auditorium BINUS University Kampus Anggrek.
Dalam pengukuhan tersebut, Prof. Juneman menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Melawan Korupsi Ilmu: Trajektori Sains Terbuka dan Psikoinformatika”. Ia menyampaikan gagasan bahwa melawan korupsi harus dimulai dengan melawan korupsi ilmu dan pemahaman yang tepat tentang korupsi.
Menurutnya, korupsi berpangkal pada korupsi ilmu. Baik otoritas publik maupun otoritas sains kehilangan kualitas positifnya karena penyalahgunaan otoritas untuk kepentingan lebih sempit.
“Transparansi merupakan syarat untuk mengatasi korupsi. Namun tidak cukup. Transparansi tanpa pemahaman hanya akan menghasilkan korupsi terbuka. Sains terbuka tanpa trajektori berbasis Pancasila, agama, dan konstitusi, tidak akan efektif melawan korupsi ilmu,” tegasnya dalam keterangan pers, Senin (22/5/2023).
Menurut Prof. Juneman, orang Indonesia mengalami krisis pengetahuan tentang diri dan komunitasnya sendiri. Menurutnya, orang Indonesia lebih tertarik untuk membaca dan mendengarkan "satu sisi" dari sains global daripada apa yang telah ditemukan oleh peneliti kita sendiri.
“Sains global cenderung menghasilkan ilmu yang terkorupsi karena tekanan ekosistem sains global yang egosentrik dan kompetitif,” katanya.
Prof. Juneman menyatakan, Sains Terbuka juga sering dihadapkan pada tudingan seperti bermuatan ideologi neoliberal. Oleh karena itu, ia menekankan adanya basis etis Sains Terbuka yang tak tergoyahkan, yaitu Pancasila dan Agama sebagai basis lintasan sains terbuka.
Dalam pengukuhan tersebut, Prof. Juneman menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Melawan Korupsi Ilmu: Trajektori Sains Terbuka dan Psikoinformatika”. Ia menyampaikan gagasan bahwa melawan korupsi harus dimulai dengan melawan korupsi ilmu dan pemahaman yang tepat tentang korupsi.
Menurutnya, korupsi berpangkal pada korupsi ilmu. Baik otoritas publik maupun otoritas sains kehilangan kualitas positifnya karena penyalahgunaan otoritas untuk kepentingan lebih sempit.
“Transparansi merupakan syarat untuk mengatasi korupsi. Namun tidak cukup. Transparansi tanpa pemahaman hanya akan menghasilkan korupsi terbuka. Sains terbuka tanpa trajektori berbasis Pancasila, agama, dan konstitusi, tidak akan efektif melawan korupsi ilmu,” tegasnya dalam keterangan pers, Senin (22/5/2023).
Menurut Prof. Juneman, orang Indonesia mengalami krisis pengetahuan tentang diri dan komunitasnya sendiri. Menurutnya, orang Indonesia lebih tertarik untuk membaca dan mendengarkan "satu sisi" dari sains global daripada apa yang telah ditemukan oleh peneliti kita sendiri.
“Sains global cenderung menghasilkan ilmu yang terkorupsi karena tekanan ekosistem sains global yang egosentrik dan kompetitif,” katanya.
Prof. Juneman menyatakan, Sains Terbuka juga sering dihadapkan pada tudingan seperti bermuatan ideologi neoliberal. Oleh karena itu, ia menekankan adanya basis etis Sains Terbuka yang tak tergoyahkan, yaitu Pancasila dan Agama sebagai basis lintasan sains terbuka.
tulis komentar anda