Kisah Syarif dan Desi, 2 Sosok yang Konsisten Memajukan Pendidikan Guru di Samarinda
Senin, 26 Juni 2023 - 21:01 WIB
Ternyata EPP ini tidak hanya menawarkan program pelatihan bagi para guru, tetapi juga menyesuaikan dengan kebutuhan kami. Saat pelatihan berlangsung, EPP memang mengakomodasi hal-hal yang kami sampaikan pada saat focus group discussion tersebut,” kata Desi.
Setelah mendapatkan pembekalan dan menjadi Fasilitator Kota dalam program EPP, satu per satu tantangan yang Syarif dan Desi hadapi, mulai terjawab. Setelah Syarif mengikuti EPP dan menjadi Fasilitator Kota, murid-murid yang ia ajar menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
Syarif tidak hanya lebih banyak melibatkan para siswa saat belajar di kelas, tetapi juga mendukung mereka untuk mencari pengetahuan sesuai dengan minat mereka.
Faktor yang mengukur prestasi para siswa tidak hanya nilai akademik, tetapi juga penilaian dari teman-teman sebaya, sehingga selain rapor akademik ada jurnal deskriptif yang menentukan kesiapan belajar siswa.
Apabila ada siswa yang memiliki nilai bagus, biasanya Syarif memberikan tantangan kepada siswa tersebut untuk mengajar teman-temannya.
Alhasil minat belajar siswa meningkat dengan banyaknya aktivitas fisik dan kelas yang berlangsung interaktif, sehingga para siswa lebih aktif bertanya dan berbagi cara memaparkan pelajaran. Nilai-nilai yang mereka peroleh juga mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya.
“Saya telah mengikuti banyak pelatihan guru, tetapi baru pelatihan EPP dari PSF inilah saya dan rekan-rekan guru lainnya tidak hanya diberikan pemaparan teoretis, tetapi juga praktik. Materi-materinya juga sangat berkesan bagi saya, seperti cooperative learning yang membantu mereka lebih senang belajar, diferensiasi yang membantu para siswa belajar sesuai minat masing-masing, dan asesmen menyeluruh yang menilai para siswa tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga pembentukan karakter. Metode-metode ini saya terapkan agar bisa menjadi guru yang berprestasi, dalam arti kehadirannya ditunggu-tunggu oleh para muridnya saat mengajar.” kata Syarif.
Keikutsertaan Desi dalam program EPP juga membawa dampak positif di sekolah. Desi melakukan diseminasi kepada para guru di sekolah agar lebih mudah menyampaikan materi belajar di kelas. Para guru pun mulai menyambut baik kebiasaan baru mereka selama mengajar para siswa dengan metode diferensiasi, sehingga para guru juga lebih aktif berdiskusi santai dengan Desi terkait kegiatan belajar mengajar.
Selain membawa perubahan positif di masing-masing sekolah, Syarif dan Desi juga melaksanakan perannya sebagai Fasilitator Kota. Pada 23-25 Mei 2023 lalu, mereka bersama para Fasilitator Kota lainnya menyebarluaskan pemaparan dari PSF-SDO melalui kegiatan Educators Sharing Network kepada 450 guru TK, SD, dan SMA di SMAN 1 Samarinda.
Dengan terlaksananya Educators Sharing Network pada program EPP di Kota Samarinda, Syarif, Desi, dan para Fasilitator Kota lainnya diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru mengenai metode pembelajaran yang beragam sehingga meningkatkan minat belajar siswa.
Setelah mendapatkan pembekalan dan menjadi Fasilitator Kota dalam program EPP, satu per satu tantangan yang Syarif dan Desi hadapi, mulai terjawab. Setelah Syarif mengikuti EPP dan menjadi Fasilitator Kota, murid-murid yang ia ajar menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
Syarif tidak hanya lebih banyak melibatkan para siswa saat belajar di kelas, tetapi juga mendukung mereka untuk mencari pengetahuan sesuai dengan minat mereka.
Faktor yang mengukur prestasi para siswa tidak hanya nilai akademik, tetapi juga penilaian dari teman-teman sebaya, sehingga selain rapor akademik ada jurnal deskriptif yang menentukan kesiapan belajar siswa.
Apabila ada siswa yang memiliki nilai bagus, biasanya Syarif memberikan tantangan kepada siswa tersebut untuk mengajar teman-temannya.
Alhasil minat belajar siswa meningkat dengan banyaknya aktivitas fisik dan kelas yang berlangsung interaktif, sehingga para siswa lebih aktif bertanya dan berbagi cara memaparkan pelajaran. Nilai-nilai yang mereka peroleh juga mengalami peningkatan yang lebih baik dari sebelumnya.
“Saya telah mengikuti banyak pelatihan guru, tetapi baru pelatihan EPP dari PSF inilah saya dan rekan-rekan guru lainnya tidak hanya diberikan pemaparan teoretis, tetapi juga praktik. Materi-materinya juga sangat berkesan bagi saya, seperti cooperative learning yang membantu mereka lebih senang belajar, diferensiasi yang membantu para siswa belajar sesuai minat masing-masing, dan asesmen menyeluruh yang menilai para siswa tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga pembentukan karakter. Metode-metode ini saya terapkan agar bisa menjadi guru yang berprestasi, dalam arti kehadirannya ditunggu-tunggu oleh para muridnya saat mengajar.” kata Syarif.
Keikutsertaan Desi dalam program EPP juga membawa dampak positif di sekolah. Desi melakukan diseminasi kepada para guru di sekolah agar lebih mudah menyampaikan materi belajar di kelas. Para guru pun mulai menyambut baik kebiasaan baru mereka selama mengajar para siswa dengan metode diferensiasi, sehingga para guru juga lebih aktif berdiskusi santai dengan Desi terkait kegiatan belajar mengajar.
Selain membawa perubahan positif di masing-masing sekolah, Syarif dan Desi juga melaksanakan perannya sebagai Fasilitator Kota. Pada 23-25 Mei 2023 lalu, mereka bersama para Fasilitator Kota lainnya menyebarluaskan pemaparan dari PSF-SDO melalui kegiatan Educators Sharing Network kepada 450 guru TK, SD, dan SMA di SMAN 1 Samarinda.
Dengan terlaksananya Educators Sharing Network pada program EPP di Kota Samarinda, Syarif, Desi, dan para Fasilitator Kota lainnya diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru mengenai metode pembelajaran yang beragam sehingga meningkatkan minat belajar siswa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda