Contoh Teks Eksplanasi Beserta Struktur dan Cirinya, Pelajari Yuk Biar Cakap Membaca
Jum'at, 14 Juli 2023 - 15:44 WIB
Belakangan ini, demonstrasi sering terjadi hampir setiap saat dan di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi telah menjadi fenomena yang umum dalam masyarakat kita. Menanggapi fenomena ini, seorang kepala daerah menyatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan demonstrasi dan anarkisme adalah kelaparan masyarakat.
Ia mengambil contoh Malaysia dan Brunei di mana masyarakatnya hidup damai karena kesejahteraan mereka terpenuhi, sehingga demonstrasi jarang terjadi di negara-negara tersebut.
Tentu saja komentar ini memicu reaksi dari para mahasiswa. Mereka melakukan protes dan meminta bupati tersebut untuk mencabut pernyataannya. Para mahasiswa tidak menerima dan tidak merasa memiliki motif seburuk itu. Mereka berpendapat bahwa demonstrasi yang mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan ketidakadilan yang terjadi di depan mata mereka.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh masalah kebutuhan pokok, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif tersebut. Dalam konteks kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling dasar adalah makanan dan minuman. Di sisi lain, kebutuhan puncak adalah aktualisasi diri.
Namun, pada umumnya demonstrasi massa justru didorong oleh kebutuhan tingkatan puncak tersebut. Masyarakat berdemonstrasi karena mereka membutuhkan pengakuan dari pemerintah atau pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Mereka merasa bahwa hak-hak mereka diabaikan, ditekan, bahkan dilecehkan, dan oleh karena itu mereka berusaha menunjukkan identitas mereka dengan berdemonstrasi.Banyak fakta yang dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal era reformasi di negara kita pada tahun 1997-1998 tidak dilakukan oleh rakyat miskin atau orang-orang kelaparan.
Sebaliknya, demonstrasi dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, terutama mahasiswa dan intelektual. Hal yang sama terjadi di kasus-kasus demonstrasi di negara lain. Demonstrasi, dalam berbagai skala (besar atau kecil), bukanlah hal yang asing di negara-negara Eropa. Demonstrasi yang dilakukan oleh mereka tentu saja bukan karena kelaparan, karena pada umumnya mereka hidup dalam keadaan yang makmur.
Dengan fakta-fakta semacam itu, jelaslah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama terjadinya gelombang demonstrasi. Fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka mengetahui hak-hak mereka dan menyadari bahwa terdapat pelanggaran dan penyalahgunaan di sekitar mereka. Oleh karena itu, mereka melakukan protes dan mengajukan sejumlah tuntutan.
Jika faktor-faktor ini tidak ada dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitar mereka, mereka akan menjadi pasif dan setuju dengan tindakan pimpinan mereka, meskipun tindakan tersebut menyimpang dan bahkan merugikan diri mereka sendiri.
Penjelasan Struktur:
Teks di atas terdiri dari beberapa paragraf yang menjelaskan tentang akibat dan penyebab maraknya demonstrasi dalam masyarakat. Paragraf pertama, yang merupakan struktur Identifikasi Fenomena, menjelaskan tentang fenomena demonstrasi dan pendapat seorang kepala daerah mengenai penyebab demonstrasi.Kemudian, pada paragraf-paragraf berikutnya, dijelaskan proses terjadinya demonstrasi berdasarkan hubungan sebab-akibat dengan jelas.
Ia mengambil contoh Malaysia dan Brunei di mana masyarakatnya hidup damai karena kesejahteraan mereka terpenuhi, sehingga demonstrasi jarang terjadi di negara-negara tersebut.
Tentu saja komentar ini memicu reaksi dari para mahasiswa. Mereka melakukan protes dan meminta bupati tersebut untuk mencabut pernyataannya. Para mahasiswa tidak menerima dan tidak merasa memiliki motif seburuk itu. Mereka berpendapat bahwa demonstrasi yang mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan ketidakadilan yang terjadi di depan mata mereka.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh masalah kebutuhan pokok, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif tersebut. Dalam konteks kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling dasar adalah makanan dan minuman. Di sisi lain, kebutuhan puncak adalah aktualisasi diri.
Namun, pada umumnya demonstrasi massa justru didorong oleh kebutuhan tingkatan puncak tersebut. Masyarakat berdemonstrasi karena mereka membutuhkan pengakuan dari pemerintah atau pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Mereka merasa bahwa hak-hak mereka diabaikan, ditekan, bahkan dilecehkan, dan oleh karena itu mereka berusaha menunjukkan identitas mereka dengan berdemonstrasi.Banyak fakta yang dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal era reformasi di negara kita pada tahun 1997-1998 tidak dilakukan oleh rakyat miskin atau orang-orang kelaparan.
Sebaliknya, demonstrasi dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, terutama mahasiswa dan intelektual. Hal yang sama terjadi di kasus-kasus demonstrasi di negara lain. Demonstrasi, dalam berbagai skala (besar atau kecil), bukanlah hal yang asing di negara-negara Eropa. Demonstrasi yang dilakukan oleh mereka tentu saja bukan karena kelaparan, karena pada umumnya mereka hidup dalam keadaan yang makmur.
Dengan fakta-fakta semacam itu, jelaslah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama terjadinya gelombang demonstrasi. Fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka mengetahui hak-hak mereka dan menyadari bahwa terdapat pelanggaran dan penyalahgunaan di sekitar mereka. Oleh karena itu, mereka melakukan protes dan mengajukan sejumlah tuntutan.
Jika faktor-faktor ini tidak ada dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitar mereka, mereka akan menjadi pasif dan setuju dengan tindakan pimpinan mereka, meskipun tindakan tersebut menyimpang dan bahkan merugikan diri mereka sendiri.
Penjelasan Struktur:
Teks di atas terdiri dari beberapa paragraf yang menjelaskan tentang akibat dan penyebab maraknya demonstrasi dalam masyarakat. Paragraf pertama, yang merupakan struktur Identifikasi Fenomena, menjelaskan tentang fenomena demonstrasi dan pendapat seorang kepala daerah mengenai penyebab demonstrasi.Kemudian, pada paragraf-paragraf berikutnya, dijelaskan proses terjadinya demonstrasi berdasarkan hubungan sebab-akibat dengan jelas.
tulis komentar anda