Sejarah Baru, 16 Mahasiswa dari Timor Leste Kuliah di UTA ’45 Jakarta
Rabu, 16 Agustus 2023 - 09:54 WIB
Prof Diana juga mengatakan UTA ’45 Jakarta juga memiliki program bernama Tour Study Exchange Student pada semester kedua hingga keempat, kelima dan keenam.
“Nanti ada yang namanya MBKM, kita belajar kampus merdeka. Jadi bisa pergi ke universitas lain, pertukaran pelajar atau yang namanya magang," ujar Diana, melalui keterangan resmi, Rabu (16/8/2023).
"Magang itu bisa di pemerintahan, bisa di Kemenlu, DPR, MPR, atau di Kemenpar, dan juga perusahaan-perusahaan swasta bisa diikuti. Mohon diikuti dengan baik,” imbaunya.
Baca juga: Apa Saja Beasiswa Kedokteran S1 dan S2 di Indonesia? Ini Infonya
Diana juga meminta kepada mereka jika di kelas, dosennya mengajar dengan terlalu cepat mungkin bisa diulang kembali. “Nanti kan perkuliahan kita ada yang namanya Siakad. Semua materi akan ada di Siakad lihat materinya. Ada beberapa LPS mewajibkan pengunduhan bukunya di perpustakaan kita. Kalau ada yang kurang paham dengan penjelasan, langsung ketemu dengan Kaprodinya," ucapnya.
"Kalau Kaprodinya tidak ada bisa dengan Dekannya. Kalau Dekannya tidak nanti bisa dengan saya. Jadi dibuat senyaman mungkin kalau ada informasi tambahan nanti diberitahukan,” jelas Prof Diana.
Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan & Inovasi, Michael Darsono menambahkan, UTA ’45 Jakarta menjunjung tinggi keberagaman.
Para mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan alasan mengapa memilih kuliah di Indonesia dan di UTA ’45 Jakarta? Mereka memilih kuliah di Indonesia, khususnya di Jakarta karena menurut mereka pendidikan di Indonesia bagus.
Dalam kesempatan tersebut Ana Maria da Costa E. Silva, selaku orang tua yang mendampingi mereka ke Jakarta, Indonesia mengucap syukur karena rombongan tiba dengan selamat.
“Pak Rektor, mulai hari ini anak-anak memulai kehidupan baru di UTA ’45 Jakarta. Kami sangat berterima kasih Negara kami memberi kesempatan kepada anak-anak untuk kuliah di Indonesia. Langkah mereka sudah terlalu jauh dari kami, Indonesia-Timor Leste," katanya.
“Nanti ada yang namanya MBKM, kita belajar kampus merdeka. Jadi bisa pergi ke universitas lain, pertukaran pelajar atau yang namanya magang," ujar Diana, melalui keterangan resmi, Rabu (16/8/2023).
"Magang itu bisa di pemerintahan, bisa di Kemenlu, DPR, MPR, atau di Kemenpar, dan juga perusahaan-perusahaan swasta bisa diikuti. Mohon diikuti dengan baik,” imbaunya.
Baca juga: Apa Saja Beasiswa Kedokteran S1 dan S2 di Indonesia? Ini Infonya
Diana juga meminta kepada mereka jika di kelas, dosennya mengajar dengan terlalu cepat mungkin bisa diulang kembali. “Nanti kan perkuliahan kita ada yang namanya Siakad. Semua materi akan ada di Siakad lihat materinya. Ada beberapa LPS mewajibkan pengunduhan bukunya di perpustakaan kita. Kalau ada yang kurang paham dengan penjelasan, langsung ketemu dengan Kaprodinya," ucapnya.
"Kalau Kaprodinya tidak ada bisa dengan Dekannya. Kalau Dekannya tidak nanti bisa dengan saya. Jadi dibuat senyaman mungkin kalau ada informasi tambahan nanti diberitahukan,” jelas Prof Diana.
Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan & Inovasi, Michael Darsono menambahkan, UTA ’45 Jakarta menjunjung tinggi keberagaman.
Para mahasiswa diberi kesempatan untuk menyampaikan alasan mengapa memilih kuliah di Indonesia dan di UTA ’45 Jakarta? Mereka memilih kuliah di Indonesia, khususnya di Jakarta karena menurut mereka pendidikan di Indonesia bagus.
Dalam kesempatan tersebut Ana Maria da Costa E. Silva, selaku orang tua yang mendampingi mereka ke Jakarta, Indonesia mengucap syukur karena rombongan tiba dengan selamat.
“Pak Rektor, mulai hari ini anak-anak memulai kehidupan baru di UTA ’45 Jakarta. Kami sangat berterima kasih Negara kami memberi kesempatan kepada anak-anak untuk kuliah di Indonesia. Langkah mereka sudah terlalu jauh dari kami, Indonesia-Timor Leste," katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda