Naik, Jokowi Siapkan Anggaran Pendidikan Rp660 Triliun

Rabu, 16 Agustus 2023 - 15:41 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023. Foto/Setpres/Agus Suparto.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan anggaran pendidikan untuk tahun 2024 direncanakan sebesar Rp660,8 triliun. Artinya, anggaran pendidikan naik dibandingkan dengan tahun 2023 yakni sebesar Rp608,3 triliun.

Jokowi mengatakan anggaran ini sebesar 20% dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2024. Peningkatan ini sebagai upaya untuk mencetak SDM unggul, inovatif, dan berdaya saing.

Baca juga: Jokowi Kembali Siapkan Anggaran PIP untuk Cetak SDM Unggul



“Untuk mewujudkan SDM unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing, disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun atau 20% APBN, tercermin dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, Transfer ke Daerah Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi Rp77,0 triliun,” ungkap Jokowi rangka Penyampaian RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023).

Mantan Gubernur DKI Jakarta pun mengingatkan untuk tidak kendor menghadapi disrupsi teknologi. Oleh karena itu, bonus demografi harus dimanfaatkan untuk mewujudkan SDM unggul. “Kita harus mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi. Tidak boleh kita kendor,” ingatnya.

Baca juga: Sambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, Vision+, MNC University, dan MNC Peduli Berikan Workshop Karier

Selain itu, Jokowi mengatakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditekankan pada peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, kemudian pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan distribusi guru dan sarana prasarana pendidikan, peningkatan kualitas PAUD, dan peningkatan akses pendidikan di semua jenjang pendidikan.

Jokowi juga mengatakan perlu dilakukan peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan, terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.

“Penguatan konektivitas pendidikan vokasi dengan pasar kerja, serta perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi,” pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More