Siswa Indonesia Sabet 5 Medali di Olimpiade Astronomi Dunia, Raih Beasiswa Indonesia Maju
Rabu, 23 Agustus 2023 - 08:27 WIB
Baca juga: 2 Alumnus SMK Finalis Indonesian Idol Tampil Memukau pada HUT ke-78 RI di Kemendikbudristek
Salah satu siswa peraih medali perak dan Best International Team, Dzaky Rafiansyah bersyukur atas prestasi yang diraihnya. Bagi Dzaky, keikutsertaan pada kompetisi IOAA ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, ia mengikuti kompetisi IOAA pada tahun 2022 secara daring dan bertempat di Bandung dengan raihan medali perak.
“Alhamdulillah saya tahun ini kembali mendapatkan medali perak, walaupun tujuan awalnya dapat medali emas, tapi ada tambahan sebagai Best International Team yang setara dengan emas,” ucap siswa yang akan melanjutkan pendidikan tinggi pada program studi Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada.
Menurutnya, tingkatan soal pada kompetisi tahun ini lebih sulit khususnya pada ronde observasi. “Kendalanya, selain makanan Eropa yang tidak sesuai dengan lidah saya, juga tahun ini tingkatan soalnya lebih susah. Sehingga capaian saya maksimalnya di sini (perak),” ujar Dzaky yang bercita-cita menjadi seorang pengusaha.
Keikutsertaanya pada ajang IOAA ini, kata Dzaky, telah mengantarkan dirinya menjadi seorang pembelajar yang kerja keras, mandiri, ulet, kerja pintar, dan kerja cerdas. “Olimpiade ini sangat memberikan banyak pelajaran buat saya. Walaupun astronomi ini tidak berhubungan dengan cita-cita saya, tapi saya belajar tentang kerja keras, mandiri, ulet, kerja pintar, kerja cerdas dari olimpiade ini,” ujar anak dari seorang TNI Angkatan Udara.
Senada dengan Dzaky, Indra Rhamadan yang meraih medali perunggu juga mengungkapkan kebahagiaannya bisa membawa Bangka Belitung mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional. “Tentunya perasaan saya pada saat ini sangat-sangat senang banget. Tidak pernah terbayangkan, saya dari Belitung bisa mewakili Indonesia yang pada awalnya orang-orang tidak percaya, orang seperti saya bisa,” ungkap Rhama yang kini mau melanjutkan kuliahnya di Teknik Sipil Universitas Indonesia.
Menurut Rhama, fasilitas dan keadaan tidak menghalanginya untuk belajar selama ada niat dan tekad untuk meraih prestasi. “Fasilitas bukan alasan bagi saya untuk tidak bisa maju. Saya belajar dengan komunitas dari luar Jawa, sehingga bisa memotivasi saya untuk berprestasi,” ungkapnya.
Melalui Astronomi, Rhama mulai belajar tentang berpikir kritis karena berkaitan dengan Matematika dan Fisika sehingga menjadi bekal utama untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang insinyur. “Cita-cita saya tidak terlepas dari memakmurkan bangsa Indonesia. Ingin menjadi sumber daya manusia yang produktif, karena kita tahu Indonesia akan mendapat bonus demografi sehingga menjadi Indonesia Maju,” ungkapnya.
Salah satu siswa peraih medali perak dan Best International Team, Dzaky Rafiansyah bersyukur atas prestasi yang diraihnya. Bagi Dzaky, keikutsertaan pada kompetisi IOAA ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, ia mengikuti kompetisi IOAA pada tahun 2022 secara daring dan bertempat di Bandung dengan raihan medali perak.
“Alhamdulillah saya tahun ini kembali mendapatkan medali perak, walaupun tujuan awalnya dapat medali emas, tapi ada tambahan sebagai Best International Team yang setara dengan emas,” ucap siswa yang akan melanjutkan pendidikan tinggi pada program studi Ilmu Komputer di Universitas Gadjah Mada.
Menurutnya, tingkatan soal pada kompetisi tahun ini lebih sulit khususnya pada ronde observasi. “Kendalanya, selain makanan Eropa yang tidak sesuai dengan lidah saya, juga tahun ini tingkatan soalnya lebih susah. Sehingga capaian saya maksimalnya di sini (perak),” ujar Dzaky yang bercita-cita menjadi seorang pengusaha.
Makna Ikut Kompetisi Internasional
Keikutsertaanya pada ajang IOAA ini, kata Dzaky, telah mengantarkan dirinya menjadi seorang pembelajar yang kerja keras, mandiri, ulet, kerja pintar, dan kerja cerdas. “Olimpiade ini sangat memberikan banyak pelajaran buat saya. Walaupun astronomi ini tidak berhubungan dengan cita-cita saya, tapi saya belajar tentang kerja keras, mandiri, ulet, kerja pintar, kerja cerdas dari olimpiade ini,” ujar anak dari seorang TNI Angkatan Udara.
Senada dengan Dzaky, Indra Rhamadan yang meraih medali perunggu juga mengungkapkan kebahagiaannya bisa membawa Bangka Belitung mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional. “Tentunya perasaan saya pada saat ini sangat-sangat senang banget. Tidak pernah terbayangkan, saya dari Belitung bisa mewakili Indonesia yang pada awalnya orang-orang tidak percaya, orang seperti saya bisa,” ungkap Rhama yang kini mau melanjutkan kuliahnya di Teknik Sipil Universitas Indonesia.
Menurut Rhama, fasilitas dan keadaan tidak menghalanginya untuk belajar selama ada niat dan tekad untuk meraih prestasi. “Fasilitas bukan alasan bagi saya untuk tidak bisa maju. Saya belajar dengan komunitas dari luar Jawa, sehingga bisa memotivasi saya untuk berprestasi,” ungkapnya.
Melalui Astronomi, Rhama mulai belajar tentang berpikir kritis karena berkaitan dengan Matematika dan Fisika sehingga menjadi bekal utama untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang insinyur. “Cita-cita saya tidak terlepas dari memakmurkan bangsa Indonesia. Ingin menjadi sumber daya manusia yang produktif, karena kita tahu Indonesia akan mendapat bonus demografi sehingga menjadi Indonesia Maju,” ungkapnya.
(nnz)
tulis komentar anda