Inovasi EBT, Mahasiswa Teknik ITS Gagas Jalan Berlapis Panel Surya
Minggu, 10 September 2023 - 13:35 WIB
“Simulasi produksi listrik ini terhitung dapat memenuhi kebutuhan listrik 144 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Situbondo,” terang mahasiswa berkacamata tersebut lebih lanjut.
Tak hanya efisien dalam menyediakan EBT, jembatan terobosan Royce dan tim ini juga terbukti memiliki ketahanan dua kali lebih kuat dibanding aspal. Berbahan dasar tempered glass yang terdiri dari tiga lapisan utama yaitu, lapisan permukaan jalan, lapisan elektronik, dan lapisan pelat dasar. Solar road tersebut dapat memiliki jangka penggunaan hingga 20 tahun.
Baca juga: Alat Sensor Monitoring Kadar Glukosa Pasien Diabetes Karya Mahasiswa Teknik UI, Ini Keunggulannya
Royce melanjutkan, jika ditinjau dari efektivitas emisi karbon yang dihasilkan, solar panel yang diterapkan pada jembatan tersebut hanya menghasilkan 678.353,5 gram. Hal itu terbukti 20 kali lebih rendah dibanding emisi dari pembakaran batubara dan 12 kali lebih rendah dari emisi penggunaan gas alam.
Atas inovasinya tersebut, tim bimbingan dosen Dr Ahmad Basshofi Habieb ini berhasil menyabet Juara 1 National Paper Competition Civil Engineering Festival yang diselenggarakan Politeknik Negeri Jakarta pada 24 Agustus lalu. “Semoga tim kami semakin solid dan dapat memenangkan berbagai kompetisi lagi ke depannya,” pungkasnya.
Tak hanya efisien dalam menyediakan EBT, jembatan terobosan Royce dan tim ini juga terbukti memiliki ketahanan dua kali lebih kuat dibanding aspal. Berbahan dasar tempered glass yang terdiri dari tiga lapisan utama yaitu, lapisan permukaan jalan, lapisan elektronik, dan lapisan pelat dasar. Solar road tersebut dapat memiliki jangka penggunaan hingga 20 tahun.
Baca juga: Alat Sensor Monitoring Kadar Glukosa Pasien Diabetes Karya Mahasiswa Teknik UI, Ini Keunggulannya
Royce melanjutkan, jika ditinjau dari efektivitas emisi karbon yang dihasilkan, solar panel yang diterapkan pada jembatan tersebut hanya menghasilkan 678.353,5 gram. Hal itu terbukti 20 kali lebih rendah dibanding emisi dari pembakaran batubara dan 12 kali lebih rendah dari emisi penggunaan gas alam.
Atas inovasinya tersebut, tim bimbingan dosen Dr Ahmad Basshofi Habieb ini berhasil menyabet Juara 1 National Paper Competition Civil Engineering Festival yang diselenggarakan Politeknik Negeri Jakarta pada 24 Agustus lalu. “Semoga tim kami semakin solid dan dapat memenangkan berbagai kompetisi lagi ke depannya,” pungkasnya.
(nnz)
tulis komentar anda