Inovasi EBT, Mahasiswa Teknik ITS Gagas Jalan Berlapis Panel Surya
Minggu, 10 September 2023 - 13:35 WIB
JAKARTA - Tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menginovasikan jalan berlapis panel surya pada jembatan. Inovasi ini muncul karena isu perubahan iklim dan memaksimalkan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Mereka yang tergabung dalam tim The Civil Conqueror ini adalah Royce Giovano Sutikno, Adi Drajad Budiman, dan Nathaniel Nico Prawira. Ketua Tim, Royce Giovano Sutikno menjelaskan, inovasi ini berangkat dari adanya isu perubahan iklim yang telah menjadi topik global dan fakta.
“Minimnya penggunaan energi baru terbarukan (EBT) pada pembangunan infrastruktur tersebut menjadi titik awal tercetusnya inovasi ini,” jelas Royce menjelaskan ide inovasi mereka, melalui siaran pers, Minggu (10/9/2023).
Mahasiswa angkatan 2022 itu mengatakan, pemilihan inovasinya bukan tanpa alasan. Dengan rata-rata penyinaran sepanjang tahun selama 2.000 – 3.000 jam, Indonesia memiliki potensi untuk menggantikan sumber tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Mahasiswa UI Pamerkan Mobil Balap Formula UIRT01 di Kompetisi Internasional Eropa
Selain itu, pengimplementasian solar road pada jembatan juga dinilai lebih efektif dibanding dengan jalan raya yang terkadang banyak terhalang pepohonan atau gedung-gedung tinggi.
Oleh karena itu, Royce dan timnya mendesain jembatan inovatif tersebut dengan rangka atas dan samping yang minimal. Karena itu, melalui desain jembatan sepanjang 756,5 meter buatan tim ITS ini dapat menghasilkan energi listrik sebesar 13.843,95 kilowatt per jam.
Visualisasi desain jembatan yang berbasis solar road. Foto/Humas ITS.
Mereka yang tergabung dalam tim The Civil Conqueror ini adalah Royce Giovano Sutikno, Adi Drajad Budiman, dan Nathaniel Nico Prawira. Ketua Tim, Royce Giovano Sutikno menjelaskan, inovasi ini berangkat dari adanya isu perubahan iklim yang telah menjadi topik global dan fakta.
“Minimnya penggunaan energi baru terbarukan (EBT) pada pembangunan infrastruktur tersebut menjadi titik awal tercetusnya inovasi ini,” jelas Royce menjelaskan ide inovasi mereka, melalui siaran pers, Minggu (10/9/2023).
Mahasiswa angkatan 2022 itu mengatakan, pemilihan inovasinya bukan tanpa alasan. Dengan rata-rata penyinaran sepanjang tahun selama 2.000 – 3.000 jam, Indonesia memiliki potensi untuk menggantikan sumber tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Mahasiswa UI Pamerkan Mobil Balap Formula UIRT01 di Kompetisi Internasional Eropa
Selain itu, pengimplementasian solar road pada jembatan juga dinilai lebih efektif dibanding dengan jalan raya yang terkadang banyak terhalang pepohonan atau gedung-gedung tinggi.
Oleh karena itu, Royce dan timnya mendesain jembatan inovatif tersebut dengan rangka atas dan samping yang minimal. Karena itu, melalui desain jembatan sepanjang 756,5 meter buatan tim ITS ini dapat menghasilkan energi listrik sebesar 13.843,95 kilowatt per jam.
Visualisasi desain jembatan yang berbasis solar road. Foto/Humas ITS.
tulis komentar anda