Kenapa Kuliah di Fakultas Kedokteran Rata-rata Mahal? Faktor-Faktor Ini Penyebabnya

Selasa, 03 Oktober 2023 - 09:46 WIB
Ada sejumlah fakta yang menyebabkan kuliah di Fakultas Kedokteran rata-rata mahal, salah satu penyebabnya jenjang panjang yang harus dilewati seseorang untuk menjadi dokter. Foto/Ist
JAKARTA - Ini sederet faktor penyebab kenapa kuliah di Fakultas Kedokteran rata-rata biayanya mahal. Sudah menjadi rahasia umum apabila kuliah di Fakultas Kedokteran rata-rata berbiaya mahal. Hal itu sulit dibantah baik di perguruan tinggi negeri maupun di perguruan tinggi swasta.

Tak salah kemudian di masyarakat muncul kesan bahwa Fakultas Kedokteran hanya diperuntukkan bagi mahasiswa berkantong tebal. Benarkah demikian? Pertanyaaan logisnya, kenapa kuliah di Fakultas Kedokteran terkenal mahal? Apakah memang orang yang memiliki ekonomi pas-pasan tidak bisa kuliah di Kedokteran? Apakah kuliah di Fakultas Kedokteran tidak bisa murah?

Jawabannya bisa bermacam-macam, salah satu di antaranya adalah mahalnya peralatan yang digunakan seorang mahasiswa untuk menjadi dokter menjadi salah satu penyebab kenapa kuliah di jurusan kedokteran tak murah. Artikel kali ini akan membahasnya secara tuntas, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kuliah di Fakultas Kedokteran selalu mahal.

Sejumlah Faktor yang Menyebabkan Biaya Kuliah di Fakultas Kedokteran (Sangat) Mahal





1. Untuk mendapat brevet seorang dokter, maka seseorang harus melalui beberapa tahapan esensial dalam Ilmu kedokteran



Cukup banyak yang melibatkan lab skill yang menggunakan bahan-bahan dan peralatan yang cukup mahal, contohnya kadaver (mayat) untuk pelajaran anatomi, alat-alat yang dipakai untuk pembedahan mayat itu sendiri, peralatan untuk laboratorium biologi dasar, biomedis, biokimia, fisiologi, histologi dll.

Semua alat dan bahan ini tentunya tidak lepas dari maintenance setelah dibeli. Dan karena cukup banyak orang yang memakai maka umur pakai alat tentu akan berkurang dan suatu saat harus diganti, dan lagi-lagi merupakan belanja fakultas.

2. Buku-buku referensi kedokteran sangat jarang diterbitkan oleh penerbit dalam negri yang artinya harus diimpor, dengan harga buku yang cukup mahal, bahkan bisa mencapai jutaan per bukunya



Tentu akan banyak mahasiswa kedokteran yang untuk menghemat memfotokopi buku referensi yang mahal itu, sehingga pelanggaran hak cipta tak bisa dihindari.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More