3 Alasan Pentingnya Literasi Digital dan Dukungan dari Pasangan Politik Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan Tindakan Nyata
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 14:36 WIB
Oleh karena itu, literasi digital menjadi bekal yang sangat berharga untuk membantu kamu melindungi keselamatan dan privasi sebaik mungkin dalam menghadapi ancaman kejahatan siber yang terus berkembang.
Dengan pemahaman yang kuat tentang literasi digital, kamu dapat mengidentifikasi potensi risiko, mengambil tindakan pencegahan yang tepat, dan berperilaku secara bijak dalam lingkungan digital.
Melihat alasan 3 alasan penting tersebut tentu kamu akan semakin menyadari bahwa literasi digital memberikan berbagai manfaat.
Namun di Indonesia sendiri penerapan literasi digital diketahui masih termasuk yang terendah. Calon Wakil Presiden Mahfud MD pernah mengungkapkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia sangat rendah.
Hal ini ia ungkapkan ketika mengisi acara Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, hari Selasa (13/6/2023). Menurutnya berdasarkan data yang diperoleh dari Institute for Management Development (IMD), Indonesia ternyata menempati peringkat ke-51 dari 63 negara dalam hal literasi digital.
“Saudara, pemenuhan literasi digital di Indonesia sangat rendah atau rendahlah. Coba ini ada catatan atau laporan dari Institute for Management Development (IMD) dalam world digital competitive news ranking di mana Indonesia ada di urutan ke-51 saja dari 63 negara. Rendah,” ucap Cawapres yang akan menjadi pendamping Capres Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Ganjar: Bung Karno Bilang Kita Harus Punya Kepribadian dalam Kebudayaan
Selain itu, Mahfud MD juga menekankan bahwa literasi digital sangatlah penting bagi TNI karena ada beberapa ancaman yang perlu diperhatikan di era digital saat ini. Ancaman-ancaman tersebut meliputi serangan siber, yang mencakup serangan DDoS (Distributed Denial of Service), pencurian data, dan sabotase sistem elektronik. Selain itu, propaganda juga menjadi ancaman serius terhadap keamanan nasional melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Pentingnya literasi digital adalah untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman-ancaman ini sebelum mereka terjadi, serta untuk menyelesaikannya dengan cepat jika terjadi. Ancaman lain yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan cyber terorisme, di mana kelompok teroris dapat memanfaatkan teknologi digital untuk merencanakan dan meluncurkan serangan, serta merekrut anggota baru.
Terakhir, terdapat ancaman dari serangan siber yang disponsori oleh negara atau kelompok jahat, yang dapat melakukan pengintaian dan pencurian informasi rahasia melalui jaringan digital. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kunci untuk menghadapi ancaman-ancaman ini dan menjaga keamanan nasional.
Dengan pemahaman yang kuat tentang literasi digital, kamu dapat mengidentifikasi potensi risiko, mengambil tindakan pencegahan yang tepat, dan berperilaku secara bijak dalam lingkungan digital.
Melihat alasan 3 alasan penting tersebut tentu kamu akan semakin menyadari bahwa literasi digital memberikan berbagai manfaat.
Namun di Indonesia sendiri penerapan literasi digital diketahui masih termasuk yang terendah. Calon Wakil Presiden Mahfud MD pernah mengungkapkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia sangat rendah.
Hal ini ia ungkapkan ketika mengisi acara Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, hari Selasa (13/6/2023). Menurutnya berdasarkan data yang diperoleh dari Institute for Management Development (IMD), Indonesia ternyata menempati peringkat ke-51 dari 63 negara dalam hal literasi digital.
“Saudara, pemenuhan literasi digital di Indonesia sangat rendah atau rendahlah. Coba ini ada catatan atau laporan dari Institute for Management Development (IMD) dalam world digital competitive news ranking di mana Indonesia ada di urutan ke-51 saja dari 63 negara. Rendah,” ucap Cawapres yang akan menjadi pendamping Capres Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Ganjar: Bung Karno Bilang Kita Harus Punya Kepribadian dalam Kebudayaan
Selain itu, Mahfud MD juga menekankan bahwa literasi digital sangatlah penting bagi TNI karena ada beberapa ancaman yang perlu diperhatikan di era digital saat ini. Ancaman-ancaman tersebut meliputi serangan siber, yang mencakup serangan DDoS (Distributed Denial of Service), pencurian data, dan sabotase sistem elektronik. Selain itu, propaganda juga menjadi ancaman serius terhadap keamanan nasional melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Pentingnya literasi digital adalah untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman-ancaman ini sebelum mereka terjadi, serta untuk menyelesaikannya dengan cepat jika terjadi. Ancaman lain yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan cyber terorisme, di mana kelompok teroris dapat memanfaatkan teknologi digital untuk merencanakan dan meluncurkan serangan, serta merekrut anggota baru.
Terakhir, terdapat ancaman dari serangan siber yang disponsori oleh negara atau kelompok jahat, yang dapat melakukan pengintaian dan pencurian informasi rahasia melalui jaringan digital. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kunci untuk menghadapi ancaman-ancaman ini dan menjaga keamanan nasional.
tulis komentar anda