3 Alasan Pentingnya Literasi Digital dan Dukungan dari Pasangan Politik Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan Tindakan Nyata
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD adalah dua tokoh politik yang telah memberi bukti dan bukan sekadar janji dalam upaya mereka untuk mendukung literasi digital. Dalam era yang didominasi oleh teknologi, pemahaman dan keterampilan literasi digital menjadi semakin penting.
Literasi digital merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan berpartisipasi dalam lingkungan digital. Ini mencakup kemampuan membaca, menulis, dan berinteraksi dengan konten digital, serta memahami konsep dan isu-isu terkait teknologi informasi.
Lantas apa pentingnya literasi digital? Berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya belajar literasi digital.
Kemampuan ini bukan hanya melindungi kamu dari disinformasi dan manipulasi atau hoaks, tetapi juga memungkinkan kamu untuk berkontribusi secara positif dalam membangun masyarakat yang lebih berpengetahuan dan sadar akan isu-isu penting.
Baca juga: Ganjar-Mahfud MD Dinilai Mampu Atasi Permasalahan Indonesia di Masa Depan
Oleh karena itu, literasi digital memberi kita kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan ini dengan cara yang efektif. Dengan memiliki pemahaman etika dan tanggung jawab digital, kita dapat menjadi pengguna internet yang bertanggung jawab dan turut serta dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan beretika.
Oleh karena itu, literasi digital menjadi bekal yang sangat berharga untuk membantu kamu melindungi keselamatan dan privasi sebaik mungkin dalam menghadapi ancaman kejahatan siber yang terus berkembang.
Dengan pemahaman yang kuat tentang literasi digital, kamu dapat mengidentifikasi potensi risiko, mengambil tindakan pencegahan yang tepat, dan berperilaku secara bijak dalam lingkungan digital.
Melihat alasan 3 alasan penting tersebut tentu kamu akan semakin menyadari bahwa literasi digital memberikan berbagai manfaat.
Namun di Indonesia sendiri penerapan literasi digital diketahui masih termasuk yang terendah. Calon Wakil Presiden Mahfud MD pernah mengungkapkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia sangat rendah.
Hal ini ia ungkapkan ketika mengisi acara Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, hari Selasa (13/6/2023). Menurutnya berdasarkan data yang diperoleh dari Institute for Management Development (IMD), Indonesia ternyata menempati peringkat ke-51 dari 63 negara dalam hal literasi digital.
“Saudara, pemenuhan literasi digital di Indonesia sangat rendah atau rendahlah. Coba ini ada catatan atau laporan dari Institute for Management Development (IMD) dalam world digital competitive news ranking di mana Indonesia ada di urutan ke-51 saja dari 63 negara. Rendah,” ucap Cawapres yang akan menjadi pendamping Capres Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Ganjar: Bung Karno Bilang Kita Harus Punya Kepribadian dalam Kebudayaan
Selain itu, Mahfud MD juga menekankan bahwa literasi digital sangatlah penting bagi TNI karena ada beberapa ancaman yang perlu diperhatikan di era digital saat ini. Ancaman-ancaman tersebut meliputi serangan siber, yang mencakup serangan DDoS (Distributed Denial of Service), pencurian data, dan sabotase sistem elektronik. Selain itu, propaganda juga menjadi ancaman serius terhadap keamanan nasional melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Pentingnya literasi digital adalah untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman-ancaman ini sebelum mereka terjadi, serta untuk menyelesaikannya dengan cepat jika terjadi. Ancaman lain yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan cyber terorisme, di mana kelompok teroris dapat memanfaatkan teknologi digital untuk merencanakan dan meluncurkan serangan, serta merekrut anggota baru.
Terakhir, terdapat ancaman dari serangan siber yang disponsori oleh negara atau kelompok jahat, yang dapat melakukan pengintaian dan pencurian informasi rahasia melalui jaringan digital. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kunci untuk menghadapi ancaman-ancaman ini dan menjaga keamanan nasional.
Sementara itu, Calon Presiden Ganjar Pranowo juga menekankan pentingnya literasi digital dan mengajak masyarakat dari berbagai lapisan elemen untuk memahami hal tersebut. Ganjar mengungkapkan hal itu ketika mengisi Seminar Nasional tentang Literasi dan Keberadaban di Era Digital di ruang seminar Perpustakaan UGM, Kamis (25/5/2023).
Menurutnya Ganjar, literasi digital dapat meningkatkan kemampuan individu untuk berpikir lebih kritis dalam memahami dan memilah informasi yang lebih valid. Ia juga menekankan bahwa literasi digital yang tinggi akan memperbaiki imajinasi masyarakat ke depan, dengan lebih banyak membaca dan mendapatkan pengetahuan yang berkualitas.
“Literasi digital yang tinggi maka imajinasi masyarakat akan semakin baik ke depan, banyak membaca, banyak mendapatkan ilmu pengetahuan yang bagus. Kondisinya sedikit orang yang suka membaca, maka ebook harus lebih diperbanyak,” kata Ganjar.
Selain itu, Calon Presiden Ganjar juga menambahkan bahwa peningkatan literasi pada anak harus dimulai sejak dini, dengan cara menanamkan kebiasaan membaca buku atau mencari sumber informasi yang valid.
Dia menekankan bahwa untuk mengajak anak melibatkan diri dalam literasi, orang tua perlu memberikan contoh dan menciptakan kebiasaan bersama, yang sebaiknya ditanamkan sejak usia dini.
Literasi digital merujuk pada kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan berpartisipasi dalam lingkungan digital. Ini mencakup kemampuan membaca, menulis, dan berinteraksi dengan konten digital, serta memahami konsep dan isu-isu terkait teknologi informasi.
Lantas apa pentingnya literasi digital? Berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya belajar literasi digital.
3 Alasan Penting Mengapa Harus Memahami Literasi Digital
1. Meningkatkan Kemampuan Individu untuk Bersikap Lebih Analitis dan Kritis Terhadap Informasi yang Ditemukan
Dengan literasi digital yang kuat, seseorang dapat menjadi penilai yang cerdas terhadap berbagai sumber informasi. Kamu akan mampu mengidentifikasi informasi yang valid, memahami bias potensial, dan berpikir kritis sebelum menerima atau menyebarkan informasi tersebut.Kemampuan ini bukan hanya melindungi kamu dari disinformasi dan manipulasi atau hoaks, tetapi juga memungkinkan kamu untuk berkontribusi secara positif dalam membangun masyarakat yang lebih berpengetahuan dan sadar akan isu-isu penting.
2. Mengajarkan Tanggung Jawab
Penting untuk diingat bahwa literasi digital bukan hanya sekadar memahami teknologi, tetapi juga berkaitan dengan etika dan tanggung jawab dalam berperilaku di dunia digital. Saat kamu semakin bergantung pada teknologi, kita juga semakin rentan terhadap masalah seperti pelanggaran hak cipta, plagiarisme, dan bahkan cyberbullying.Baca juga: Ganjar-Mahfud MD Dinilai Mampu Atasi Permasalahan Indonesia di Masa Depan
Oleh karena itu, literasi digital memberi kita kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan-tantangan ini dengan cara yang efektif. Dengan memiliki pemahaman etika dan tanggung jawab digital, kita dapat menjadi pengguna internet yang bertanggung jawab dan turut serta dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan beretika.
3. Menjaga Keamanan di Dunia Maya
Keamanan digital, atau digital safety, merupakan isu yang penuh dengan risiko kompleks dan selalu berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Pelaku kejahatan siber terus menerus mencari dan menciptakan metode baru untuk memanfaatkan orang lain.Oleh karena itu, literasi digital menjadi bekal yang sangat berharga untuk membantu kamu melindungi keselamatan dan privasi sebaik mungkin dalam menghadapi ancaman kejahatan siber yang terus berkembang.
Dengan pemahaman yang kuat tentang literasi digital, kamu dapat mengidentifikasi potensi risiko, mengambil tindakan pencegahan yang tepat, dan berperilaku secara bijak dalam lingkungan digital.
Melihat alasan 3 alasan penting tersebut tentu kamu akan semakin menyadari bahwa literasi digital memberikan berbagai manfaat.
Namun di Indonesia sendiri penerapan literasi digital diketahui masih termasuk yang terendah. Calon Wakil Presiden Mahfud MD pernah mengungkapkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia sangat rendah.
Hal ini ia ungkapkan ketika mengisi acara Pengarahan Gerakan Literasi Digital di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, hari Selasa (13/6/2023). Menurutnya berdasarkan data yang diperoleh dari Institute for Management Development (IMD), Indonesia ternyata menempati peringkat ke-51 dari 63 negara dalam hal literasi digital.
“Saudara, pemenuhan literasi digital di Indonesia sangat rendah atau rendahlah. Coba ini ada catatan atau laporan dari Institute for Management Development (IMD) dalam world digital competitive news ranking di mana Indonesia ada di urutan ke-51 saja dari 63 negara. Rendah,” ucap Cawapres yang akan menjadi pendamping Capres Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Baca juga: Ganjar: Bung Karno Bilang Kita Harus Punya Kepribadian dalam Kebudayaan
Selain itu, Mahfud MD juga menekankan bahwa literasi digital sangatlah penting bagi TNI karena ada beberapa ancaman yang perlu diperhatikan di era digital saat ini. Ancaman-ancaman tersebut meliputi serangan siber, yang mencakup serangan DDoS (Distributed Denial of Service), pencurian data, dan sabotase sistem elektronik. Selain itu, propaganda juga menjadi ancaman serius terhadap keamanan nasional melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Pentingnya literasi digital adalah untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman-ancaman ini sebelum mereka terjadi, serta untuk menyelesaikannya dengan cepat jika terjadi. Ancaman lain yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan cyber terorisme, di mana kelompok teroris dapat memanfaatkan teknologi digital untuk merencanakan dan meluncurkan serangan, serta merekrut anggota baru.
Terakhir, terdapat ancaman dari serangan siber yang disponsori oleh negara atau kelompok jahat, yang dapat melakukan pengintaian dan pencurian informasi rahasia melalui jaringan digital. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kunci untuk menghadapi ancaman-ancaman ini dan menjaga keamanan nasional.
Sementara itu, Calon Presiden Ganjar Pranowo juga menekankan pentingnya literasi digital dan mengajak masyarakat dari berbagai lapisan elemen untuk memahami hal tersebut. Ganjar mengungkapkan hal itu ketika mengisi Seminar Nasional tentang Literasi dan Keberadaban di Era Digital di ruang seminar Perpustakaan UGM, Kamis (25/5/2023).
Menurutnya Ganjar, literasi digital dapat meningkatkan kemampuan individu untuk berpikir lebih kritis dalam memahami dan memilah informasi yang lebih valid. Ia juga menekankan bahwa literasi digital yang tinggi akan memperbaiki imajinasi masyarakat ke depan, dengan lebih banyak membaca dan mendapatkan pengetahuan yang berkualitas.
“Literasi digital yang tinggi maka imajinasi masyarakat akan semakin baik ke depan, banyak membaca, banyak mendapatkan ilmu pengetahuan yang bagus. Kondisinya sedikit orang yang suka membaca, maka ebook harus lebih diperbanyak,” kata Ganjar.
Selain itu, Calon Presiden Ganjar juga menambahkan bahwa peningkatan literasi pada anak harus dimulai sejak dini, dengan cara menanamkan kebiasaan membaca buku atau mencari sumber informasi yang valid.
Dia menekankan bahwa untuk mengajak anak melibatkan diri dalam literasi, orang tua perlu memberikan contoh dan menciptakan kebiasaan bersama, yang sebaiknya ditanamkan sejak usia dini.
(nnz)