Cerita Ayu, Anak Buruh Bangunan yang Ingin Jadi Perawat Profesional di UNUD
Jum'at, 17 November 2023 - 08:20 WIB
"Saya dapat UKT kategori 3 senilai Rp7.5 juta. Dia schock saat melihat berapa UKT yang harus dibayar di jurusan Keperawatan," ujar Ayu saat mengenang masa lalu.
Di saat bapak dan anak ini kebingungan soal UKT, ada kerabat mereka yang menawarkan bantuan untuk membayar UKT agar Ayu bisa kuliah. Namun ternyata status Ayu sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) semasa SMA bisa dilanjut hingga perguruan tinggi.
Ayu pun bisa kuliah karena namanya sudah terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Dibantu oleh bagian kemahasiswaan FK UNUD, Ayu pun terdaftar menjadi mahasiswa penerima KIP Kuliah di Udayana.
Ayu mengungkapkan, dia kecebur di jurusan Keperawatan ini awalnya karena keinginan ayahnya yang ingin dia menjadi perawat. Sejatinya Ayu ingin menjadi seorang insinyur dan ingin kuliah di jurusan Teknik Sipil.
"Bapak yang minta anaknya masuk ke Keperawatan. Jujur setengah-hati (masuk ke Keperawatan) karena ingin masuk di Teknik Sipil," kenangnya saat pertama masuk jurusan Keperawatan.
Alasan dia ingin masuk Teknik Sipil karena dia kagum dengan ayahnya yang bisa membangun sebuah bangunan dari fondasi hingga menjadi tempat tinggal. Meski hanya sebagai buruh, namun membangun sebuah bangunan yang aman dan tahan lama membutuhkan sebuah skill sempurna.
Baca juga: Rincian Biaya Kuliah Dokter Spesialis di UGM, Salah Satu Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia
Namun kini Ayu mengaku tak salah masuk jurusan Keperawatan yang diinginkan ayahnya itu karena dia senang mendapat ilmu-ilmu baru Keperawatan yang ternyata tak hanya membahas mengenai kesehatan fisik namun juga psikologis manusia.
Di saat bapak dan anak ini kebingungan soal UKT, ada kerabat mereka yang menawarkan bantuan untuk membayar UKT agar Ayu bisa kuliah. Namun ternyata status Ayu sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) semasa SMA bisa dilanjut hingga perguruan tinggi.
Ayu pun bisa kuliah karena namanya sudah terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Dibantu oleh bagian kemahasiswaan FK UNUD, Ayu pun terdaftar menjadi mahasiswa penerima KIP Kuliah di Udayana.
Cita-Cita Menjadi Perawat Profesional
Ayu mengungkapkan, dia kecebur di jurusan Keperawatan ini awalnya karena keinginan ayahnya yang ingin dia menjadi perawat. Sejatinya Ayu ingin menjadi seorang insinyur dan ingin kuliah di jurusan Teknik Sipil.
"Bapak yang minta anaknya masuk ke Keperawatan. Jujur setengah-hati (masuk ke Keperawatan) karena ingin masuk di Teknik Sipil," kenangnya saat pertama masuk jurusan Keperawatan.
Alasan dia ingin masuk Teknik Sipil karena dia kagum dengan ayahnya yang bisa membangun sebuah bangunan dari fondasi hingga menjadi tempat tinggal. Meski hanya sebagai buruh, namun membangun sebuah bangunan yang aman dan tahan lama membutuhkan sebuah skill sempurna.
Baca juga: Rincian Biaya Kuliah Dokter Spesialis di UGM, Salah Satu Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia
Namun kini Ayu mengaku tak salah masuk jurusan Keperawatan yang diinginkan ayahnya itu karena dia senang mendapat ilmu-ilmu baru Keperawatan yang ternyata tak hanya membahas mengenai kesehatan fisik namun juga psikologis manusia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda