Modernisasi Kimia Medisinal Dukung Pengobatan Baru bagi Penderita Kanker Payudara dan Malaria

Jum'at, 29 Desember 2023 - 17:13 WIB


Selain dua inovasi tersebut, Prof. Ade juga menjelaskan tentang teknologi nanopartikel. Asam galat memiliki efek antikanker payudara, namun ia bersifat hidrofilik sehingga sulit berpenetrasi ke dalam dinding sel kanker. Salah satu solusi dari masalah ini adalah membuat sediaan asam galat dalam bentuk nanopartikel.

“Nanopartikel asam galat memberikan sitotoksisitas yang tinggi pada sel T47D dibandingkan asam galat bebas, sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat yang menjanjikan untuk terapi pengobatan kanker payudara,” katanya.

Pada pengukuhannya itu, Ade menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Modernisasi Kimia Medisinal: Inovasi Rekayasa Struktur Molekul Berbasis Sintesis Kimia untuk Mendukung Penemuan dan Pengembangan Obat Baru di Indonesia”.

Ia menyebutkan bahwa pertambahan populasi penduduk mengakibatkan kebutuhan obat-obatan meningkat dari tahun ke tahun. Namun, peningkatan kebutuhan ini tidak diikuti dengan ketersediaan obat dan bahan obat yang berdampak pada mahalnya harga obat- 90% bahan baku masih impor. Oleh karena itu, pencarian obat baru yang aman dan efektif menjadi tantangan besar bagi penelitian dan pengembangan obat di bidang Kimia Medisinal.

Kimia Medisinal merupakan ilmu pengetahuan multidisiplin yang digunakan untuk memahami mekanisme kerja obat pada tingkat molekul. Penerapan ilmu ini secara kovensional menunjukkan bahwa hingga awal abad ke-20, sebagian besar obat berasal dari sumber alami, seperti tumbuhan dan mikroorganisme, sedangkan pada pertengahan abad ke-20, obat-obatan ada yang berasal dari sintesis kimia atau yang dikenal dengan obat sintetik.

Penelitian Prof. Ade terkait inovasi rekayasa struktur molekul merupakan satu dari banyaknya penelitian yang dilakukannya.

Beberapa di antaranya adalah Phytochemical Analysis, Antioxidant Activity, and Cytotoxic Activity of Lentinula Edodes (Shiitake Mushroom) Extracts towards Breast Cancer Cell Line T47D (2023); Phytochemistry Test and Cytotoxic Effect of Sarang Semut (Myrmecodiapendans) Extract Towards Colon WiDr Cell Line (2023); dan Synthesis and in vitro Activity of Eugenyl Benzoate Derivatives as BCL-2 Inhibitor in Colorectal Cancer with QSAR and Molecular Docking Approach (2023).

Prof. Ade menamatkan pendidikan S1 (1995) dan S2 (1998) di Departemen Kimia, FMIPA UI; serta menyelesaikan program Doctor of Science, Synthetic Organic Chemistry Laboratory, Graduate School of Materials Science, Nara Institute of Science and Technology, Jepang pada 2011.

Saat ini, ia menjabat sebagai Koordinator Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Departemen Kimia Kedokteran FKUI; Ketua Peminatan Bioinformatika, Program Magister Ilmu Biomedik FKUI; dan Ketua Klaster Riset Drug Development Research Center IMERI FKUI.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More